.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #e2e7b4; } .breadcrumbs a { text-decoration:none; color: #000000; }

G.f.a Productiom

DCM Galeri Headline Animator

Showing posts with label Mixdown. Show all posts
Showing posts with label Mixdown. Show all posts

Tuesday, October 30, 2012

Tips Mixdown untuk Mastering

AppId is over the quota
Jika kamu menggunakan plug-ins pada master output saat mixing, maka export dalam dua versi: A) versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan, dan B) versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Keterangan :
A adalah Versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan  B adalah Versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Mempunyai dua versi mixing memberikan pilihan in case you over-processed the mix. Pastikan ketika plug-ins di nonaktifkan tidak terjadi clipping. Jika terjadi, turunkan master fader hingga tidak terjadi clipping Jika anda mixing dalam 24 bit maka seharusnya peak tertinggi ada pada sekitar -12 dBFS hingga -3dBFS yang berarti masih ada 12 hingga 3 dB headroom sebelum melebihi digital ceiling yaitu 0 dBFS
Keterangan :
A Sinyal terlalu lemah, tidak optimal untuk masteringB Peak tertinggi di sekitar -12 hingga -3 dBFS. Baik untuk masteringC Peak di 0 dBFS, tidak diinginkan tapi masih bisa digunakanD Overloading (clipping), tidak bisa digunakan untuk menghasilkan mastering

Headroom adalah jumlah dB sebelum terjadi clipping and overload yang ditandai dengan lampu indikator pada master output. Jika terjadi, turunkan output fader hingga peak tertinggi berada pada range yang direkomendasikan. Kualitas suara tidak akan terpengaruh ketika kamu menurunkan master fader. Tetapi jika kamu melebihi digital ceiling, akan menimbulkan distorsi, dan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kualitas orsinilnya. Tidak ada alasan untuk memaksimalkan volume saat mixing karena optimalisasi loudness akan dilakukan pada proses mastering nantinya

Mixing Tips – Dari Pandangan MasteringIsu berikut dapat diperbaiki dengan hasil yang lebih baik pada proses mixing daripada proses mastering. Pastikan kamu memperhatikan hal-hal berikut ini

Noise
Pada rekaman analog (gitar, drum, dll), gunakan mute automation untuk mengeliminasi hiss noise pada saat track tersebut tidak aktif terutama pada intro, breakdown, dan outro dimana noise berpotensi untuk terdengar.

Phase dan Polarity
Pastikan bahwa drums, synthesizer, dan elemen lainnya tidak out of phase. Dengarkan playback dalam mono, apakah suara menjadi melemah atau bahkan hilang jika polarity nya di invers.

Frekuensi Sub

Frekuensi sub (di bawah 40 Hz) yang terlalu berlebihan pada individual track dapat menyebabkan masalah pada kualitas suara dan final volume dari master. Pastikan melakukan low cut pada semua track yang tidak membutuhkan frekuensi sub. Misalnya pada vocal dapat dilakukan low cut pada 80 Hz dengan 12 dB/Octave slope. Jangan memotong frekuensi sub pada keseluruhan mix jika tidak secara hati-hati karena dapat menyebabkan mix terdengar tipis (thin)

Sibilants dan Suara Runcing/Tajam Lainnya
Suara sibilants and suara runcing/tajam lainnya merupakan tantangan yang serius ketika mastering. Pastikan vokalis mengontrol sibilants. Gunakan de-esser jika dibutuhkan, terutama broadband de-esser untuk menghindari artifact. Gunakan volume automation pada sibilants yang sangat keras, bunyi plosif, bunyi click. Perhatikan juga bunyi runcing seperti crash cymbals dan hi-hats

Level Vocal
Vocal yang tidak rata/stabil sulit untuk diperbaiki pada proses mastering. Terkadang dua compressor dengan low ratio lebih baik daripada satu compressor dengan high ratio. Namun adakalanya setelah compression kamu masih harus melakukan volume automation. Naikan atau turunkan bagian tertentu hingga semuanya terdengar smooth dan stabil. Coba untuk mendengarkan pada low volume ketika melakukan volume automation
Volume Automation pada vocal track
Versi Alternatif
Terkadang perlu untuk menyiapkan beberapa versi alternatif mixing dengan vocal lebih keras (atau lebih pelan) misalnya +0.6 db dan 1.4 db, versi instrumental, dan versi akapela atau kick/snare drum yang lebih keras.

