Saat ini siapa yang tidak suka musik, musik sudah menjadi salah satu bagian dari hidup. Di manapun kita berada musik selalu menemani, di jalan, di rumah bahkan di tempat kita melakukan aktifitas rutin seperti di kantor hingga sekolah.
Perkembangan musik yang begitu pesat tak lepas dari perkembangan teknologi yang membuat musik dapat begitu mudah dibuat. Dengan bantuan software musik para musisi dapat dengan mudah dan cepat mencurahkan kereatifitasnya. Hanya dalam hitungan jam sebuah lagu dapat tercipta secara utuh dan siap dinikmati oleh para penikmat musik.
Para pengembang software berlomba-lomba menciptakan software musik yang selanjutnya akan disebiut Digital Audio Workstation (DAW) untuk mendukung kebutuhan para musisi agar dapat selalu berkarya secara cepat dengan kualitas yang baik.
Beberapa merek DAW terkemuka seperti Pro Tools, Cubase, Ableton, Reason dan lain-lain terbukti ampuh menyokong kreatifitas para musisi. Selain itu, para musik komposer pun juga menggantungkan profesi mereka pada DAW ini untuk kebutuhan musik lainnya seperti memproduksi musik dalam iklan dan film.
Selain merek DAW yang sudah disebutkan, salah satu merek yang cukup populer untuk membuat lagu adalah Fruityloops Studio (FL Studio). FL Studio ikut meramaikan industri musik sejak tahun 1998. DAW yang dibuat oleh perusahaan asal Belgia ini telah memberikan gebrakan baru dibandingkan dengan para pesaingnya.
Dengan tampilan yang user friendly dan fleksibilitas yang tinggi menjadi keunggulan utama FL Studio. Salah satu produser musik elektro/DJ terkenal Joel Thomas Zimmerman (Deadmau5) mengatakan, “I use Fruity Loops ’cause it’s really quick for some things”.
FL Studio menampilkan user interface yang tidak membingungkan seperti browser plugin yang mudah dijangkau, tampilan mixer yang simple dan informatif ditambah fitur-fitur lain yang tentunya dapat memudahkan pengguna.
Interface FL Studio 10. img source: www.image-line.com (klik untuk memperbesar gambar)
Fitur standar software musik tersedia secara lengkap, di antaranya fitur recording/merekam instrumen, instrumen virtual yang menyerupai instrumen aslinya dan plugin-plugin untuk mixing-mastering yang cukup memenuhi standar untuk memproduksi lagu secara profesianal.
FL Studio sering digunakan oleh para musisi hip-hop dan elektronik karena musisi aliran ini banyak menggunakan instrumen-instrumen digital. Namun tidak menutup kemungkinan membuat lagu dengan menggunakan live instrument seperti yang diciptakan oleh musisi band.
Beberapa produser terkemuka di dunia seperti Alexander Grant (produser artis dunia seperti Rihanna, Eminem, Dr. Dre, B.o.B) memulai karir musiknya menggunakan FL Studio. Fitur-fitur yang ditawarkan FL Studio membuat software ini mudah untuk dipelajari bagi para pemula di dunia musik sekalipun.
Bosan cuma jadi penikmat musik? Ingin belajar membuat lagu sendiri? Menggunakan FL Studio dapat memberi kemudahan bagi para pemula yang ingin belajar musik dan membuat lagu. Selain itu, band baru dengan dana terbatas untuk membuat demo lagu, keputusan paling bijak adalah produksi demo sendiri. Menggunakan FL Studio bisa jadi langkah awal yang baik untuk belajar membuat demo lagu sendiri.
Bagi yang ingin menekuni profesi sebagai music composer, arranger dan sound engineer dengan belajar secara otodidak tidak ada salahnya mempelajari FL Studio sebagai basic untuk mempermudah pemahaman awal, sebelum akhirnya beranjak ke DAW lainnya yang lebih kompleks.
Jumpa lagi dalam tutorial Loovo Music. Bagi teman-teman yang baru bergabung ini adalah tutorial Part 1 dalam rangkaian tutorial Membuat Lagu untuk Pemula dengan Software Fruityloops, boleh dibaca dulu artikel sebelumnya supaya tidak tersesat.
Membuat Beat Drum Fruityloops
Dalam posting sebelumnya telah sedikit dijelaskan mengapa kita memulai belajar dari membuat beat drum dengan FL Studio. Saya mulai dari drum karena pelajaran ini bisa mencakup basic konsep dari Fruityloops yang setelah mengerti akan memudahkan untuk mengikuti tutorial selanjutnya.
Tutorial Part 1 ini akan dibagi ke dalam 4 bagian. Oke, tanpa berpanjang lebar langsung saya sediakan daftar isi tutorial Part 1 ini, selamat mencoba.
