Check this Out,.!!
G.f.a Productiom
- Songs and Lyric (17)
- Video (14)
- Galeri (5)
- Profil (5)
- Acara (3)
- Beat Gratis (1)
DCM Galeri Headline Animator
Friday, April 5, 2013
SOUND UNTUK ACARA DIGEDUNG
Operation of the sound system has to be rehearsed, just as singers and musicians do. The operator should be present for all rehearsals of the choir, orchestra, drama group, or similar events. He should make a chart of channel volumes and adjustments which sound best in rehearsals so that they can be easily duplicated during a performance. If there is no formal rehearsal for a vocalist or preacher, a “Sound check” must always be conducted sometime prior to a service, in which all mics and equipment are tested, and all sound levels are adjusted and verified. Excessive guesswork and “flying by the seat of your pants” during the service can produce many embarrassing errors which can devastate the sensitive mood of a congregation or hinder their reception of ministry.
As it seems to be in most other aspects of a church, there is a diversity of opinions about how the Sound System Rental & Wedding Sound System Rental should be operated. You will discover that when the volume level is satisfactory for most, there will still be some who cannot hear well and others who will think it’s too loud. Unfortunately, a sound operator cannot always accommodate every hearing sensitivity. All he can do is try to gauge the volume to an acceptable level for the average listener. A sound operator Wedding Sound System should have a “few” selected spotters in the audience that can help him gauge volume levels from different locations, but he should avoid being manipulated by the numerous diverse opinions.
A decibel meter is helpful in gauging volume in a auditorium. But even though the volume levels may be set identically during each service, the perception of loudness Concert Sound System Rental will be affected by the quantity and seating assignments of the persons in attendance. The presence of each person has an effect on the acoustic environment. A larger crowd will require more volume — a smaller attendance will require less volume.
It is best that only one person, such as one of the ministers or church elders, be authorized to direct or overrule the sound operator’s judgment for the auditorium volume. There should be some way to speak to the operator Sound directly by intercom or headsets. The performers obviously should direct the levels of the stage monitors according to their individual preference. An established system of hand signals is generally the best method of communication between the person on stage and the sound operator.
Frequently, demands are placed on a Wedding Sound System which cannot always be delivered. All Concert Sound System Rental have their particular limitations. A sound operator should be able to know and define them to performers and congregation, and should be able to give advice how to maximize their performance with a given system. Consequently, it would be helpful for people to also be willing to try to understand the limitations of a system and accept that an operator cannot always perform miracles.
More info check Sound System Rental - Wedding Sound System Rental - Wedding Sound System - Concert Sound System Rental - Concert Sound System -
IAN SOUND SYSTEM
PEGANJARAN RT:05/RW;03 BAE,KUDUS
TELP:(0291)444126/0082133877450
PROFESIONAL SOUND SYSTEM,HARGA TERJANGKAU,PELAYANAN NOMER 1...
TIPS BERUGUNA UNTUK SOUND ENGINEERING
Headphone
SPL noise lingkungan kerja
- Batas pendengaran manusia 130 dB
- Obrolan manusia secara normal 40 - 60 dB
- Jalan raya yang sibuk dari jarak 10 meter 60 - 80 dB
- Televisi di rumah dari jarak 1 meter + 60 dB
- Ketukan palu dari jarak 1 meter + 100 dB
Bunyi B, P dan T dalam rekaman
Untuk mengatasi ini, saya sering menggunakan sebatang pinsil dan meletakkannya di antara bibir vokalis dan mic waktu rekaman. Percaya atau tidak, cara ini sangat ampuh - AJ studio 15
Tuning ruangan
Penggunaan absorber (penyerap) dan diffuser (pemecah pantulan) akan menolong lebih baik dalam tuning ruangan. Absorber dan diffuser juga dapat menolong mengurangi bunyi pantulan reverb.
Apapun bentuk ruangannya, maka tips berikut dapat digunakan :
Coba tepuk tangan 1 kali di berbagai posisi dalam ruangan, dengarkan apakah ada bunyi tertentu tetap tinggal setelah tepukan berhenti. Bila nada menonjol tersebut adalah nada high / mid, maka gunakan absorber tipis seperti foam atau fiberglass. Letakkan bahan tersebut di berbagai tempat agar bunyi high / mid tersebut berkurang Penggunaan diffuser berbentuk sirip atau petak-petak juga dapat mengurangi bunyi high-mid ini.
Selalu tempatkan bass-trap di sudut-sudut ruangan dan siku atap. Menggunakan karpet atau alas-telur tanpa bass-trap akan membuat ruangan anda menjadi mati (tanpa high-mid) tetapi sekaligus juga boomy – Ethan Winner
Musisi bandel
Untuk mengatasi hal ini, maka jelaskan pada musisi tersebut bahwa anda sangat ingin agar hadirin mendapat sound terbaik yang enak dan nyaman. Minta pemusik tersebut untuk mempercayai anda. Sebagai langkah kedua, rekam penampilan mereka dengan sebuah mic atau handycam, lalu saksikan bersama pemusik tersebut. Rekaman ini akan menjadi bukti nyata bahwa pemusik tersebut terlalu keras ! – SoundAudioSystem
Membuat ruangan bersuara indah
Mendesain ruangan dengan baik jauh lebih murah dibandingkan memperbaikinya kemudian. Dalam membuat ruangan yang baik soundnya, ada 3 hal yang harus diperhatikan :
1. Gelombang bas harus dapat terbentuk sempurna. (Frekuensi 20 Hz memerlukan jarak min. 17,5 meter baru terbentuk sempurna). Ruangan kecil sebaiknya memiliki atap yang tinggi, sehingga gelombang bas dapat berjalan lengkap dan terbentuk sempurna.