Gunakan nama yang jelas untuk menghindari kebingunganTuliskan perbedaan perlakukan pada file name. Selain perbedaan pada file name, segala sesuatu yang lain identik 100% dengan versi normal, jangan ubah master fader. Jika dibutuhkan kita dapat memilih beberapa versi alternatif sebagai final mix.

Start/End
Pada saat export, tambahkan minimal satu bar kosong sebelum lagu benar-benar dimulai dan beberapa bar di akhir lagu untuk memastikan reverb, delay, dan instruments decay habis sepenuhnya
Tambahkan bar kosong di awal dan akhir lagu
Fades
Jangan lakukan fade out saat mixing. Katakan kepada mastering engineering kapan fade out mulai hingga akhir, misalnya fade dari 3:15 hingga 3:30 atau fade out 15 detik terakhir

File Format
WAV atau AIFF lebih disukai.

Stereo Format
Pilih interleaved stereo bukan split stereo saat mixdown untuk mastering. Jika sequencer kamu tidak memberikan pilihan maka kemungkinan adalah interleaved stereo.

Bit Resolution
Guanakan 24. 16 bit hanya digunakan jika tidak memungkinkan untuk mendapatkan 24 bit. 32 bit floating point tidak digunakan untuk mixdown untuk mastering karena dengan bunyi yang identika dengan 24 bit, 32 bit floating point memakan banyak space dan lebih lambat dalam hal transfer data.

Sample Rate
44.1 kHz atau lebih tinggi. Hanya export pada lebih tinggi dari 44.1 kHz jika proyek direkam dan diproses pada rate tersebut. Keuntungan dan kerugian dari sample rate diatas 44.1 kHz masih diperdebatkan. Jika proyek kamu diatas 44.1 kHz jangan convert sample rates sendiri, biarkan mastering engineer yang melakukannya pada proses mastering.

Dithering dan Noise Shaping
Jangan gunakan noise shaping atau colored dither, seperti UV22 saat export mixdown untuk mastering. Reduksi final bit menjadi 16 bit (audio CD format) dilakukan pada proses terakhir saat mastering

Normalizing
Jangan lakukan normalize pada mixdown. Final volume level akan dioptimalisasikan pada proses mastering

Dengarkan Mixdown
Selalu dengarkan mixdown dari awal hingga akhir sebelum dikirim untuk proses mastering. Pastikan lagu dimainkan dengan benar dari awal hingga akhir, struktur lagu benar, dan tidak ada artifcat atau bunyi click.

Dan, selesai! oke itulah beberapa Tips Mixdown untuk Mastering yang dapat anda gunakan sebagai acuan :)

Distorsi | Alat Rekaman | Studio Rekaman | Home Recording



View the original article here

Friday, September 21, 2012

Teknik bermain Fruty Loops untuk pemula

Tutorial fl studio untuk pemula

Langsung aja bro..Kalo biasanya ane posting tentang seputar menjadi DJ, kali ini ane share tentang tutorial fruity loop 9 untuk pemula atau bagi teman-teman yang sama sekali belum tahu apa tentang fl studio. Yang mungkin ente bingung dan pusing lihat banyaknya tombol di software pada saat pertama kali. Bagi yang sudah sedikit paham tentang fl studio silahkan baca article tentang membuat lagu dj dan nge-remix.