Sebagai awal kita telusuri dulu fungsi-fungsi utama yang wajib diketahui dari ‘tool bar’ dalam FL Studio. Di dalam ‘tool bar’ area ini berisi bermacam-macam panel yang berguna sebagai navigasi untuk mengoperasikan FL Studio. Agar lebih mudah saya jelaskan menggunakan gambar di bawah ini:
Gambar 1 (klik untuk memperbesar gambar)
Penjelasan Gambar 1
Merah: Toolbar Area
Hijau: Main Bar
Menu utama untuk save project, options, view, copy, paste dll.
Kuning: Main Volume
Main volume berfungsi sebagai pengatur besarnya suara secara global.
Orange: Time panel
Menunjukan waktu project lagu.
Biru Tua: Transport panel
Berfungsi untuk menjalankan lagu (play), menghentikan lagu (stop), rekam (record).
Biru Muda: Song tempo & Pattern selector
Song tempo berfungsi mengatur kecepatan sebuah lagu . Dalam FL Studio kita dapat set tempo dari 10 bps (beat per second) hingga 999 bps. Pengaturan tempo tergantung dari lagu jenis apa yang akan kita buat. Pattern akan dibahas pada penjelasan berikutnya.
Ungu: Metronome
Berfungsi menghasilkan suara sebagai ketukan lagu yang berguna untuk memandu dalam membuat lagu terutama beat drum, variasi drum dll. Kecepatan bunyi metronome ini sesuai dengan tempo yang kita set.
Untuk sementara itu dulu yang perlu diketahui sebelum menyentuh panel-panel lainnya yang akan saya bahas pada tutorial berikutnya. Karena tutorial Part 1 ini membahas tentang basic pembuatan drum, saya akan sedikit jelaskan cara kerja ‘Song tempo’ (biru muda) dan ‘Metronome’ (ungu).
Untuk mencoba metronome sekaligus tes suara, silahkan klik ‘play’ dan perhatikan angka pada ‘time panel’ bergerak, namun Anda belum mendengar suara apapun. Tenang, untuk tes suara kita bisa mengaktifkan ‘metronome’, silahkan aktifkan bagian ‘metronome’ yang tadi saya beri tanda warna ‘ungu'.
Jika sukses Anda akan mendengar suara ‘metronome’ yang berbunyi “tak...tuk...tuk...” Sekarang coba Anda ubah angka pada ‘tempo panel’ untuk mengetahui naik turun kecepatan ‘suara metronome’. Caranya, klik “play” untuk menjalankan ‘metronome’ dan klik ‘angka’ sambil ditahan lalu drag mouse ke atas untuk menaikan tempo dan ke bawah untuk menurunkannya sesuai kecepatan yang diinginkan.
‘Metronome’ ini nantinya bisa kita gunakan sesuai kebutuhan dalam proses pembuatan lagu. Penjelasan tool bar selesai, mari lanjutkan ke Channel window & step sequencer.
Seperti biasa saya akan tunjukan di mana letak Channel window & Step sequencer dengan gambar disertai dengan komponen-komponen yang penting untuk diketahui.
Gambar 2 (klik untuk memperbesar gambar)
Penjelasan Gambar 2
Area berwarna merah adalah Channel window & Step sequencer dan hijau muda adalah shortcut show/hide. Di dalamnya berisi komponen-komponen yang dijelaskan berikut ini:
Ungu: Channel
Pada Gambar 2 terlihat ada 4 buah ‘channel’ yang terpasang (default channel saat pertama kali instal dan membuka FL Studio) di dalam ‘channel window’ yang masing-masing bertuliskan Kick, Clap, Hat dan Snare. Betul sekali, itu adalah nama-nama instrumen drum yang berarti, channel merupakan tempat bernaungnya suara instrumen di mana channel bekerja agar suara-suara instrumen yang masuk ke dalamnya dapat kita dengar dan mainkan.
Di dalam ‘Channel window’ kita dapat memasukkan banyak ‘channel’ yang masing-masing berisi berbagai instrumen yang kita butuhkan. Masih bingung? Tenang kita lanjut dulu, oke.
Biru muda: Step Sequencer
Kita melihat banyak kotak-kotak yang berjumlah 16 kotak dari setiap ‘channel’-nya, lalu apa kegunaan kotak-kotak ini? Kotak-kotak ini berfungsi untuk memerintahkan kapan sebuah instrumen dalam sebuah ‘channel’ mengeluarkan suara. Contoh, jika kita klik satu kotak pada ‘channel kick’ kotak tersebut akan terisi. Silahkan isikan satu kotak ‘step sequencer kick’ dengan cara meng-klik seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3 (klik untuk memperbesar gambar)
Setelah terisi coba ‘play’, dan kita akan mendengar sebuah bass drum. Untuk menghapus silahkan klik kanan pada kotak putih yang tadi kita gambarkan. Supaya lebih jelas sekarang coba isi sesuka Anda semua kotak yang tersedia dan “play” jika sudah terisi.
