.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #e2e7b4; } .breadcrumbs a { text-decoration:none; color: #000000; }

G.f.a Productiom

DCM Galeri Headline Animator

Showing posts with label Belajar. Show all posts
Showing posts with label Belajar. Show all posts

Friday, June 1, 2012

Dirty South Drum Kit




Dirty South Drum Kits' from Big Citi Loops brings you customized Dirty South Hit Drums and two Construction Kits straight from the South side. These Drums included over fifteen 808 Subs, Claps, Hi-Hats, Claps, and FX sure to give you that Dirty South experience, with all the Royalty-Free elements you need to create dirty, shaking hits. Everything you need to create authentic Dirty South tracks is here, including Hit Drums, synth, pads, Sub 808, electronic drums, FX and more.
Features
All parts individually exported
All loops are Royalty-Free
Keys and tempos are included
Format
Fruity Loops
WAV

Klik disini untuk Download

Skip ads wait 5 sec.....

Sunday, May 6, 2012

Membuat Studio Di rumah

Seperti janji saya pada postingan sebelumnya yang berjudul Home recording menjamur!. saat ini saya akan memberi tutorial tentang Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana

Ada beberapa alat kecuali alat-alat instument (alat-alat intsrument seperti drum, guitar, bass, dll) yang dibutuhkan dalam pembuatan home recording, beberapa di antaranya:


1. Sebuah komputer:
Tentu saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas disini adalah rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner, pemilihan fx guitar maupun bass, drum, editing, mixing, mastering kita lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah baiknya bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena untuk melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor, ram, maupun hardisk.


Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:
Processor: intel celeron p4 1,8 ghz
Ram: SDRAM 256mb
Hardisk: ATA 40 gb
Soundcard: onboard (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

Lalu pelan-pelan saya upgrade:
Processor: intel pentium D 3ghz
Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 80 gb 7200rpm
Soundcard: Sound Blaster 7.1 (akan lebih jauh dibahas di poin 2)


Lalu sekarang saya memakai
Processor: intel dual core 2,66ghz< Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 250 gb 7200rpm
Soundcard: ESI Juli@ PCC 192khz 24bit (akan lebih jauh dibahas di poin 2)


2. Soundcard / conveter / audio interface
Soundcard dalam bahasa indonesia adalah kartu suara. Apa itu? Apa gunanya? Dan bagaimana cara kerjanya?
Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis.

Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-komputer yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu :
1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih. Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli.
2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker.
3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang kompleks.

Cara Kerja Soundcard yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3.


sumber: dari berbagai sumber.




Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar




Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard onboard (onboard = yang menempel pada motherboard)






Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard PCI






Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FIREWIRE



Beberapa orang dan sound engineering (sound engineering=operator rekaman / orang yang bekerja untuk merekam audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll) menyebut soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE karena belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal).

Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.

Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun multimedia diberi warna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang tersebut mempunyai fungsi masing-masing.

Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy dll banyak sekali kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih bisa dipakai, namun bila ingin serius dan ingin hasil yang lebih memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).
Kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)

2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.

3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.

4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional

sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut dari forum musiktek


Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurut kebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan bit depth nya besar, akan semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour dan lain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda kunjungi)

Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan OUT PUT yang ada butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan minimal 8 channel INPUT). Namun menurut saya bila hanya untuk home recording / membuat studio dirumah atau kamar anda, 2 CHANNEL INPUT sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS / VSTi seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..


3. Speaker monitor
Speaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker multimedia. speaker multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-speaker tersebut mem-boost pada low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan untuk rekaman / recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat)

A. Kenali speaker anda.
Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.

B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.
Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering oleh para professional.

C. Kenali karakter ruang kamar anda.
Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi anda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda.


4. Preamp
preamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke soundcard. bisa juga digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan preamp untuk mengambil panthom powenya saja. panthom power dibutuh kan bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.



Gambar diatas merupakan contoh gambar preamp dari behringer "tube ultragain mic200"


Untuk yang belum bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp dengan efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan / tidak di on kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox metalzone yang sangat sangar untuk distort, jangan gunakan distort nya, namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang lewat"), akan membantu menaikan gain dari source audio.



Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dari BOSS "Metal Zone MT-2"

5. Kabel
Jangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.



6. Mic untuk vokal
Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.
Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa apabila dalam suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio instrument bagus, namun suara audio vokal yang tidak bagus. Dan mungkin pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua kali nya karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.

Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic, Condenser, dan lain-lain

Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan kebutuhan, karakter dan budget yang anda punya. Bila ingin membeli jangan segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang anda kunjungi, tentang karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain.
Tambahan:
-untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter dan stand mic


Agar suara yang direkam tidak naik turun dikarenakan vokalis band anda menyanyi menjauh dan mendekat antara mulut dan mic.

Lihat tutorial lain tentang Recording

Monday, April 30, 2012

Recording Modern

Saya mengenal recording baru-baru ini, sama persis waktu saya mulai belajar blues yaitu sejak tahun 2005. Kebetulan mempunyai teman dari Amerika yang kerjaannya animator film, scoring, dubbing, dll. ya pokoknya Mr. M ini berjasa sekali mengenalkan pengetahuan komputer recording dan software sama saya. Ia salah satu team kreator untuk film spiderman dan batman. Untuk melengkapi pengetahuan recording juga banyak buku yang dibaca misalnya: Modern Recording Techniques - David Miles Huber, Digital Audio Explained - Nika Aldrich, Make Mine Music - Bruce Swedien, The Guide To Midi Orchestration - Paul Gilreath dan Production Mixing Mastering With Waves - Anthony Egizii.
Ini salah satu lagu yang pertama kali saya rekam dengan Sonar 3 pada tahun 2005 (terakhir Sonar 8 -2008).
Pengetahuan yang saya tulis adalah benar-benar dasar recording dan tentu bagi pemula macam saya yang ingin lagu ciptaannya terekam sebagai sebuah lagu. Recording adalah proses yang rumit karena melibatkan diantaranya pengetahuan seperti:
  1. Instrumen: Setiap instrumen mempunyai cara recording berbeda. Semakin bagus kualitas instrumen semakin bagus hasil rekaman.
  2. Pro Audio: Pengetahuan tentang output/sound out instrumen seperti characteristic suara gitar yang menggunakan efek/mesin gitar. Semakin bagus pengetahuan output instrumen maka hasil recording juga bagus.
  3. Wiring: Pengkabelan.
  4. Miking: Cara penempatan microphone waktu merekam instrumen.
  5. Pre Amp: Untuk menghasilkan output bagus dari pro audio terkadang memerlukan pre amp.
  6. Komputer recording: Sama dengan komputer PC biasa cuma spek harus disesuaikan.
  7. Sound card: Jembatan antara instrumen dan komputer agar instrumen dapat terekam pada sotfware.
  8. Software: Software recording dan software pendukung.
  9. Mixing dan Mastering.
Ini diantaranya yang paling penting. Namun jangan terlalu dipikir susah dulu, dan kalau anda sudah mendengar contoh lagu di atas yah nggak bagus tapi cukup kalau bisa merekam saja maka nggak lama lagi anda akan bisa merekam lagu seperti itu.
Fokus materi di sini adalah recording gitar dan vocal serta pengetahuan MIDI umum agar anda bisa membuat lagu seperti contoh di atas.
Skema recording jaman modern:
Contoh 1
recording direct inputIni contoh paling sederhana menggunakan metode direct input karena efek gitar Line 6 yaitu rekomendasi Tone Port UX2 dan POD XT Pro sebenarnya sudah dirancang untuk sekaligus berfungsi sebagai sound card. Install software dari efek gitar ini maka siap berfungsi sebagai sound card.