Apa itu Fl studio ?
Software yang bisa kita gunakan untuk membuat lagu, mencampur / remix, merekam (multy-track) yang berkualitas profesional (32 bit )  mempunyai fitur lengkap serta support vst, midi, hardware lainnya. Hasil lagu pun dapat kita export ke wav, mp3, ogg, mid. Jadi anggaplah fl studio itu seperti sebuah ruangan yang penuh alat-alat musik yang bisa kita gunakan untuk membuat lagu atau ngeremix ,terus tinggal pilih aja instrument-nya..

Untuk mempermudah pemahaman di bawah ini ane ringkas bagian-bagian yang penting pada software fl studio 9. Yaitu menu-menu:



a. File browser
b. Channel
c. Mixer
e. Playlist

lihat gambar plylist studio di bawah.

A. File browser : Menu ini berisi folder atau tempat dimana samples default dan lainnya di fl studio yang tersimpan. Letaknya ada di sebelah kiri software. lihat videodisini. Folder lengkapnya di bawah ini:

Plugin database
Plugin presets
Project bones
Recorded
Rendered
Scores
Packs
Sliced beats
Soundfonts
Speech
User
Channel presets
Collected
Impulses
Misc
Mixer presets


Sebagai langkah awal yang penting adalah memahami isi folder PACKS. Silahkan ente buka software Fl studio dan langsung klik folder packs, buka / klik folder drumkit dan yang lainnya..Instruments itulah yang nanti bisa ente gunakan untuk membuat lagu atau nge-remix, sebelum menggunakan samples tambahan seperti diweb ini.

B. Channel.

Menu Channel berisi instrument  yang akan kita buat / susun nada-nadanya menjadi lagu. Instrument bisa berupa file wav, mid, soundfont, ogg, atau Plugin tambahan (contohnya: nexus, v-station vst ). Lihat contoh bagaimana memasukan channel/instrument di article cara masukin audio.

 C. Mixer

Mixer kita gunakan untuk proses mixing, balancing setiap instrument di channel yang telah kita buat. Contohnya : kick, snare, hi hat, clap, bass. artinya setiap instrument dapat kita set ke mixer dan dapat kita tambahkan plugin-plugin / effect agar kualitas suaranya bagus (tidak mendem). Jumlah track mixer mencapai 99. Jadi kita lebih mudah mengatur output. Lihat gambar:

fl studio mixer
Cara set ke mixer: Klik kiri kick (samples), klik pada angka 1 seperti gambar, kemudian klik tahan mouse, selanjutnya tinggal pilih akan di set ke mixer nomer berapa.

D. Playlist

Di sinilah kita mengatur dan menyusun setiap nada-nada, audio,loop, vocal, drum kit, dan lainnya menjadi lagu yang kemudian kita export ke mp3, wav, ogg. mid.Lihat gambar di bawah yang bertuliskan playlist (song mode).

playlis fl studio

Ups..Hampir lupa soal Pattern yang terdapat di fl studio v.7, 8 - 9.1 pada menu playlist. Pattern simplenya hanya mewakili channel yang namanya bisa kita rubah / rename (klik kanan pattern pilih rename ganti terserah ente, misal: pattern 1 di ganti menjadi "drum kit". Pattern juga bisa gunakan untuk mengatur/menyusun instrument lagu karena fungsinya hampir sama dengan playist track atas.

Pattern juga lebih memudahkan kita untuk memisah instrument / samples sehingga pada saat menyusun ke playlist menjadi mudah. Misalnya:

Patern 1 : drum kit
Pattern 2 : bassline
dan lainnya terserah ente yang penting mudah. Agar lebih paham lihat gambar di bawah ini:










Jangan lupa untuk menyusun playlist set Mode - menjadi "song". Sedangkan untuk memutar per-pattern pilih mode "Pat".