Sudah jelas fungsi dari kotak-kotak yang disebut ‘step sequencer’? Jika sudah mari kita lanjut.
Orange: Channel volume
Kalau sebelumnya kita sudah berkenalan dengan main volume, sekarang kita berhadapan dengan ‘channel volume,’ lalu apa perbedaan keduanya? ‘Channel volume’ berfungsi mengatur besar/kecilnya suara yang keluar hanya dari sebuah channel. Berbeda dengan main volume yang mengendalikan besar/kecilnya suara secara keseluruhan.
Contoh, asumsi kita telah menggambar Kick, Hat dan Snare pada ‘step sequencer’, setelah didengar ternyata suara Hat terlalu besar, mendengar suara Hat yang terlalu besar agar lebih enak didengar kita harus mengecilkannya, jawabannya gunakan ‘channel volume hat.’ Jika kita gunakan ‘main volume’, semua suara instrumen akan mengecil.
Baiklah, penjelasan tentang Channel window & Step sequencer sudah selesai. Sebelum mengakhiri ayo kita sama-sama menggambar beat drum seperti contoh gambar di bawah ini:
Gambar 4 (klik untuk memperbesar gambar)
Suara akan terdengar seperti soundclip berikut:
Sampai di sini kita sudah berhasil membuat sebuah pattern/pola drum, saya akan jelaskan tentang pattern dalam sesi Playlist. Suara drum yang kita gunakan adalah suara untuk lagu bergenre elektronik, jika ingin mencari alternatif suara drum lainnya mari kita lanjut ke sesi berikutnya.
Browser adalah area yang diberi tanda warna merah dan shortcut show/hide berwarna hijau.
Lalu apa fungsi browser ini? Seperti halnya windows explorer pada komputer, browser FL Studio berfungsi menampung semua data FL Studio seperti suara-suara instrumen, preset efek, project file dll. Pembahasan saya kali ini hanya akan menjelaskan eksplor suara-suara instrumen bawaan FL Studio menggunakan browser.
FL Studio telah menyediakan banyak suara yang bisa kita gunakan seperti, suara drum, gitar, bass, string ensemble dan masih banyak lagi. Suara-suara ini biasa disebut sample, merupakan potongan rekaman suara instrumen aslinya. Untuk membuat instrumen yang memiliki nada ada cara tersendiri dan akan dibahas pada tutorial berikutnya.
Kembali ke browser, mari kita coba buka folder ‘Packs’ dan lihat ada instrumen drum apa saja di dalamnya. Letak folder “Packs” saya beri warna “biru muda”.
Setelah kita klik folder ‘Packs’ akan terbuka folder-folder anak dengan judulnya masing-masing. Silahkan Anda buka folder ‘Drum Kit 01’, di dalamnya terdapat beberapa sample yang bisa kita dengar dengan cara meng-klik. Silahkan klik sample-sample tersebut untuk mendengarkan suaranya. (sample adalah file dengan icon warna kuning seperti di Gambar 6).
Gambar 6
Agar suara instrumen terdengar sempurna, dianjurkan menggunakan speaker/earphone dengan frekuensi lebar (30 hz – 15k hz). Silahkan buka artikel Membuat Lagu untuk Pemula dengan Sofware Fruityloops untuk melihat apa saja yang dibutuhkan agar dapat mengikuti tutorial ini dengan baik.
Setelah suara terdengar silahkan coba semua suara di dalam folder ‘Drum Kit 01’. Seperti yang sudah Anda dengarkan, sample-sample itu adalah sample real drum, walaupun menurut saya kualitas suaranya kurang bagus. Untuk suara drum yang lebih baik ada banyak pilihan plugin real drumkit yang dapat diinstal secara terpisah, tapi itu akan saya jelaskan nanti.
Setelah coba semua suara di dalam folder ‘Drum Kit 01’, Anda bisa coba seluruh sample dalam folder ‘Packs’ lainnya dan Anda akan menemukan berbagai instrumen. Setelah puas menjajal semua sample dalam folder Packs kita lanjut.
Lalu bagaimana kita menggunakan sample-sample ini? Caranya, pindahkan sample yang kita pilih ke dalam ‘channel window’. Untuk ilustrasi penggunaan sample, saya telah memilih suara drum yang menurut saya bagus dan disarankan Anda mengikutinya. Jika Anda punya pilihan sample suara sendiri tidak masalah, yang penting Anda dapat mengerti konsepnya.