2. Dimensi ruangan tidak boleh kelipatan angka yang sama. Misalnya panjang 6 meter, lebar 12 meter, dengan tinggi 3 meter. Dimensi ini akan menimbulkan masalah serius dengan munculnya frekuensi tertentu yang dapat menyebabkan feedback.
3. Tidak ada (atau seminimal mungkin) dinding paralel atau atap paralel. Kemiringan 12 derajat akan sangat menolong menghilangkan terlalu banyak pantulan, sehingga feedback dapat dihindari.
Setelah itu semua selesai dan ruangan masih memantulkan terlalu banyak echo, penggunaan panel ABSORPTION dan panel DIFFUSION akan sangat menolong. Bantuan ahli akustik diperlukan dalam hal ini – disadur dari Matt PCMus
Pertempuran di panggung
Kesulitan ini terjadi karena panggung biasanya hingar-bingar. Keadaan hingar-bingar terjadi karena semua adu keras dengan memperbesar bunyi ampli masing-masing. Sebaiknya tiap ampli tidak terlalu keras tetapi pemusiknya tetap dapat memonitor bunyinya dengan baik. Untuk mengatasinya coba lakukan hal-hal berikut :
1. Pertama-tama, pindahkan arah hadap masing-masing ampli / monitor. Contoh : Ampli gitar hadap kiri, ampli keyboard agak mendongak hadap kanan, dsb. Tentunya tetap menghadap ke pemain terkait.
2. Coba tonjolkan suara instrumen pemusik di monitor nya masing-masing. Misalnya di monitor pemain gitar, kecilkan bunyi instrumen lain yang di monitor tersebut sehingga suara gitarnya menjadi menonjol. Jadi pemain gitar mendengar suara gitar nya melalui 2 speaker : amplinya dan monitornya. Setelah itu, minta pemain gitar tersebut mengecilkan amplinya. Otomatis maka bunyi gitar di atas panggung akan menjadi kecil dan fokus hanya ke pemain gitar saja. Hal ini akan mengurangi 'hingar bingar' panggung.
3. Perhatikan cara bermain para pemusik di panggung. Jika kita mendengar bahwa suara gitar menutupi suara keyboard (atau sebaliknya), maka coba minta para pemusik untuk main di oktaf yang berbeda (gitar oktaf yang lebih tinggi, keyboard oktaf middle, bas oktaf rendah).
4. Bila kita merasa suara drum terlalu keras, coba perkecil suara di monitor drum. Biasanya karena monitor drum terlalu keras maka pemain drum main lebih keras. Hal yang sama juga berlaku di monitor instrumen lain.
5. Bila pertempuran antara alat musik masih tetap seru di panggung, coba bagi frekuensi suara semua amplifier di panggung. Gitar disetel agak high dengan mid dan low dikurangi. Bas mengurangi high dan mid nya. Keyboard mengurangi high dan low. Jadi masing-masing ampli memiliki jatah frekuensi masing-masing. Tentu sebelumnya dengan berdiskusi dengan para pemusik tersebut.
Insya Allah tidak terjadi pertempuran suara lagi - JS gims
Mono is good !!
Ruangan dengan banyak pantulan
Dalam menghadapi ruangan seperti ini, ingat Golden Rule “Kejelasan suara akan meningkat bila suara datang dari satu sumber saja”. Rule ini dikembangkan dari teori tentang Comb Filtering (phase cancellation dari pantulan-pantulan suara).
Menempatkan speaker di satu titik akan sangat menolong menghindari hal ini. Selain itu feedback mic juga akan berkurang. Coba saja - Phaenelagh Burnett LENARD AUDIO
Peak
Berurusan dengan Klien
Lindungi telinga Anda
Pastikan agar melindungi telinga anda dengan mengawasi agar kita menghindari bunyi diatas 130 dB secara berlebihan.
Untuk mengetahui keadaan telinga kita, dapat dilakukan tes Audiometry. Laboratorium Klinik Umum seperti HiLab di beberapa kota dapat melakukan hal ini dengan biaya terjangkau. Dengan tes Audiometry, maka kita dapat mengetahui kepekaan telinga kita terhadap frekuensi suara yang berbeda-beda.
Secara umum, kita dapat mengetahui keberadaan telinga kita dengan tes WHO berikut :
- Telinga baik = Mampu mendengar orang berbisik
- Telinga agak rusak = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan secara normal dari jarak 1 meter
- Telinga agak butuh alat bantu dengar = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara dikeraskan dari jarak 1 meter.
- Telinga harus dibantu alat bantu dengar = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara berteriak dari jarak 1 meter - JS
Feedback dari Subwoofer
Caranya mudah : pasang CD yang ada suara vokalnya, lalu hidupkan hanya subwoofer tersebut. Set Crossover sub hingga tidak ada lagi bunyi vokal penyanyi di situ – Benjamin Soegiaman
Sunday, March 17, 2013
Cara Menggunakan Laso Tool Untuk Menghilangkan Background | Tutorial Photoshop
Free Download Brush untuk Photoshop CS3
Cara Menggunakan Magic Wand Tool Untuk Menghilangkan Background | Tutorial Photoshop
Cara Menggunakan Extract Untuk Menghilangkan Background | Tutorial Photoshop
Software untuk Desain Rumah Gratis
Monday, November 26, 2012
Mengatasi masalah error saat menginstall AD Pack (Expansion untuk Addcitive Drums)
Addictive Drums adalah salah satu software Virtual Drummer yang saat ini banyak digunakan oleh musisi maupun Sound Engineer. Size yang tidak begitu besar, Fleksibelitas dalam hal penyetingan, banyaknya pilihan kit yang tersedia merupakan beberapa hal yang menjadi kelebihan software ini. Apabila Kit / sample nya kurang pun anda dapat menambahkannya dengan Expansion nya (AD Pack).