Ok..sampai disini dulu ya,bro tutorial fl studio untuk pemula-nya..tau nih mudeng apa gak..? yang gak mudeng pelajari satu-satu biar gk puyeng dan terus praktekin. Kurang lebih seperti itulah untuk mengenal fl studio secara simple. Gimana menurut

Lihat tutorial lain tentang Recording

Belajar dasar FL Studio

Tutorial FL (Fruity Loops) ini saya tulis untuk orang yg ingin belajar FL dengan mudah. untuk membuat sampling maupun lagu…
cara pertama yang harus kamu lakukan adalah membuka aplikasi FL seperti Berikut….
untuk awalnya saya akan menjelaskan fungsi-Fungsi pada FL ( Fruity Loops )….
1. Toolbars
pada menu file kita dapat melakukan open dan save project serta import dan export file…
untuk menu edit kita bisa melakukan edit right left atau randomize ( acak untuk not yang ada di pattern )
untuk gambar pattern seperti ini…
disitu loe bisa masukin sound atau suara yg loe mau.. caranya tinggal klik aja tuh pattern misal : kick… loe ingin ganti.. tinggal loe pilih di drive mana loe simpan file kick yg akan loe masukkan ke pattern sound…. ok nanti kita bahas ya…. kita bahas fungsi toolbars biar loe gak bingung nantinya….
pada menu view : itu gunanya untuk loe mau memilih aplikasi yg akan loe timbulkan, misalnya browser, pattern dll.
di menu option itu yg penting… loe  harus melakukan edit sound atau latency atau buffer agar kualitas suaranya ok dan tidak skip pada saat memutar banyak file…..
ke 2.  Browser
di browser ini terdapat banyak sekali pilihan seperti channel prest clipboard file, effect, sound atau suara2, fpc, speech, dll
nah untuk memasukkan suara ke pattern,, loe bisa memilih dari browser, setelah yg loe pilih ketemu,, klik kanan pada mouse insert new atau menimpa sound yg di pattern ….. sudah jelas kan
nah selanjutnya ini gambar yaitu untuk kita memsasukkan file project audio.. caranya klik kanan di kolom pattern. trus pilih insert audio file dan pilih audio yg loe mau masukin broo.. gampangkan…. kalau leo dah masukin tinggal loe membuat pattern drum atau instrument lain dengan cara
membuat piano roll.. nanti  kalau udah jangan lupa loe klik si bars patter yang di bawah audio track seperti gambar balok kayu yang di atas ini loh….
cara mebuka piano roll klik kanan di pattern ,, pilih piano roll tuk membuat notnya ( jika gak ada keyboard controller)
nih gambarnya …dah jelas keliahatan kan… setelah loe  dah masukin dan membuat pattern drum atau instrument lain.. saatnya loe memasukkan effect ke masing pattern yg loe mau,,, misalkan drum…. klik di drum truss setelah keluar jendela baru yang ada tulisannya fx. doublke klik maka akan keluar mixer, biar gampang nih contohnya :
trus insert di kolom fx mixer itu,,, jgn lupa loe mau kasih effect di chanell berapa harus loe ingat biar gak bergabung sama instrument yg lain….
cara masukin effect loe klik aja tombol yg ada di fx mixer, setelah kebuka aplikasi nya, pilih dech semau loe apa yg loe suka.. misal fruity 7 band equalizer, dll
nih contoh fx yg dah kebuka :
nah kalau udah selesai loe tinggal export aja mau jadi mp3 atau wave di menu file….. dan jadilah musik atau sampling loe
1. catatan yang penting kalau loe mau buat sampling jangan lupa masukin yg akan di jadikan guide atau penuntun lagu… kalau ada yg mau di potong langsung aja di potong di kolom pattern track dengan cara menklik gambar pisau…. trus pilih batas yg mau di potong…. kalau sudah dan loe mau memperbanyaknya.. tinggal klik lagi gambar sapu.. klik audio track yg akan di perbanyak.. trus klik di kolom track yang kosong.. serta tarik aja… tapi jangan lupa hold mouse ya….
Selamat Berkarya dan Bermusik Teman …………..