Letak sample drum pilihan saya ada di folder:
Packs > Legacy > FPC
Dalam folder FPC kita akan mengambil tiga suara yang masing-masing diambil dari folder “Hi Hats”, “Kick Drums” dan “Snare Drums”. Silahkan buka dan pilih sample-sample di bawah:
Buka Folder “Hi Hats” dan pilih FPC_ClHH_GSab_002
Buka Folder “Kick Drums” dan pilih FPC_Kick_GiReal_003
Buka Folder “Snare Drums” dan pilih FPC_Snr_2lI04
Silahkan tahan klik di suara yang kita pilih lalu drag ke dalam “channel window.” Masukkan masing-masing suara yang saya sarankan untuk menggantikan suara drum elektronik dalam ‘channel window’. Kita pindahkan sample satu per satu seperti instruksi ini:
Folder Hi Hats > pilih sample bernama “FPC_ClHH_GSab_002 “ dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Hat pada ‘channel window’.
Folder Kick Drums > pilih sample “FPC_Kick_GiReal_003” dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Kick pada ‘channel window’.
Folder Snare Drums > pilih “FPC_Snr_2lI04” dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Snare pada ‘channel window’.
Supaya tidak bingung saya siapkan ilustrasi video berikut:
Video 1
Setelah memasukan sample ke dalam ‘chanel window’ silahkan ganti terlebih dahulu nama setiap channel seperti instruksi dalam Video 1. Mengganti nama ‘channel’ akan memudahkan kita dalam mengidentifikasi sample yang telah kita masukkan, selain itu akan membuat rapih projek lagu ini.
Sekarang coba ‘play’ setelah kita mengganti suaranya. Ada yang aneh? Menurut saya suara “Hat” terlalu besar, silahkan kecilkan menggunakan knob ‘channel volume’ di samping “Channel Hat” menjadi 50%. (ilustrasi mengecilkan ‘channel volume’ bisa dilihat di Video 1)
Tutorial browser dan memasukkan sample sudah selesai, lanjut ke tutorial Playlist.
Sampai saat ini kita telah berhasil membuat sebuah pattern drum dengan suara ‘real drum’ seperti soundclip ini:
Apa itu pattern? Jika diartikan ke dalam bahasa indonesia berarti pola dan kita telah membuat sebuah pola drum dengan judul “Pattern 1.” Judul sebuah pattern dapat kita lihat di bagian atas ‘channel window’.
Gambar 7
Langkah selanjutnya untuk membuat lagu, kita harus memasukkan pattern tersebut ke dalam area bernama Playlist. Letak Playlist dijelaskan pada gambar berikut:
Gambar 8 (klik untuk memperbesar gambar)
Penjelasan Gambar 8
Hijau: Shortcut show/hidePlaylist
Merah: Playlist
Playlist berguna untuk menyatukan setiap bagian yang telah kita buat dalam bentuk pattern. Kita sudah membuat sebuah pattern yang berisi pola drum dengan judul ”Pattern 1.” Kita dapat membuat berbagai macam pattern dengan instrumen yang berbeda-beda. Artinya, tidak ada batasan tentang seberapa banyak pattern yang kita buat. Contoh, kita dapat membuat pattern 2, pattern 3, pattern 4 dan seterusnya.
Biru Muda: Tools
Tools berguna untuk menggambar pattern, menghapus pattern, memotong dan berbagai kegunaan lainnya.
Sekarang mari kita masukkan “Pattern 1” ke dalam Playlist. Caranya, aktifkan dulu “Pattern 1” di dalam Playlist dengan cara klik “Pattern clip sources,” bagian yang saya beri tanda berwarna kuning di Gambar 8. Setelah di-klik akan muncul drop down menu dengan nama pattern yang sudah kita buat. Karena kita baru membuat sebuah pattern, yang muncul di drop down hanyalah “Pattern 1.”
Setelah kita aktifkan “Pattern 1” mari kita gambarkan pada Playlist di baris “Track 1.” Caranya, arahkan mouse ke area biru tua di Gambar 8, kursor mouse akan berubah menjadi kuas dan klik. Silahkan ikuti hingga menjadi seperti contoh Gambar 9.