Namun pernahkan teman-teman yang mengalami masalah saat anda menginstal AD Pack / Expansion untuk Addictive Drums malah muncul masalah tidak bisa dibukanya program Addictive Drums di DAW atau Sequencer anda?
Contoh, saat saya menginstal Addictive Drums (Host), program tersebut dapet berjalan dengan sempurna. Nnamun setelah saya menginstal (contoh) ADpak Metal malah program Host nya tidak mau terbuka di DAW / Sequencer. Entah Plugins nya tidak terditeksi ataupun terditeksi namun tidak dapat terbuka. Nah, saat ini saya ingin berbagi bagaimana cara penanggulangannya.
Pertama pastikan host addictive drums anda sudah di update hingga versi 1.5.2. Kalau sudah diupdate namun masih mengalami masalah yang sama, silahkan coba cara di bawah ini.
Unistall terlebih dahulu Addictive Drums (Host) beserta AD Pack nya (Expansion nya)Jangan Lupa untuk mendelete Addictive Drums.dll, biasanya dapat anda temukan di C:\Program Files\VstPluginsSetelah anda mengUninstall semua hal yang berbau Addictive Drums, Install kembali Addictive Drums (Host). Ingat! hanya Host nya saja, lalu jangan lupa di update ke vesi 1.5.2. Untuk AD Pack / Expansion nya akan kita Install secara manual.Oke, Setelah Addictive Drums (Host) terinstall, buka folder AD Pack yang ingin anda install. (Sebagai contoh, saya disini akan menginstall AD Pack Metal). Didalam foldernya akan tampak seperti ini
Buka folder AD Content - Installer Data ? RootDisana biasanya ada 3 folder (kalaupun 2 juga gpp), Factory Presets, Factory TomSets, dan Sound Data
Copy ketiga folder tersebutLalu paste di tempat anda menginstall Addictive Drums (Host), Kalau di tempat saya di C:\Program Files\XLN Audio\Addictive DrumsSelesai :D
Distorsi - Home Recording - Studio Rekaman
Tuesday, October 30, 2012
Tips Mixdown untuk Mastering
Jika kamu menggunakan plug-ins pada master output saat mixing, maka export dalam dua versi: A) versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan, dan B) versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Keterangan :
A adalah Versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan B adalah Versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Mempunyai dua versi mixing memberikan pilihan in case you over-processed the mix. Pastikan ketika plug-ins di nonaktifkan tidak terjadi clipping. Jika terjadi, turunkan master fader hingga tidak terjadi clipping Jika anda mixing dalam 24 bit maka seharusnya peak tertinggi ada pada sekitar -12 dBFS hingga -3dBFS yang berarti masih ada 12 hingga 3 dB headroom sebelum melebihi digital ceiling yaitu 0 dBFS
Keterangan :
A Sinyal terlalu lemah, tidak optimal untuk masteringB Peak tertinggi di sekitar -12 hingga -3 dBFS. Baik untuk masteringC Peak di 0 dBFS, tidak diinginkan tapi masih bisa digunakanD Overloading (clipping), tidak bisa digunakan untuk menghasilkan mastering
Headroom adalah jumlah dB sebelum terjadi clipping and overload yang ditandai dengan lampu indikator pada master output. Jika terjadi, turunkan output fader hingga peak tertinggi berada pada range yang direkomendasikan. Kualitas suara tidak akan terpengaruh ketika kamu menurunkan master fader. Tetapi jika kamu melebihi digital ceiling, akan menimbulkan distorsi, dan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kualitas orsinilnya. Tidak ada alasan untuk memaksimalkan volume saat mixing karena optimalisasi loudness akan dilakukan pada proses mastering nantinya
Mixing Tips – Dari Pandangan MasteringIsu berikut dapat diperbaiki dengan hasil yang lebih baik pada proses mixing daripada proses mastering. Pastikan kamu memperhatikan hal-hal berikut iniNoise
Pada rekaman analog (gitar, drum, dll), gunakan mute automation untuk mengeliminasi hiss noise pada saat track tersebut tidak aktif terutama pada intro, breakdown, dan outro dimana noise berpotensi untuk terdengar.
Phase dan Polarity
Pastikan bahwa drums, synthesizer, dan elemen lainnya tidak out of phase. Dengarkan playback dalam mono, apakah suara menjadi melemah atau bahkan hilang jika polarity nya di invers.
Frekuensi Sub
Frekuensi sub (di bawah 40 Hz) yang terlalu berlebihan pada individual track dapat menyebabkan masalah pada kualitas suara dan final volume dari master. Pastikan melakukan low cut pada semua track yang tidak membutuhkan frekuensi sub. Misalnya pada vocal dapat dilakukan low cut pada 80 Hz dengan 12 dB/Octave slope. Jangan memotong frekuensi sub pada keseluruhan mix jika tidak secara hati-hati karena dapat menyebabkan mix terdengar tipis (thin)
Sibilants dan Suara Runcing/Tajam Lainnya
Suara sibilants and suara runcing/tajam lainnya merupakan tantangan yang serius ketika mastering. Pastikan vokalis mengontrol sibilants. Gunakan de-esser jika dibutuhkan, terutama broadband de-esser untuk menghindari artifact. Gunakan volume automation pada sibilants yang sangat keras, bunyi plosif, bunyi click. Perhatikan juga bunyi runcing seperti crash cymbals dan hi-hats
Level Vocal
Vocal yang tidak rata/stabil sulit untuk diperbaiki pada proses mastering. Terkadang dua compressor dengan low ratio lebih baik daripada satu compressor dengan high ratio. Namun adakalanya setelah compression kamu masih harus melakukan volume automation. Naikan atau turunkan bagian tertentu hingga semuanya terdengar smooth dan stabil. Coba untuk mendengarkan pada low volume ketika melakukan volume automation
Volume Automation pada vocal track
Versi Alternatif
Terkadang perlu untuk menyiapkan beberapa versi alternatif mixing dengan vocal lebih keras (atau lebih pelan) misalnya +0.6 db dan 1.4 db, versi instrumental, dan versi akapela atau kick/snare drum yang lebih keras.