Lihat tutorial lain tentang Recording

Monday, April 30, 2012

Recording Modern

Saya mengenal recording baru-baru ini, sama persis waktu saya mulai belajar blues yaitu sejak tahun 2005. Kebetulan mempunyai teman dari Amerika yang kerjaannya animator film, scoring, dubbing, dll. ya pokoknya Mr. M ini berjasa sekali mengenalkan pengetahuan komputer recording dan software sama saya. Ia salah satu team kreator untuk film spiderman dan batman. Untuk melengkapi pengetahuan recording juga banyak buku yang dibaca misalnya: Modern Recording Techniques - David Miles Huber, Digital Audio Explained - Nika Aldrich, Make Mine Music - Bruce Swedien, The Guide To Midi Orchestration - Paul Gilreath dan Production Mixing Mastering With Waves - Anthony Egizii.
Ini salah satu lagu yang pertama kali saya rekam dengan Sonar 3 pada tahun 2005 (terakhir Sonar 8 -2008).
Pengetahuan yang saya tulis adalah benar-benar dasar recording dan tentu bagi pemula macam saya yang ingin lagu ciptaannya terekam sebagai sebuah lagu. Recording adalah proses yang rumit karena melibatkan diantaranya pengetahuan seperti:
  1. Instrumen: Setiap instrumen mempunyai cara recording berbeda. Semakin bagus kualitas instrumen semakin bagus hasil rekaman.
  2. Pro Audio: Pengetahuan tentang output/sound out instrumen seperti characteristic suara gitar yang menggunakan efek/mesin gitar. Semakin bagus pengetahuan output instrumen maka hasil recording juga bagus.
  3. Wiring: Pengkabelan.
  4. Miking: Cara penempatan microphone waktu merekam instrumen.
  5. Pre Amp: Untuk menghasilkan output bagus dari pro audio terkadang memerlukan pre amp.
  6. Komputer recording: Sama dengan komputer PC biasa cuma spek harus disesuaikan.
  7. Sound card: Jembatan antara instrumen dan komputer agar instrumen dapat terekam pada sotfware.
  8. Software: Software recording dan software pendukung.
  9. Mixing dan Mastering.
Ini diantaranya yang paling penting. Namun jangan terlalu dipikir susah dulu, dan kalau anda sudah mendengar contoh lagu di atas yah nggak bagus tapi cukup kalau bisa merekam saja maka nggak lama lagi anda akan bisa merekam lagu seperti itu.
Fokus materi di sini adalah recording gitar dan vocal serta pengetahuan MIDI umum agar anda bisa membuat lagu seperti contoh di atas.
Skema recording jaman modern:
Contoh 1
recording direct inputIni contoh paling sederhana menggunakan metode direct input karena efek gitar Line 6 yaitu rekomendasi Tone Port UX2 dan POD XT Pro sebenarnya sudah dirancang untuk sekaligus berfungsi sebagai sound card. Install software dari efek gitar ini maka siap berfungsi sebagai sound card.

Contoh 2

Ini contoh menggunakan sound card recording. Dalam contoh ini koneksi Line 6 terputus dari komputer akan tetapi hanya berfungsi sebagai efek gitar saja. Dan hasil recording tergantung dari pro audio atau sound out combo. Untuk merekam tetap menggunakan microphone dan tentu hasil juga tergantung dari miking dan tipe microphone. Cara-cara ini sudah bisa untuk rekaman live band. Sound card ada 16 analog input dan kalau kurang tinggal tambah yang sama sebagai extensi.
Tips: Kalau memang peralatan dari instrumen sampai dengan microphone kualitasnya jelek maka disarankan untuk rekaman direct input saja. Semua contoh dari pelajaran blues menggunakan sistem direct input.
Contoh 3

Contoh ini sama dengan contoh 2 akan tetapi ditambahkan unit control surface atau semacam DAW (Digital Audio Workstation) yang berfungsi mengontrol aktifitas track dan menggantikan fungsi keybord serta mouse. Sudah bisa untuk studio professional. Untuk set-up sistem ini belinya bisa sebagian-sebagian dulu.
Contoh 4