Gambar 9 (klik untuk memperbesar gambar)
Untuk memudahkan tahan klik di ujung playlist dan drag ke arah kanan untuk menggambarnya (klik kanan untuk menghapus). Sekarang coba tekan “Play” untuk memainkannya. (menurut Gambar 9, saya menggambar empat buah kotak yang berarti pattern akan mengulang sebanyak empat kali jika kita ‘play’)
Jika sudah benar, Anda akan melihat panah berjalan di angka pada bagian atas Playlist. Belum ada panah berjalan di atas Playlist? Berarti Anda harus merubah ‘Playback Mode’ terlebih dahulu. Di awal kita membuka FL Studio ‘playback mode’ akan otomatis ke-set menjadi ‘Pattern mode’ atau ‘Pat’ yang artinya playback ditujukan untuk memainkan pattern saja. Sedangkan untuk menjalankan Playlist kita harus merubah ‘Pat Mode’ menjadi ‘Song Mode.’
Setting untuk merubah menjadi ‘Song Mode’ ada di samping tombol ‘play’seperti gambar di bawah:
Gambar 10
Pilih ‘Song’ dan coba ‘play,’ pasti sekarang Anda sudah melihat panah berjalan di atas Playlist. Kita sudah berhasil memasukan satu pattern/pola ke dalam Playlist. Anda dapat menggambarkan pattern dengan panjang yang tak terhingga di dalam Playlist, yang berarti Anda bebas membuat lagu dengan durasi sepanjang apapun.
Now what? Kita sekarang akan membuat pattern drum kedua. Pada umumnya sebuah lagu memiliki pola drum lebih dari satu, alasannya tentu supaya lagu tidak terdengar monotone. Mari kita buat pattern drum kedua.
Untuk membuat pattern/pola drum kedua silahkan klik tanda ‘plus’ (+) di samping tulisan ‘Pattern 1’.
Gambar 11
Sesaat setelah Anda klik tanda (+) akan muncul sebuah form di mana kita bisa ketik nama pattern yang diinginkan. Saya akan memberi nama “Drum 2” pada pattern kedua ini. Anda bisa memberi nama sesuka hati. Setelah oke, tekan ‘Enter’.
Jika sudah benar, ‘step sequencer’ yang tadinya terisi oleh ‘Pattern 1’ akan kembali kosong. Ke mana larinya ‘Pattern 1’? Tenang, ‘Pattern 1’ anda hanya bersembunyi karena kita telah membuka ‘Pattern 2’. Silahkan isikan ‘step sequencer‘ seperti langkah-langkah yang dijelaskan pada penjelasan Channel Window & Step Sequencer. Di bawah ini adalah gambar pola “Drum 2” buatan saya, silahkan Anda ikuti.
Gambar 12
Suaranya akan terdengar seperti soundclip ini:
Catatan:
Saat ingin membuat pattern baru jangan lupa untuk mengembalikan “Song mode” menjadi “Pat Mode” agar kita dapat mendengarkan permainan yang akan kita buat pada pattern baru tersebut, jika tidak dirubah kita hanya akan mendengar permainan Playlist.
Untuk kembali menampilkan “pattern 1” jikalau kita ingin mengedit di waktu berikutnya, caranya klik “nama pattern” (warna hijau muda pada Gambar11) sehingga akan muncul drop down menu yang menampilkan list pattern yang telah kita buat. Di dalam menu tersebut kita juga bisa mengganti nama/rename pattern yang telah dibuat.
Setelah jadi, mari kita masukan “Drum 2” ke dalam “Playlist.” Sekedar mengingatkan, jangan lupa mengganti ‘Pattern clip sources’ menjadi nama pattern baru yang sekarang ingin kita gambarkan ke dalam Playlist, dalam hal ini adalah pattern bernama “Drum 2”. Jika sudah, gambar akan tampak seperti berikut ini.
Gambar 13
Di dalam Playlist saya menambahkan empat kotak pattern “Drum 2” di samping “Pattern 1.” Jika sudah menggambar seperti itu coba dengarkan hasilnya dengan memainkan Playlist tersebut. Jika sudah benar Kita akan mendengar perubahan pola dari “Pattern 1” ke “Drum 2” sesuai yang kita gambarkan.
Untuk lebih mengerti cara kerja Playlist coba gambarkan seperti contoh di bawah ini:
Gambar 14
Jika Anda mainkan sesuai Gambar 14 di atas, Anda akan mendengar suara Drum yang menumpuk (Suara Drum “Pattern 1” dengan “Drum 2”). Dengan Gambar 14 ini saya ingin menunjukkan bahwa kita bebas untuk meletakkan pattern-pattern yang telah dibuat hingga menjadi lagu yang benar-benar kita harapkan.
Pada bagian sebelah kiri Playlist, Anda akan melihat tulisan “Track”, kegunaannya hanyalah sebagai identitas/penanda pattern apa yang telah kita isikan pada baris “Track” tersebut. Selain itu akan sangat membantu untuk membuat projek lagu kita menjadi lebih rapih dan mudah diidentifikasi.