Gunakan nama yang jelas untuk menghindari kebingunganTuliskan perbedaan perlakukan pada file name. Selain perbedaan pada file name, segala sesuatu yang lain identik 100% dengan versi normal, jangan ubah master fader. Jika dibutuhkan kita dapat memilih beberapa versi alternatif sebagai final mix.
Start/End
Pada saat export, tambahkan minimal satu bar kosong sebelum lagu benar-benar dimulai dan beberapa bar di akhir lagu untuk memastikan reverb, delay, dan instruments decay habis sepenuhnya
Tambahkan bar kosong di awal dan akhir lagu
Fades
Jangan lakukan fade out saat mixing. Katakan kepada mastering engineering kapan fade out mulai hingga akhir, misalnya fade dari 3:15 hingga 3:30 atau fade out 15 detik terakhir
File Format
WAV atau AIFF lebih disukai.
Stereo Format
Pilih interleaved stereo bukan split stereo saat mixdown untuk mastering. Jika sequencer kamu tidak memberikan pilihan maka kemungkinan adalah interleaved stereo.
Bit Resolution
Guanakan 24. 16 bit hanya digunakan jika tidak memungkinkan untuk mendapatkan 24 bit. 32 bit floating point tidak digunakan untuk mixdown untuk mastering karena dengan bunyi yang identika dengan 24 bit, 32 bit floating point memakan banyak space dan lebih lambat dalam hal transfer data.
Sample Rate
44.1 kHz atau lebih tinggi. Hanya export pada lebih tinggi dari 44.1 kHz jika proyek direkam dan diproses pada rate tersebut. Keuntungan dan kerugian dari sample rate diatas 44.1 kHz masih diperdebatkan. Jika proyek kamu diatas 44.1 kHz jangan convert sample rates sendiri, biarkan mastering engineer yang melakukannya pada proses mastering.
Dithering dan Noise Shaping
Jangan gunakan noise shaping atau colored dither, seperti UV22 saat export mixdown untuk mastering. Reduksi final bit menjadi 16 bit (audio CD format) dilakukan pada proses terakhir saat mastering
Normalizing
Jangan lakukan normalize pada mixdown. Final volume level akan dioptimalisasikan pada proses mastering
Dengarkan Mixdown
Selalu dengarkan mixdown dari awal hingga akhir sebelum dikirim untuk proses mastering. Pastikan lagu dimainkan dengan benar dari awal hingga akhir, struktur lagu benar, dan tidak ada artifcat atau bunyi click.
Dan, selesai! oke itulah beberapa Tips Mixdown untuk Mastering yang dapat anda gunakan sebagai acuan :)
Distorsi | Alat Rekaman | Studio Rekaman | Home Recording
Bagaimana Cara Mixing Bass Untuk Genre HARDCORE
Tidak sulit menemukan diskusi bagaimana mixing gitar, drum, atau bahkan mastering, tapi lain halnya dengan bass yang kurang mendapat perhatian, walaupun perannya tidak sangat dominan tetapi bass memainkan peran penting dalam mengisi frekuensi rendah dan membuat komposisi musik menjadi lebih dinamis.
Apa yang ditulis pada sharing kali ini mungkin tidak begitu saja berlaku pada kasus anda, maka gunakan guideline ini untuk berlatih, bereksperimen, dan ciptakan soundmu sendiri.
Beserta artikel ini, terdapat sound sample agar kamu bisa membandingkan perubahan sound tiap langkah yang dilakukan dan sebagai bahan pembelajaran.
Jadi saya punya sebuah track bass DI which is well played and have pretty sounding tetapi masih terdengar terlalu lembek dan sangat berdinamika.
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-di
Langkah pertama yaitu duplicate track tersebut menjadi 2 track yang sama persis
Waves CLA Bass > Waves CLA 76 > DMG Audio EQualityCLA Bass digunakan hanya untuk memberikan sedikit color terhadap tune nya dan sedikit distorsi which is barely noticeable.
Settings: Bass di 0-1 db dengan opsi sub. Treble di 0-3 db dengan opsi honk, compress di 0-1 db denga opsi push, sub dimatikan, distortion di sekitar -10db dengan opsi growl, pitch dimatikan.
Selanjutnya saya menggunakan Equality, but most EQ will work well too. Low pass dengan 12db slope di sekitar 3500 khz atau lebih rendah tergantung selera anda dan high pass dengan 12 db slope di 30-40 hz. Saya juga melakukan wide scoop di 500Hz beberapa db
And then I am squishing the crap out of the bass (compression with low thresold, 4:1-10:1 depending on taste, slow attack, fast release)
link :http://soundcloud.com/distorsi/bass-track-1-processed
Saya menggunakan NoAmp! yang menyerupai Sansamp Bass Driver which is FREE sebagai pendistorsi track bass kedua.
Setting yang saya gunakan di sini adalah knob volume di arah jam 11, low dan high di arah jam 12, drive di arah jam 10, classic, clean british. Setting yang saya lakukan bukanlah patokan mutlak, feel free to experimentalize
EQ high pass dengan 6 atau 12 db slope di sekitar 500Hz (dengan tambahan sedikit wide-ish scoop di sekitar 450Hz) dan low pass dengan 12db slope di sekitar 4500khz
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-track-2-processed
Buat buss untuk bass, dan route 2 track bass yang sudah diproses secara terpisah kedalam buss tersebut. Atur volume level 2 track tersebut (saya pribadi prefer non-distorted bass di 0db and distorted bass di -15db)
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-buss-unprocessed
Pada buss tersebut saya menambahkan limiter untuk menjinakan “jumping notes” dan EQ dengan Equality high pass 50 hz, wide-ish scoop di 300hz beberapa db dan boost beberapa db di 4 khz. Dan tadaaa now you’re hearing beast sounding bass. Trik mixing semacam ini walaupun tidak mutlak, seringkali ampuh digunakan pada lagu-lagu bergenre metalcore, hardcore, death metal, dan semacamnya yang membutuhkan bass sebagai “daya hancur” extra penyokong gitar.