Contoh 2

Ini contoh menggunakan sound card recording. Dalam contoh ini koneksi Line 6 terputus dari komputer akan tetapi hanya berfungsi sebagai efek gitar saja. Dan hasil recording tergantung dari pro audio atau sound out combo. Untuk merekam tetap menggunakan microphone dan tentu hasil juga tergantung dari miking dan tipe microphone. Cara-cara ini sudah bisa untuk rekaman live band. Sound card ada 16 analog input dan kalau kurang tinggal tambah yang sama sebagai extensi.
Tips: Kalau memang peralatan dari instrumen sampai dengan microphone kualitasnya jelek maka disarankan untuk rekaman direct input saja. Semua contoh dari pelajaran blues menggunakan sistem direct input.
Contoh 3

Contoh ini sama dengan contoh 2 akan tetapi ditambahkan unit control surface atau semacam DAW (Digital Audio Workstation) yang berfungsi mengontrol aktifitas track dan menggantikan fungsi keybord serta mouse. Sudah bisa untuk studio professional. Untuk set-up sistem ini belinya bisa sebagian-sebagian dulu.
Contoh 4

Atau bagaimana dengan yang ini? Kalau uang bukan masalah maka D Command adalah dream studio anda. Siap bisnis recording yang benar-benar AAA class. Inilah DAW terintegrated dengan sistem komputer, pre amp, dan hardware pendukung lainnya.
Semoga gambaran umum recording ini menjadi bahan pengetahuan yang berguna. Tapi kalau masih nyaman dengerin lagu dari mp3 maka alat canggih jadi biasa saja. Dan untuk di Indonesia sangat jarang orang tahu recording dengan standar Audiophile jadi rasanya sistem recording AAA class bukan satu keperluan yang mendesak.