Saran saya, gunakan “Track” sebagai pemisah dari setiap pattern drum atau pattern instrumen lainnya. Masing-masing “track” dapat kita ganti namanya sesuai dengan instrumen yang ada di baris “track” tersebut, caranya klik kanan pada “track” yang ingin diganti namanya dan akan muncul option, lalu pilih “rename/color”.
Sampai di sini tutorial tentang penggunaan Playlist. Jangan ke mana-mana dulu ya, saya ingin membahas kesimpulan dari semua yang kita pelajari kali ini pada sesi selanjutnya.
Sebelum mengakhirinya saya akan berikan video yang akan merangkum action apa saja yang telah kita pelajari dalam tutorial Part 1 ini.
Video 2
Selamat Anda sudah menyelesaikan tutorial ini, yang merupakan basic alur kerja pada software FL Studio. Sebenarnya, tujuan kita belajar membuat drum di sini adalah untuk mengerti dasar dan hubungan dari Channel, Step sequencer dan Playlist.
Mengerti konsep dari ketiga komponen ini tidak hanya digunakan untuk membuat drum saja, melainkan juga untuk membuat instrumen bernanda, jadi alangkah baiknya Anda semua yang mengikuti tutorial Part 1 ini benar-benar mengerti untuk melanjutkan ke part-part berikutnya.
Ini adalah beberapa contoh lagu yang berhasil saya buat menggunakan Fruityloops. Walupun tidak terlalu sempurna, semoga bisa menjadi motivasi untuk teman-teman. :)
Sekian Tutorial Membuat Lagu untuk Pemula dengan Fruityloops, jika ada yang belum jelas boleh tanyakan melalui kolom komen halaman ini.
Pada dasarnya proses instalasi Software (DAW) Fruityloops tidaklah rumit dan tidak terlalu berbeda dengan instalasi software-software pada umumnya. Namun ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam instalasi software berjenis musik.
Kali ini saya akan share panduan instalasi Fruityloops 10 lengkap dengan penjelasan poin-poin penting yang perlu diketahui.
Okay, setelah download installer Fruityloops mari kita mulai proses instalnya berikut ini:
Silahkan klik installer yang telah kita download yang bernama flstudio_10.0.9c.
Setelah itu akan muncul seperti gambar di bawah ini.
Pilih ‘Next’
Notes: (Jika setelah anda klik installer flstudio_10.0.9c muncul notifikasi dari USER ACCOUNT CONTROL silahkan pilih ‘yes’, ini tergantung dari setting komputer kita)
Pilih ‘I Agree’
Bagian ini memberikan opsi di user account yang mana kita akan menginstal jika komputer menggunakan beberapa user account. Jika kita pilih ‘Current user only’ aktifitas yang kita lakukan menggunakan FL Studio tidak akan muncul di user lainnya.
Saran saya pilih ‘All users’ dan klik ‘Next’.
Pada bagian ini kita akan diberikan pilihan tentang komponen apa saja yang hendak diinstall.
Penjelasan singkat setiap komponen.
Desktop icon : Jika ingin menampilkan shortcut pada desktop
FL Studio as plugin : Jika ingin mengaktifkan FL Studio sebagai DXi, Rewire
dan VSTi(apa itu DXi, Rewire dan VSTi? Akan saya jelaskan artikel tutorial berikutnya)
Asio4All : Asio4All adalah driver alternatif untuk soundcard pada
komputer kita yang dapat membantu meningkatkan performa komputer saat menjalankan software musik.
Deckadance : Jika tertarik untuk menjadi DJ, Deckadance DJ
Mixer dapat kita install dengan mencentang pilihan ini. (membutuhkan koneksi internet untuk mendownload aplikasi tambahan ini)
Settings
Clear : Dengan asumsi kita sudah menggunakan FL Studio dan
ingin install update FL Studio terbaru, pilihan ini berguna untuk mereset semua pengaturan ke default pada settings FL Studio sebelumnya.
Migrate Previous : Masih dengan asumsi yang sama dengan penjelasan
sebelumnya, opsi ini berguna untuk memindahkan beberapa setting penting dari FL Studio versi sebelumnya.
Saran saya pilih opsi sesuai gambar di atas lalu klik ‘Next’.
Tentukan letak folder di mana kita akan instal FL Studio.
Klik ‘Next’ jika sudah menentukan letak foldernya.
Kali ini tentukan folder VST Plugin. Folder ini berguna untuk menyimpan file berekstensi ‘.dll’ yang dibutuhkan untuk menjalankan VST plugin yang kita instal secara terpisah. Bingung? Lebih jelasnya tunggu posting berikutnya.
Setelah selesai klik ‘Next’.