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-buss-processed
That’s it for the bass! Ingatlah bahwa korelasi volume level bass dan gitar (secara khusus, dan overall lagu pada umumnya) is SUPER HYPER MEGA CRUCIAL. Jika volume level bass terlalu kecil maka lagu akan terdengar kosong dan jika volume level bass terlalu besar, bass akan terlalu mendominasi dan overpowering keseluruhan lagu.
Distorsi | Studio Rekaman | Jual Alat Rekaman | Home Recording
Tuesday, May 1, 2012
PSP VINTAGE WARMER UNTUK MUSIK DIGITAL
PSP VINTAGE WARMER
Jangan lupa menuliskan komentar anda pada kolom komentar yang telah tersedia.
View the Original article
Saturday, April 28, 2012
Software virtual instrument untuk drum (drum simulator)
Oke, karena sudah lama tidak menulis artikel, mungkin pemanasan terlebih dahulu yah, artikel atau posting yang saat ini saya tulis mungkin sedikit ringan. Yaitu tentang Software virtual instrument untuk drum (drum simulator). Oh iya, tulisan ini sebenarnya meneruskan artikel saya yang terdahulu yang berjudul Tutorial: software-software yang dibutuhkan/ digunakan untuk membuat studio rekaman.
Banyak dari kita ingin sekali menjadi menjadi pemain drum. Namun apa daya, dikarenakan mahalnya alat musik drum yang ada dipasaran membuat saya tidak dapat mencapai impian saya tersebut.
Namun, dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, membuat saya tidak patah semangat. Informasi yang begitu banyak di internet membuat saya semakin penasaran. Adakah software untuk menggantikan drum?
Dan ternyata ada! Dan bahkan sangat begitu sempurna untuk sebuah drum simulator. Sempurna? Ya... sangat begitu nyata dan bahkan tidak terdengar seperti buatan.
Didalam software yang ada, anda akan menjumpai banyak sekali kit drum dengan merek-merek terkenal yang biasa kita jumpai. Seperti DW, Zildjian, TAMA, Pearl dan lain sebagainya. Tidak percaya? Mari kita lihat video salah satu software yang ada (Superior Drummer® 2.0).
Sangat nyata bukan? Oke kita bahas beberapa software yang bisa anda gunakan untuk bermain dan membuat drum yang ada dipasaran. Mungkin disini saya hanya me-review dari pengalaman saya yang hanya seorang pemula tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing software. Semua software akan dibahas? Tentu tidak, saya hanya membahas software yang biasa dipakai oleh saya, juga beberapa kawan sound engineering yang saya kenal, apabila ada yang ingin menambahkan, silahkan :)
FX Pansion BFD2
Saat pertama kali saya menggunakan software ini, hal yang terlintas dipikiran saya adalah "wow! Software ini turun dari surga!" (lebay :p ). Software ini adalah software terbaik yang pernah saya pakai. Mengapa? Software ini sangat fleksibel sekali dalam hal penyetingan, bahkan sangat begitu nyata!. Pertama adalah anda dapat memilih kit apa yang ingin anda pakai, Pearl? DW? Zildjian? TAMA? Semua ada di software ini.Ingin menyeting seberapa kencang pukulan anda? Menyeting seberapa "manusia" pukulan anda? Menambahkan beberapa effect seperti Equalizer, Reverb, Distortion, Chorus? Ingin menyeting penempatan posisi microphone? Menyeting seberapa besar volume masing-masing kit? Mengatur routing cable? Semuanya ada di software FX Pansion BFD2 ini!
Inilah software yang paling saya rekomendasikan untuk urusan software virtual drum. Dengan sample data audio yang begitu besar hingga 90GB software ini layak untuk anda miliki.
+ Kelebihan :
- Saya merasakan bahwa sample yang ada di software ini sangat tebal, mungkin software ini memiliki sample yang berlapis-lapis (memiliki banyak layer) dari masing-masing merek dan kit yang ada, mungkin hal inilah yang membuat software ini membutuhkan space harddisk sebesar 90GB lebih.
- Didalam software ini, terdapat host yang dapat "menulis / membatik / mengedit / membuat midi" ketukan yang ingin dibuat. Jadi didalam software fx pansion bfd2 ini anda akan menemui semacam sequencer. Tapi apabila anda kesulitan untuk menggunakan sequencer yang ada di dalam software ini, anda tidak perlu kuatir, anda masih dapat menggunakan sequencer lain seperti fruity loops / FL studio, cubase dan sequencer lain.
- Didalam software ini anda akan menemui efek seperti compressor, reverb, distortion, equalizer, dan lain-lain. Efek-efek tersebut tentu saja dapat berguna untuk mengedit sample-sample yang ada.
- Software ini memiliki mixer yang sangat nyata, berbagai routing bisa anda adaptasi di mixer yang ada di software fx pansion ini.