Lihat tutorial lain tentang Recording

Friday, April 27, 2012


 17 Tips Mixing

Suara vokal yang terkesan megah, drum yang benar-benar “menendang” dan gitar yang luar biasa, tetapi bagaimana menyatukannya? kacaukah? Mungkin ada banyak cara yang benar untuk menangani sebuah mixing job seperti kesuksesan yang dilakukan oleh para sound engineers dan produser musik. Meskipun demikian, saya telah mengambil 17 tips yang saya temukan untuk membantu kendala mixing selama bertahun-tahun dan disajikan di bawah ini dalam bentuk checklist. Ini bukan aturan baku, hanya pedoman umum yang dapat ditinggalkan jika Anda memang merasa hal seperti ini tidak mampu memecahkan masalah mixing Anda. Have fun!
  1. Kelompokkan bagian logis dari bahan mixing Anda, seperti drum kit atau backing vokal, sehingga Anda dapat mengontrol level secara keseluruhan dari unsur-unsur kelompok tadi dari hanya sebuah fader tunggal atau sepasang stereo fader.
  2. Jangan berasumsi bahwa telinga Anda selalu mengatakan yang sebenarnya. Istirahatkan telinga Anda sebelum mixing dan terus-menerus lihat rekaman komersial di sistem monitor Anda, sehingga Anda memiliki beberapa bentuk referensi tujuan yang hendak dicapai. Hal ini penting terutama jika Anda menggunakan harmonic enhancer , telinga Anda dapat menangkap dengan sangat cepat jika digunakan untuk mendengar efek over-enhancement.
  3. Jangan menggunakan efek berlebihan, terutama reverb. Karena hal ini dapat mengacaukan rekaman Anda dan menghilangkan kontras yang diperlukan untuk memberikan pukulan/punch terhadap mixing Anda. Sebagai aturan, semakin kering/dry mixingnya, musik akan terasa terdengar sangat di depan/in your face, sedangkan terlalu banyak reverb, musik akan cenderung bergerak ke latar belakang/background. Jika Anda membutuhkan reverb yang kuat pada vokal, cobalah untuk menambahkan beberapa pre-delay pada efek reverb kemudian sesuaikan volume baik di tingkat vokal dan tingkat reverb sehingga vokal yang terkena efek reverb tadi berada nyaman di belakang.
  4. Jangan lakukan panning terhadap suara bass seperti kick drum atau instrumen bass ke sisi stereo, karena energi yang tinggi dari suara ini perlu dibagi rata antara kedua speaker stereo untuk hasil terbaik. Sebagai aturan, jika terlalu banyak/tinggi suara bass maka definisi dari mixing Anda akan tidak terarah bahkan hilang, sedangkan suara bass yang banyak mengandung harmonisasi dapat menjadikan musik lebih terarah.
  5. Meninggalkan EQ final dan penyesuaian efektif sampai dengan campuran penuh bermain. Jika bisa, hindari menggunakan EQ berlebihan agar hasilnya akan terdengar lebih alami.
  6. Cobalah untuk tidak terlalu banyak memiliki instrumen yang bersaing untuk bagian yang sama dari spektrum audio. Middle range sangat rentan, jadi cobalah untuk memilih suara yang terbaik dari sumber/sourcenya. Anda dapat meningkatkan separasi antar instrumen saat mixing dengan menggunakan Narrow EQ atau EQ-ing dengan Q faktor yang kecil pada spektrum suara yang sedang Anda kekerjan. Cobalah lakukan HPF dari low end dan kadang-kadang cut setiap ujung high end yang berlebihan dengan LPF. Hal ini kadang dikenal sebagai spektral mixing, suara di mana masing-masing instrumen diberikan ruang sendiri dalam spektrum audio. Sebuah contoh yang baik dari hal ini adalah gitar akustik, tapi dalam mixing sebuah lagu rock, bisa mengacaukan frekuensi low mid. Oke, jika Anda roll off dari low end, Anda masih mendapatkan banyak definisi dari musik Anda, dan mixing akan tampak jauh lebih bersih. filter sidechain pada noise gates (diatur ke modus Key Listen) sering menjadi alat yang sangat baik untuk pemangkasan high dan low end tanpa terlalu banyak mengubah bagian yang ingin Anda simpan.
  7. Jangan terlalu banyak merubah EQ karena mereka akan membuat suara cenderung tidak wajar, terutama saat boosting. Sebagai aturan, equalizer eksternal akan terdengar lebih baik daripada console channel EQ Anda yang mencoba untuk membuat perubahan signifikan pada tonal. Jika Anda bisa membuat batasan terhadap EQ Anda ke arah gentle shelving cut atau boost daripada menggunakan heavy sweep pada mid, mixing Anda kurang lebih akan cenderung ke arah nasal, kasar atau phasey sounds.
  8. Jika mungkin, perbaiki masalah mixing Anda dengan melakukan cutting daripada boosting pada EQ. Karena sistem pendengaran manusia kurang peka terhadap cutting EQ daripada untuk melakukan boost EQ. Hal ini terutama berlaku jika Anda menggunakan equalizer yang murah atau EQ di PC Anda.