Perhatikan direktori folder yang kita tentunkan sebelumnya. Apakah sudah sesuai, jika belum silahkan klik ‘Back’. Jika semua sudah sesuai klik ‘Install’.
Silahkan tunggu proses Instalasi yang akan berlangsung kurang lebih 4 menit.
Setelah proses instalasi selesai akan langsung muncul Setup Wizard Asio4All jika sebelumnya kita memberi centang pilihan Asio4All (langkah 5). Bagi yang tidak mencentang Asio4All bisa langsung loncat ke langkah 15.
Silahkan pilih ‘Next’ untuk instal Asio4All.
Beri tanda centang pada ‘I accept the terms in the License Agreement’.
Tekan ‘Next’.
Terdapat beberapa opsi yang dapat kita pilih
ReWuschel : Berguna untuk fitur Rewire pada software musik Off-Line Settings : Untuk menampilkan option pada start menu
Saran saya biarkan pilihan apa adanya sperti pada gambar dan ‘Next’.
Seperti biasa, tentukan direktori folder Asio4All yang diinginkan.
Dan klik ‘Install’.
Pilih ‘Finish’ setelah instalasi selesai.
Kita kembali melanjutkan rangkaian instalasi FL sebelumnya (langkah 1-9). Jika hilang seharusnya ada di taskbar yang ter-minimize saat proses instalasi Asio4All. Klik beberapa ‘Next’ hingga kita menemukan pilihan ‘Finish’.
Selamat, instalasi telah selesai dan Fruityloops Studio siap dipakai. Saat pertama kali kita menjalankan, FL akan otomatis membuka projek demo. Silahkan coba tekan “play” pada panel di atas untuk mendengarkan sejenak lagu tersebut dan sedikit membiasakan diri dengan tampilan FL Studio.
Sekian Panduan Instalasi Fruityloops Studio 10, kalau masih ada yang bingung jagan sungkan bertanya dan nantikan tutorial musik berikutnya.
Panduan ini dibuat untuk melengkapi rangkaian tutorial musik berikut:
"Hobby musik? Mau jadi musisi? Mau bisa bikin lagu seperti artis-artis idola kita? Apakah Anda seorang anak band yang hanya memainkan lagu orang lain? Duit habis untuk rekaman demo di studio? Apakah Anda musisi profesional yang belum mengerti pengoperasian software musik untuk membuat karya-karya Anda berwujud? Jika semua jawabannya “ya” sudah tepat Anda berada di sini.”
Sebelum kita mulai mari kita sama-sama menyaksikan showcase video FL Studio terbaru berikut.
Pembahasan tutorial akan dilakukan dengan metode praktek langsung menggunakan software Fruityloops. Saya akan menggunakan audio dan image sebagai alat bantu yang berguna untuk mendukung proses pemahaman.
Tutorial ini ditujukan untuk siapapun yang ingin bisa membuat lagu menggunakan software musik. Para pemula di musik jangan khawatir, Anda juga bisa ikut belajar. Itulah sebabnya tutorial akan dijelaskan dengan bahasa sederhana yang akan mudah dimengerti bagi para pemula sekalipun.
Mengingat luasnya cakupan tutorial maka saya akan membagi tutorial menjadi beberapa bagian dan akan ditampilkan secara bertahap. Berikut ini materi yang akan saya berikan:
Pembuatan Drum diletakkan pada tutorial pertama karena drum merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah lagu, selain itu mempelajari penerapan drum menggunakan Fruityloops bisa membantu kita untuk mengerti basic dari Fruityloops yang dapat berguna untuk materi selanjutnya.
PART 2 Pembuatan Nada Menggunakan VST Plugin
Plugin Picker FL Studio, ada banyak instrumen digital yang bisa kita pilih untuk menggantikan live instrumen. Plugin ini diantaranya adalah VST plugin
Virtual Studio Technology (VST) Plugin adalah software tambahan yang digunakan di dalam software musik. Plugin tambahan ini berfungsi sebagai Virtual Instrumen yang dapat menghasilkan suara menyerupai alat musik aslinya. Selain menyerupai berbagai alat musik VST juga digunakan para produser musik dan musisi untuk menciptakan suara-suara dalam lagu jenis elektronik, hip-hop dll.
Dalam tutorial sesi ini kita akan belajar menggunakan VST Plugin yang tersedia dalam Fruityloops, untuk memilih berbagai instrumen dan cara membuat nada dengan instrumen tersebut.
PART 3 Memberi Efek Pada Instrumen
Sebuah lagu akan terasa hambar jika tidak dibalut dengan efek-efek yang akan membuat lagu kita terdengar lebih indah dan hidup. Dalam Tutorial ini kita akan belajar memberikan efek pada setiap instrumen yang telah kita buat.