Atau bagaimana dengan yang ini? Kalau uang bukan masalah maka D Command adalah dream studio anda. Siap bisnis recording yang benar-benar AAA class. Inilah DAW terintegrated dengan sistem komputer, pre amp, dan hardware pendukung lainnya.
Semoga gambaran umum recording ini menjadi bahan pengetahuan yang berguna. Tapi kalau masih nyaman dengerin lagu dari mp3 maka alat canggih jadi biasa saja. Dan untuk di Indonesia sangat jarang orang tahu recording dengan standar Audiophile jadi rasanya sistem recording AAA class bukan satu keperluan yang mendesak.

Lihat tutorial lain tentang Recording

Friday, April 27, 2012

Tips Mixdown untuk Mastering

Plug-ins pada Master Output
Jika kamu menggunakan plug-ins pada master output saat mixing, maka export dalam dua versi: A) versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan, dan B) versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Keterangan :
  • A adalah Versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan  
  • B adalah Versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan

Mempunyai dua versi mixing memberikan pilihan in case you over-processed the mix. Pastikan ketika plug-ins di nonaktifkan tidak terjadi clipping. Jika terjadi, turunkan master fader hingga tidak terjadi clipping

Headroom
Jika anda mixing dalam 24 bit maka seharusnya peak tertinggi ada pada sekitar -12 dBFS hingga -3dBFS yang berarti masih ada 12 hingga 3 dB headroom sebelum melebihi digital ceiling yaitu 0 dBFS
Keterangan :
  • A Sinyal terlalu lemah, tidak optimal untuk mastering
  • B Peak tertinggi di sekitar -12 hingga -3 dBFS. Baik untuk mastering
  • C Peak di 0 dBFS, tidak diinginkan tapi masih bisa digunakan
  • D Overloading (clipping), tidak bisa digunakan untuk menghasilkan mastering


Headroom adalah jumlah dB sebelum terjadi clipping and overload yang ditandai dengan lampu indikator pada master output. Jika terjadi, turunkan output fader hingga peak tertinggi berada pada range yang direkomendasikan. Kualitas suara tidak akan terpengaruh ketika kamu menurunkan master fader. Tetapi jika kamu melebihi digital ceiling, akan menimbulkan distorsi, dan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kualitas orsinilnya. Tidak ada alasan untuk memaksimalkan volume saat mixing karena optimalisasi loudness akan dilakukan pada proses mastering nantinya

Mixing Tips – Dari Pandangan Mastering
Isu berikut dapat diperbaiki dengan hasil yang lebih baik pada proses mixing daripada proses mastering. Pastikan kamu memperhatikan hal-hal berikut ini

Noise
Pada rekaman analog (gitar, drum, dll), gunakan mute automation untuk mengeliminasi hiss noise pada saat track tersebut tidak aktif terutama pada intro, breakdown, dan outro dimana noise berpotensi untuk terdengar.

Phase dan Polarity
Pastikan bahwa drums, synthesizer, dan elemen lainnya tidak out of phase. Dengarkan playback dalam mono, apakah suara menjadi melemah atau bahkan hilang jika polarity nya di invers.

Frekuensi Sub

Frekuensi sub (di bawah 40 Hz) yang terlalu berlebihan pada individual track dapat menyebabkan masalah pada kualitas suara dan final volume dari master. Pastikan melakukan low cut pada semua track yang tidak membutuhkan frekuensi sub. Misalnya pada vocal dapat dilakukan low cut pada 80 Hz dengan 12 dB/Octave slope. Jangan memotong frekuensi sub pada keseluruhan mix jika tidak secara hati-hati karena dapat menyebabkan mix terdengar tipis (thin)

