.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #e2e7b4; } .breadcrumbs a { text-decoration:none; color: #000000; }

G.f.a Productiom

DCM Galeri Headline Animator

Friday, April 5, 2013

Pro Audio.. Apaan sich??

Pernah dengar kata 'Pro audio??'

Pastinya buat kalangan profesional seperti soundman /sound engineer, supplier, praktisi, dan 'orang - orang sakti' di dunia audio, kata pro audio sama sekali bukan kata yang asing. Tapi buat kita yang masih awam di dunia audio, mungkin masih banyak yang agak bingung dengan istilah tersebut.

Dan sedikit share soal apa sih yang di maksud dengan professional audio, atau yang biasa di singkat pro audio, biasa diguakan untuk merujuk kepada jenis perlatan audio serta aplikasinya dalam kebutuhan - kebutuhan tertentu.

Peralatan audio professional menggambarkan setiap perlatan audio yang digunakan dan/dipasarkan sebagai aplikasi suara dan tujuan professional. Ini termasuk, namun tidak terbatas hanya pada, loudspeaker, mikrofon, mixing console, amplifier, recording dan lainnya.

Di sebut pro audio biasanya karena di lihat baik dari segi kualitas produksi / manufaktur (antara lain soal kualitas material atau komponen yang digunakan, maupun tenaga ahli di bidangnya), maupun dari segi fitur yang komplit bila dibandingkan dengan peralatan audio standar yang sangat terbatas kualiatas, fitur-fitur pendukung, dan aplikasinya.

Sedangkan bicara soal aplikasi audio professional biasanya merujuk pada teknik yang digunakan dalam dunia pro audio, yang mencakup, namun tidak terbatas pada broadcasting, audio mastering, sound reinforcement, seperti konser, DJ performance, audio sampling, public address, surround sound pada gedung bioskop, dan berbagai aplikasi musik lainnya.

Kedua istilah di atas menyiratkan lingkup pro audio / audio engineering lebih kepada kebutuhan professional industri, dibandingkan untuk kebutuhan pribadi. Sebagai contoh, dalam penggunaan sehari - hari seperti mikrofon pada ponsel memiliki jangkauan dinamis (dynamic range) yang sangat terbatas hanya pada suara (speech), sedangkan pada mikrofon professional memiliki jangkauan dinamis yang lebih luas untuk menagkap suara bisikan sampai pada suara alat musik yang keras.

Contoh lainnya pada loudspeaker yang biasa kita gunakan di rumah, sperti speaker pada radio dan televisi, daya maksimumnya hanya 100 watt rms pada signal-to-noise ratio, sedangkan loudspeaker professional seperti yang digunakan untuk konser musik bisa mencapai 1000 watt rms bahkan lebih. Atau penggunaan spekaer pada studio dapat beroperasi secara signifikan lebih efisien signal-to-noise rating-nya dengan speaker yang digunakan pada radio atau televisi pada daya yang sma (daya 100 watt).

Spesifikasi ini sendiri tidak baku untuk dipertimbangkan sebagai acuan dalam pro audio, tetapi tidak lebih sekadar share mengenai definisi singkat tentang pro adio dan mungkin dapat dijadikan semacam referensi.

View the original article here

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik di sini untuk melihat:


Entri Populer

Grasak Fuck Audio Production

Archives

Followers

Search Engine

Loading
x

join to my fans at facebook