  9. Kompres vokal untuk membuat mereka benar-benar berada dalam mix. Beberapa vokalis bisa bernyanyi pada tingkat volume yang cukup bahkan bisa dengan sukses tanpa kompresi. Soft-knee kompresor cenderung menjadi yang paling menonjol, tetapi jika Anda ingin kompresi untuk menambah kehangatan dan semangat untuk vokal Anda, cobalah OPTO-kompresor atau model hard-knee dengan pengaturan rasio yang lebih tinggi daripada yang biasa Anda gunakan. Sadarilah bahwa kompresi menimbulkan noise pada background musik (untuk setiap 1dB pengurangan gain, background noise yang tenang akan muncul sebesar 1dB), dan heavy compression juga dapat memperbesar sibilance pada vokal.
  10. Dari waktu ke waktu, cobalah mengecek keseimbangan mixing Anda dengan mendengarkan dari luar studio / pintu kamar Anda. Hal ini cenderung muncul ketidakseimbangan tingkat yang lebih jelas daripada saat mendengarkan langsung dari depan monitor. Tidak ada yang tahu pasti mengapa, but it’s work icon smile 17 Tips Mixing
  11. Jangan melakukan monitoring terlalu kencang. Ini mungkin membuat musik tampak lebih menarik (pada awalnya), tapi pendengar lain tidak mungkin untuk mendengarkan pada level yang sama. Pemantauan pada level yang tinggi juga cenderung menyebabkan penggeseran perspektif pendengaran Anda dan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Tidak apa-apa untuk memeriksa mixing Anda dalam level yang tinggi untuk jangka pendek, tetapi pada sebagian besar waktu Anda, cobalah mixing pada tingkat saat Anda berpikir musik pada akhirnya akan dimainkan di suatu tempat. (Lupakan Aku berkata ini jika anda sedang mixing musik dansa untuk klub malam!)
  12. Periksa hasil mixing Anda pada headphone seperti menggunakan speaker. Headphone dapat memunculkan distorsi kecil dan klik yang Anda mungkin tidak pernah mendengar melalui speaker. Namun, jangan hanya mengandalkan headphone untuk mixing, karena mereka merupakan gambar imaging yang berbeda untuk speaker dan terkenal tak menduga frekuensi rendah.
  13. Jangan memvariasikan level drum dan bass yang tidak perlu selama proses mixing, sebagai bagian ritme yang secara tradisional menjadi background konstan terhadap suara lain yang bergerak. Dinamika alami dalam bagian-bagian ritme instrumen itu OK, tetapi jangan terus gerakkan fader suara drum dan bass ini.
  14. Dalam busy mix, cobalah melakukan ‘ducking’ atau sidechain terhadap instrumen mid-range seperti overdrive gitar dan pads synth di bawah kendali vokal, sehingga setiap kali vokal hadir, suara yang bertentangan akan mengalami penurunan level sebesar dua atau tiga desibel. Sedikit melakukan ducking dapat secara signifikan meningkatkan clarity pada mixing. Gunakan waktu attack yang cukup cepat untuk ducker (yang mungkin berupa kompresor atau noise gate yang memiliki fasilitas ducking), dan mengatur waktu rilis menggunakan feel Anda. Waktu rilis yang pendek akan menyebabkan lebih jelas gain terpompa, tapi dalam mixing lagu rock, ini dapat menambah sebuah energi dan excitement.
  15. Jika Anda merekam lagu terutama berbasis MIDI, cobalah untuk tidak melihat ke layar sequencer Anda saat mixing; stimulus visual dapat mengganggu kemampuan Anda untuk membuat penilaian subjektif yang hanya didasarkan pada suara. Jika perlu, tutup mata Anda. Menonton progress dari sequencer Anda melalui piano roll juga dapat memberi Anda impresi palsu dari seberapa baik aransemen tersebut bekerja, ini alasan mengapa beberapa komposer menggunakan sequencers yang berbasis hardware.
  16. Jika suara close-miked nampaknya tak bernyawa seperti biasanya, disamping itu Anda tidak ingin menambahkan reverb yang jelas, cobalah menggunakan reverb tipe ambience atau pengaturan refleksi pantulan suara yang lebih awal untuk mendorong sense ruangan dalam mixing Anda. Semakin pendek waktu reverb, semakin mudah untuk memperlakukan musik Anda menjadi lebih berada ke depan.
  17. Dengarkan lagi mixing Anda yang telah selesai sehari setelahnya, karena persepsi Anda kemungkinan akan berubah setelah telinga Anda beristirahat semalam. Periksakan juga rekaman master Anda pada sound sistem lain yang ada, untuk memastikan akan terdengar baik pada semua jenis output. Bahkan kemudian, simpanlah semua informasi dan mixing sheet Anda, termasuk pengaturan efek, Anda tidak akan pernah tahu kapan mungkin saja ingin mencoba untuk memperbaiki ‘Final Mix’ itu lagi!
Artikel ini diambil dari http://www.soundonsound.com/sos/jun98/articles/20tips.html.Di saring dan diterjemahkan