- Penempatan mic didalam software ini sangatlah flexibel, anda dapat menyetingnya semau anda
- Seberapa "manusia" pukulan anda pun dapat di setting dengan selera anda
- Sample yang digunakan di software ini "tidak disimpan sementara" pada RAM, namun menggunakan kecepatan harddisk untuk me-load sample nya. Hal ini di klaim menjadi kelebihan tersendiri dikarenakan kecepatan harddisk menjadi alternatif ketika anda harus menggunakan banyak plugins lain yang biasanya menghabiskan space RAM anda
- Sebenarnya masih banyak kelebihannya, tapi kalau ditulis semua, akan sangat-sangat panjang. Intinya software ini sangat recommended banget untuk anda gunakan untuk project-an yang sangat serius
- Kekurangan
- Software ini membutuhkan / menghabiskan kurang lebih 90GB harddisk anda, jadi bersiap-siaplah menggunakan harddisk yang mempunyai space besar
- Software FX Pansion BFD2 ini membutuhkan spesifikasi komputer yang "termasuk mid-end hingga hi-end spec". Bagaimana tidak, software ini minimal harus menggunakan RAM sebesar 1GB dan direkomendasikan sebesar 2GB
- Dikarenakan software ini menggunakan kecepatan harddisk untuk me-load sample audio nya, anda direkomendasikan menggunakan 2 harddisk agar tidak "bentrok" saat me-loading audio lain yang telah anda rekam
- Dikarenakan software FX Pansion BFD2 ini sangat flexibel, bagi pemula seperti saya pasti sangat kesulitan saat menggunakannya. Kenapa? Karena sangat-sangat rumit untuk menyeting berbagai hal yang ada di dalam software ini
- Harga, yup apabila anda membeli software asli alias original, pasti anda akan mendapatkan sebuah motor 2nd sebagai gantinya... hehehe...
Informasi lebih lanjut tentang software ini, dapat anda temukan pada web resminya di http://www.fxpansion.com/index.php?page=53
Addictive Drums
Addictive Drums adalah software drum alternatif selain FX Pansion BFD2. Hampir sama dengan FX Pansion BFD2, software Addictive Drums memiki beberapa kit yang tidak dapat dipandang remeh. Dengan pilihan yang sangat banyak, anda bisa mencoba-coba sesuka hati anda. Tidak anda itu, anda juga dapat menyeting compressor, distortion, equalizer, panning hingga reverb.Software ini hanya menghabiskan kurang lebih 9GB dari harddisk anda. Sangat cocok untuk anda yang tidak ingin space harddisk nya habis hanya karena software drum.
+ Kelebihan
- Dengan besar file yang jauh dibawah FX Pansion BFD2, software Addictive Drums ini memiliki pilihan kit drum yang sangat banyak. Jadi anda dapat mencoba-coba masing-masing kit yang sudah pasti memiliki karakter unik / berbeda dari satu kit dengan kit lainnya.
- Software Addictive Drums juga memiliki mixer yang dapat anda gunakan untuk mengatur volume pada masing-masing kit.
- Addictive Drums juga memiliki pengaturan compressor, equalizer, distortion, hingga reverb. Dengan ada adanya pengaturan tersebut tentu saja membantu anda untuk mengedit masing-masing kit nya
- Panning dan juga pengaturan microphone juga dapat anda temukan di software addictive drums ini, namun tentunya tidak sebaik software FX Pansion BFD2
- Kekurangan
- Entah saya yang salah atau tidak, sependengaran saya Addictive Drums memiliki sample audio yang tipis apabila dibandingkan FX Pansion BFD2
- Walaupun ada pengaturan Compressor, Equalizer, Reverb, dan Distortion, namun untuk penempatan (efek apa yang telebih dahulu dipakai / routing nya) tidak dapat disetting sesuai keingan
Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang software Addictive Drums ini, anda dapat langsung menuju web resminya di http://www.xlnaudio.com/
Ez Drummer
Anda kesulitan untuk menyeting berbagai hal yang membuat anda bingung? Mungkin software ini adalah pilihan anda. EZ drummer adalah software yang menurut saya paling mudah digunakan, mengapa? Karena di software ini anda hanya menemukan mixer yang hanya berfungsi untuk mengatur volume dan juga suara ruangan (reverb).Bagi pemula, mungkin software ini adalah pilihan yang sangat tepat. Dengan sample audio yang mendekati real dan juga pilihan kit yang bisa anda coba, anda bisa menggunakan software ini tanpa perlu pengaturan yang begitu rumit dan membingungkan.
Software ini hanya menghabiskan space harddisk sekitar 7GB.
Tidak cukup?
Anda dapat menambahkan sample audio dari Expansion kit yang banyak pilihannya
+ Kelebihan
- Entah kenapa, ketika saya mendengarkan sample software ini terdengar sangat tebal
- Sangat simple, di mixer nya anda hanya menemui pengaturan volume dan reverb (room reverb)
- Sangat manusiawi, yup... Setiap ketukan seperti nya berubah-rubah sehingga bisa dikatakan mendekati real
- Ekstensi / tambahan sample nya sangat banyak, seperti Drum Kit From Hell dan lain-lain
- Kekurangan
- Dikarenakan sangat simple, bagi anda yang suka mengedit-edit pasti akan kecewa karena tidak ada pengaturan seperti Equalizer, Compressor dan lain-lain
- Software ini menggunakan RAM untuk me-load sample nya, jadi paling tidak anda harus memiliki RAM minimal 1GB
- Pilihan kit default nya sangatlah terbatas, dan tidak memiliki merek dengan brand tertentu
- Entah kenapa saya kurang menyukai suara cymbal-cymbal nya, kurang "menggigit"
- Juga suara kick nya, terlalu "becek" sependengaran saya.
Informasi lebih lanjut tentang EZ Drummer dapat anda dapatkan di situs resminya di http://www.toontrack.com/ezdrummer.asp
Kesimpulan :
Bagi anda yang memiliki komputer diatas rata-rata ada baiknya anda menggunakan FX Pansion BFD2, selain anda akan mendapatkan segala fitur yang luar biasa, anda juga dapat "berlatih" untuk merekam / menggunakan drum asli untuk lagu anda.Namun apabila anda khawatir karena besarnya spesifikasi komputer untuk menggunakan FX Pansion BFD2, anda dapat menggunakan Addictive Drummer sebagai alternatifnya. Dan apabila anda tidak ingin dipusingkan dengan pengaturan efek, mixer dan lain sebagainya, anda dapat menggunakan EZ Drummer, jangan anggap remeh software EZ Drummer. Software ini memiliki sample yang luamayan tebal untuk software yang hanya menghabiskan sekitar 1DVD
Demikian review asal-asalan dari seorang newbie tentang Software virtual instrument untuk drum (drum simulator). Apabila ada kekurangan, kesalahan, mohon dikoreksi yah, silahkan berkomentar pada kotak komentar dibawah.