Sibilants dan Suara Runcing/Tajam Lainnya
Suara sibilants and suara runcing/tajam lainnya merupakan tantangan yang serius ketika mastering. Pastikan vokalis mengontrol sibilants. Gunakan de-esser jika dibutuhkan, terutama broadband de-esser untuk menghindari artifact. Gunakan volume automation pada sibilants yang sangat keras, bunyi plosif, bunyi click. Perhatikan juga bunyi runcing seperti crash cymbals dan hi-hats

Level Vocal
Vocal yang tidak rata/stabil sulit untuk diperbaiki pada proses mastering. Terkadang dua compressor dengan low ratio lebih baik daripada satu compressor dengan high ratio. Namun adakalanya setelah compression kamu masih harus melakukan volume automation. Naikan atau turunkan bagian tertentu hingga semuanya terdengar smooth dan stabil. Coba untuk mendengarkan pada low volume ketika melakukan volume automation
Volume Automation pada vocal track

Versi Alternatif
Terkadang perlu untuk menyiapkan beberapa versi alternatif mixing dengan vocal lebih keras (atau lebih pelan) misalnya +0.6 db dan 1.4 db, versi instrumental, dan versi akapela atau kick/snare drum yang lebih keras.

Gunakan nama yang jelas untuk menghindari kebingungan
Tuliskan perbedaan perlakukan pada file name. Selain perbedaan pada file name, segala sesuatu yang lain identik 100% dengan versi normal, jangan ubah master fader. Jika dibutuhkan kita dapat memilih beberapa versi alternatif sebagai final mix.


Start/End
Pada saat export, tambahkan minimal satu bar kosong sebelum lagu benar-benar dimulai dan beberapa bar di akhir lagu untuk memastikan reverb, delay, dan instruments decay habis sepenuhnya
Tambahkan bar kosong di awal dan akhir lagu

Fades
Jangan lakukan fade out saat mixing. Katakan kepada mastering engineering kapan fade out mulai hingga akhir, misalnya fade dari 3:15 hingga 3:30 atau fade out 15 detik terakhir

File Format
WAV atau AIFF lebih disukai.

Stereo Format
Pilih interleaved stereo bukan split stereo saat mixdown untuk mastering. Jika sequencer kamu tidak memberikan pilihan maka kemungkinan adalah interleaved stereo.

Bit Resolution
Guanakan 24. 16 bit hanya digunakan jika tidak memungkinkan untuk mendapatkan 24 bit. 32 bit floating point tidak digunakan untuk mixdown untuk mastering karena dengan bunyi yang identika dengan 24 bit, 32 bit floating point memakan banyak space dan lebih lambat dalam hal transfer data.

Sample Rate
44.1 kHz atau lebih tinggi. Hanya export pada lebih tinggi dari 44.1 kHz jika proyek direkam dan diproses pada rate tersebut. Keuntungan dan kerugian dari sample rate diatas 44.1 kHz masih diperdebatkan. Jika proyek kamu diatas 44.1 kHz jangan convert sample rates sendiri, biarkan mastering engineer yang melakukannya pada proses mastering.

Dithering dan Noise Shaping
Jangan gunakan noise shaping atau colored dither, seperti UV22 saat export mixdown untuk mastering. Reduksi final bit menjadi 16 bit (audio CD format) dilakukan pada proses terakhir saat mastering

Normalizing
Jangan lakukan normalize pada mixdown. Final volume level akan dioptimalisasikan pada proses mastering

Dengarkan Mixdown
Selalu dengarkan mixdown dari awal hingga akhir sebelum dikirim untuk proses mastering. Pastikan lagu dimainkan dengan benar dari awal hingga akhir, struktur lagu benar, dan tidak ada artifcat atau bunyi click.

Dan, selesai! oke itulah beberapa Tips Mixdown untuk Mastering yang dapat anda gunakan sebagai acuan :)

Lihat tutorial lain tentang Recording

Distorsi | Alat Rekaman | Studio Rekaman | Home Recording


View the Original article

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik di sini untuk melihat:


Entri Populer

Grasak Fuck Audio Production

Followers

Search Engine

Loading
x

join to my fans at facebook