Belajar Mixing, Darimana Saya Harus Mulai?

“Gan, ajarin ane mixing dong, masih newbie nih”, “Misi para suhu, newbie minta tolong ajarin gimana cara mixing yang baik dan benar”. Mungkin dua contoh kalimat tersebut tidak asing kita lihat di beberapa di beberapa forum seperti kaskus (utamanya di help, tips, and tutorial), di distorsi, musiktek, dan beberapa forum audio. Bahkan mungkin banyak diantara kita yang mempunyai minat untuk belajar mixing bertanya-tanya bagaimana dan darimana harus memulai. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi seperti sekarang ini sudah sangat pesat, apa-apa serba mudah, termasuk belajar mixing.



Pada artikel ini, saya mencoba merangkum beberapa cara belajar mixing:

1. Membaca Buku / e-book
Bagi kamu yang benar-benar akan belajar mixing dari 0, opsi ini mungkin menjadi opsi yang paling tepat karena dalam buku biasanya diterangkan secara sistematis mulai dari apa saja yang dibutuhkan untuk mixing mulai dari software, hardware, dan basic skill penunjang yang harus dikuasai hingga keilmuan mixing itu sendiri mulai dari teori-teori dasar soal level, panning, equalizer, compressor, reverb, delay, dan sebagainya. Sebagai catatan untuk kamu yang baru dalam dunia mixing, pastikan bahwa buku yang kamu beli adalah buku yang ditunjukkan untuk beginner yang mudah dipahami oleh orang awam sekalipun seperti Mixing for Dummies dan The Mixing Engineer’s Handbook karangan Bobby Owsinski.


2. Nonton Video Lesson
Bagi kamu yang kurang suka membaca, cara ini bisa menjadi pilihan alternatif. Beberapa video lesson yang bisa kamu coba cek antara lain Mixing With the Pros: James Tuttle, Steinberg Internal Mixing, Digital Mixing Revolution, Production Mixing Mastering with Waves, dan lain-lain. Jika kamu tidak mempunyai cukup bandwith untuk mengunduh atau cukup uang untuk membeli DVDnya, youtube memiliki beberapa video tutorial yang cukup menarik untuk disimak. Namun yang menjadi kelemahannya adalah kasus yang ada di video dan kasus yang kita alami tidak sama persis sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi para pemula jika menelan mentah-mentah dan menganalisa lebih lanjut step yang ditunjukkan pada video lesson.


3. Diskusi di Forum Online
Jika pada cara pertama dan kedua komunikasi dilakukan secara satu arah, dalam diskusi di forum online kamu dapat berinteraksi dengan member lain untuk saling berbagi. Namun hal tersebut mungkin akan menyulitkan pemula karena topik yang dibahas random tapi tidak ada salahnya seorang pemula mencoba berinteraksi dengan para mixer yang lain di sebuah forum untuk sharing tentang pengalaman dan tips serta trik.


4. Kursus
Bisa dibilang kursus adalah kompromi dari cara 1, 2, dan 3 dimana peserta kursus diajari secara langsung oleh pengajar yang berpengalaman di bidangnya. Beberapa lembaga yang menyediakan kursus mixing antara lain musiktek dan dolphin. Namun harga kursus yang ditetapkan biasanya relatif mahal.


5. Magang di Studio Recording
Sebagai kompromi atas tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti kursus, magang di studio recording bisa menjadi opsi alternatif. Jika ada studio recording di dekat rumah atau kosanmu, jangan sungkan untuk bertanya dan “mendekatkan diri”. Bukan tidak mungkin kamu mendapat kesempatan untuk ikut terlibat dalam proses bisnis (utamanya yang berhubungan dengan recording dan mixing) sehingga kita mendapat banyak pelajaran melalui praktek nyata.


6. Sering-seringlah Mixing
Practice Makes Perfect, tiga kata yang sering kita ucapkan dan dengar tapi terkadang hanya sekedar keluar dari mulut dan masuk ke telinga tapi tidak terserap ke hati. Dengan sering berlatih mixing, kita akan semakin tau dengan permasalah-permasalah yang dihadapi dalam proses mixing dan bagaimana mengatasinya. Dengan sering mixing, kita juga melatih telinga untuk lebih peka terhadap hal teknis pada bunyi selain terhadap sisi seninya.

Setidaknya itulah beberapa cara yang dapat kamu jadikan referensi darimana kamus harus mulai belajar mixing tapi jangan jadikan 6 cara yang telah saya paparkan sebagai pembatas caramu belajar. Dalam kehidupan, setiap kejadian baik dan buruk adalah pelajaran, setiap orang yang berhubungan dengan kita adalah guru, setiap tempat yang kita pijak adalah bumi adalah kelas, maka tidak ada alasan bagimu untuk berhenti belajar!

Lihat tutorial lain tentang Recording

Distorsi | Jual Midi Controller | Studio Rekaman | Alat Recording | Home Recording


View the Original article

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik di sini untuk melihat:


Entri Populer

Grasak Fuck Audio Production

Followers

Search Engine

Loading
x

join to my fans at facebook