Distorsi.net - home recording l studio rekaman
View the Original article
Friday, April 27, 2012
Bagaimana Cara Mixing Bass Untuk Genre HARDCORE
Apa yang ditulis pada sharing kali ini mungkin tidak begitu saja berlaku pada kasus anda, maka gunakan guideline ini untuk berlatih, bereksperimen, dan ciptakan soundmu sendiri.
Beserta artikel ini, terdapat sound sample agar kamu bisa membandingkan perubahan sound tiap langkah yang dilakukan dan sebagai bahan pembelajaran.
Jadi saya punya sebuah track bass DI which is well played and have pretty sounding tetapi masih terdengar terlalu lembek dan sangat berdinamika.
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-di
Langkah pertama yaitu duplicate track tersebut menjadi 2 track yang sama persis
Waves CLA Bass > Waves CLA 76 > DMG Audio EQuality |
CLA Bass digunakan hanya untuk memberikan sedikit color terhadap tune nya dan sedikit distorsi which is barely noticeable.
Settings: Bass di 0-1 db dengan opsi sub. Treble di 0-3 db dengan opsi honk, compress di 0-1 db denga opsi push, sub dimatikan, distortion di sekitar -10db dengan opsi growl, pitch dimatikan.
Selanjutnya saya menggunakan Equality, but most EQ will work well too. Low pass dengan 12db slope di sekitar 3500 khz atau lebih rendah tergantung selera anda dan high pass dengan 12 db slope di 30-40 hz. Saya juga melakukan wide scoop di 500Hz beberapa db
And then I am squishing the crap out of the bass (compression with low thresold, 4:1-10:1 depending on taste, slow attack, fast release)
link :http://soundcloud.com/distorsi/bass-track-1-processed
Waves CLA 76 > Mokafix NoAmp! > DMG Audio Equality |
Saya menggunakan NoAmp! yang menyerupai Sansamp Bass Driver which is FREE sebagai pendistorsi track bass kedua.
Setting yang saya gunakan di sini adalah knob volume di arah jam 11, low dan high di arah jam 12, drive di arah jam 10, classic, clean british. Setting yang saya lakukan bukanlah patokan mutlak, feel free to experimentalize
EQ high pass dengan 6 atau 12 db slope di sekitar 500Hz (dengan tambahan sedikit wide-ish scoop di sekitar 450Hz) dan low pass dengan 12db slope di sekitar 4500khz
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-track-2-processed
Buat buss untuk bass, dan route 2 track bass yang sudah diproses secara terpisah kedalam buss tersebut. Atur volume level 2 track tersebut (saya pribadi prefer non-distorted bass di 0db and distorted bass di -15db)
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-buss-unprocessed
Pada buss tersebut saya menambahkan limiter untuk menjinakan “jumping notes” dan EQ dengan Equality high pass 50 hz, wide-ish scoop di 300hz beberapa db dan boost beberapa db di 4 khz. Dan tadaaa now you’re hearing beast sounding bass. Trik mixing semacam ini walaupun tidak mutlak, seringkali ampuh digunakan pada lagu-lagu bergenre metalcore, hardcore, death metal, dan semacamnya yang membutuhkan bass sebagai “daya hancur” extra penyokong gitar.
link : http://soundcloud.com/distorsi/bass-buss-processed
That’s it for the bass! Ingatlah bahwa korelasi volume level bass dan gitar (secara khusus, dan overall lagu pada umumnya) is SUPER HYPER MEGA CRUCIAL. Jika volume level bass terlalu kecil maka lagu akan terdengar kosong dan jika volume level bass terlalu besar, bass akan terlalu mendominasi dan overpowering keseluruhan lagu.
Lihat tutorial lain tentang Recording
Distorsi | Studio Rekaman | Jual Alat Rekaman | Home Recording
View the Original article
Tips Mixdown untuk Mastering
Keterangan :
- A adalah Versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan
- B adalah Versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Mempunyai dua versi mixing memberikan pilihan in case you over-processed the mix. Pastikan ketika plug-ins di nonaktifkan tidak terjadi clipping. Jika terjadi, turunkan master fader hingga tidak terjadi clipping
Keterangan :
- A Sinyal terlalu lemah, tidak optimal untuk mastering
- B Peak tertinggi di sekitar -12 hingga -3 dBFS. Baik untuk mastering
- C Peak di 0 dBFS, tidak diinginkan tapi masih bisa digunakan
- D Overloading (clipping), tidak bisa digunakan untuk menghasilkan mastering
Headroom adalah jumlah dB sebelum terjadi clipping and overload yang ditandai dengan lampu indikator pada master output. Jika terjadi, turunkan output fader hingga peak tertinggi berada pada range yang direkomendasikan. Kualitas suara tidak akan terpengaruh ketika kamu menurunkan master fader. Tetapi jika kamu melebihi digital ceiling, akan menimbulkan distorsi, dan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kualitas orsinilnya. Tidak ada alasan untuk memaksimalkan volume saat mixing karena optimalisasi loudness akan dilakukan pada proses mastering nantinya
Noise
Pada rekaman analog (gitar, drum, dll), gunakan mute automation untuk mengeliminasi hiss noise pada saat track tersebut tidak aktif terutama pada intro, breakdown, dan outro dimana noise berpotensi untuk terdengar.
Phase dan Polarity
Pastikan bahwa drums, synthesizer, dan elemen lainnya tidak out of phase. Dengarkan playback dalam mono, apakah suara menjadi melemah atau bahkan hilang jika polarity nya di invers.
Frekuensi Sub
Frekuensi sub (di bawah 40 Hz) yang terlalu berlebihan pada individual track dapat menyebabkan masalah pada kualitas suara dan final volume dari master. Pastikan melakukan low cut pada semua track yang tidak membutuhkan frekuensi sub. Misalnya pada vocal dapat dilakukan low cut pada 80 Hz dengan 12 dB/Octave slope. Jangan memotong frekuensi sub pada keseluruhan mix jika tidak secara hati-hati karena dapat menyebabkan mix terdengar tipis (thin)
Sibilants dan Suara Runcing/Tajam Lainnya
Suara sibilants and suara runcing/tajam lainnya merupakan tantangan yang serius ketika mastering. Pastikan vokalis mengontrol sibilants. Gunakan de-esser jika dibutuhkan, terutama broadband de-esser untuk menghindari artifact. Gunakan volume automation pada sibilants yang sangat keras, bunyi plosif, bunyi click. Perhatikan juga bunyi runcing seperti crash cymbals dan hi-hats
Level Vocal
Vocal yang tidak rata/stabil sulit untuk diperbaiki pada proses mastering. Terkadang dua compressor dengan low ratio lebih baik daripada satu compressor dengan high ratio. Namun adakalanya setelah compression kamu masih harus melakukan volume automation. Naikan atau turunkan bagian tertentu hingga semuanya terdengar smooth dan stabil. Coba untuk mendengarkan pada low volume ketika melakukan volume automation
Volume Automation pada vocal track |
Versi Alternatif
Terkadang perlu untuk menyiapkan beberapa versi alternatif mixing dengan vocal lebih keras (atau lebih pelan) misalnya +0.6 db dan 1.4 db, versi instrumental, dan versi akapela atau kick/snare drum yang lebih keras.
Gunakan nama yang jelas untuk menghindari kebingungan |
Start/End
Pada saat export, tambahkan minimal satu bar kosong sebelum lagu benar-benar dimulai dan beberapa bar di akhir lagu untuk memastikan reverb, delay, dan instruments decay habis sepenuhnya
Tambahkan bar kosong di awal dan akhir lagu |
Fades
Jangan lakukan fade out saat mixing. Katakan kepada mastering engineering kapan fade out mulai hingga akhir, misalnya fade dari 3:15 hingga 3:30 atau fade out 15 detik terakhir
File Format
WAV atau AIFF lebih disukai.
Stereo Format
Pilih interleaved stereo bukan split stereo saat mixdown untuk mastering. Jika sequencer kamu tidak memberikan pilihan maka kemungkinan adalah interleaved stereo.
Bit Resolution
Guanakan 24. 16 bit hanya digunakan jika tidak memungkinkan untuk mendapatkan 24 bit. 32 bit floating point tidak digunakan untuk mixdown untuk mastering karena dengan bunyi yang identika dengan 24 bit, 32 bit floating point memakan banyak space dan lebih lambat dalam hal transfer data.
Sample Rate
44.1 kHz atau lebih tinggi. Hanya export pada lebih tinggi dari 44.1 kHz jika proyek direkam dan diproses pada rate tersebut. Keuntungan dan kerugian dari sample rate diatas 44.1 kHz masih diperdebatkan. Jika proyek kamu diatas 44.1 kHz jangan convert sample rates sendiri, biarkan mastering engineer yang melakukannya pada proses mastering.
Dithering dan Noise Shaping
Jangan gunakan noise shaping atau colored dither, seperti UV22 saat export mixdown untuk mastering. Reduksi final bit menjadi 16 bit (audio CD format) dilakukan pada proses terakhir saat mastering
Normalizing
Jangan lakukan normalize pada mixdown. Final volume level akan dioptimalisasikan pada proses mastering
Dengarkan Mixdown
Selalu dengarkan mixdown dari awal hingga akhir sebelum dikirim untuk proses mastering. Pastikan lagu dimainkan dengan benar dari awal hingga akhir, struktur lagu benar, dan tidak ada artifcat atau bunyi click.
Dan, selesai! oke itulah beberapa Tips Mixdown untuk Mastering yang dapat anda gunakan sebagai acuan :)
Lihat tutorial lain tentang Recording
Distorsi | Alat Rekaman | Studio Rekaman | Home Recording
View the Original article
Entri Populer
-
MANFAAT DAN KEGUNAAN EQUALIZER Equalizer ada dalam sistem tata suara dalam dua bentuk : Equalizer grafik dan Equalizer parametrik. Keduanya ...
-
Seperti yang kita ketahui, saat ini efek guitar hingga guitar amp dapat di simulasikan oleh software / plugins. Banyak software yang dapat a...
-
Saat anda menggunakan sebuah software atau alat, dipastikan anda sebelumnya harus mengatur atau menyeting software atau alat tersebut. Kenap...
-
Sorry, I could not read the content fromt this page.Sorry, I could not read the content fromt this page. View the original article here
-
Saat ini diinternet banyak sekali dibanjiri plugins VST yang dapat didownload free alias gratis, Anda akan menemukan plugins intrument, efek...
-
type='html'> Musik Digital Indonesia , indahnya musik tradional Indonesia, dengan sentuhan digital-musik ( musik-digital ) , ma...
-
Oke di artikel ini saya ingin meneruskan 13 plugins VST gratis terbaik yang dapat di download di internet - Part 1 . Seperti yang kita tahu...
-
Nama : Muhammad Nur Cahyo A.K.A : A. Rehap Tempat/tanggal lahir : Surabaya,12 April 1989 Agama : Muslim Pekerjaan ...