PART 4 Recording Menggunakan Fruityloops
Software Fruityloops juga bisa digunakan untuk merekam berbagai instrumen seperti gitar, bass, piano dan vocal. Mempelajari tutorial ini akan berguna bagi kita yang ingin merekam permainan live kita sendiri.
Itulah beberapa part yang akan dibahas dalam tutorial ini. Selanjutnya untuk dapat mengikuti tutorial dengan baik ada beberapa yang harus kita persiapkan. Di bawah ini adalah list apa saja yang harus dipersiapkan:
Komputer desktop/laptop
2Ghz AMD or Intel Pentium 3 compatible CPU with full SSE1 support
1Gb RAM or more recommended
1Gb free harddisk space
Windows-compatible soundcard with DirectSound drivers. ASIO drivers are required for audio recording (FL installer comes with generic Asio4All drivers)
Pada dasarnya software pembuat musik memerlukan performa komputer yang tinggi, tapi untuk mengikuti tutorial dasar ini menurut saya belum memerlukan komputer berperforma tinggi tersebut. Menggunakan laptop pun tidak menjadi masalah.
OS Windows 7
Untuk kemudahan mengikuti tutorial ini disarankan menggunakan OS windows 7, namun jika tidak memungkinkan Anda bisa menggunakan OS lainnya.
Stereo Speaker
Computer Speaker
Mendengar lagu pada speaker biasa seperti loudspeaker handphone tentunya kita tidak bisa mendengar lagu secara utuh (suara bass, detail instrumen tak terdengar). Hal ini disebabkan range frekuensi pada speaker handphone sangat terbatas. Berbeda dengan speaker dengan subwoofer, speaker jenis ini memiliki frekusensi yang luas, artinya kita dapat mendengar suara lagu lebih detail. Disarankan Anda menggunakan speaker komputer yang memiliki subwoofer.
Kabel Jack 1/4 dan Jack 1/8 (3.5mm) mono dan Microphone (Untuk recording)
Kabel jack dan microphone hanya diperlukan untuk recording. Dan akan dijelaskan secara detail pada tutorial recording. Setelah membaca semua tetek bengek tulisan-tulisan di atas tentunya Anda ingin tahu apa saja manfaat yang akan didapat setelah berhasil mengikuti tutorial ini.
Diharapkan kita dapat membuat lagu secara utuh dengan mengikuti rangkaian tutorial ini.
Kita akan mengerti bagaimana mengoperasikan software musik (DAW) khususnya Fruityloops. Pengertian ini akan mempermudah kita untuk menggunakan DAW merk lain seperti Cubase, Pro Tools, Ableton dll.
Jika kita punya Grup Band, kita tidak perlu repot-repot mengeluarkan kocek untuk rekaman membuat demo lagu ke studio.
Jika kita dapat menguasai tutorial ini kita akan mendapatkan skill tambahan yang bisa menjadi alternatif profesi anda di masa mendatang. Sebagai musisi, sound engineer, music composser atau arranger.
Kita sering sekali mengeluh dengan kondisi musik di Indonesia saat ini, melayu? Boyband? Girlband? Cinta melulu? Yak, dari pada mengeluh lebih baik kita membuat lagu sendiri yang siapa tau dapat membawa perubahan pada Industri musik Indonesia. Hehehe… Amin…
Untuk sementara sekian dulu pembukaan tutorial membuat lagu dengan software Fruityloops. Setelah ini nantikan Tutorial PART 1 Membuat Beat Drum Menggunakan Fruityloops.
Sebelum memulai tutorial ada baiknya Anda membaca beberapa artikel di bawah ini:
Saat bermain-main menggunakan Software Studio Fruityloops sering kali kita mendengar lagu terputus-putus dan berbunyi “kretek-krek”, hal ini disebabkan tingginya kinerja komputer saat menjalankan projek lagu yang “berat”.
Kenapa bisa berat? Beratnya kinerja prosesor komputer dikarenakan projek lagu yang kita jalankan memiliki banyak instrumen plugin, efek dan audio clip. Bisa diibaratkan seperti smartphone yang kita gunakan, semakin banyak aplikasi terinstal akan semakin membuat lemot smartphone itu.
Contoh yang saya alami saat pertama kali menjalankan projek lagu demo (Fall Silently by Toby Emerson) yang muncul saat pertama kali menginstall FL Studio 10. Saat itu saya menggunakan laptop seadanya dan saat saya play pada bagian-bagian tertentu lagu terputus-putus. Saat saya melihat Panel bagian CPU Bar terlihat overload dan grafik berwarna merah.
Klik untuk memperjelas gambar
Jika hal ini terjadi pada Anda, saya ingin berbagi tips untuk mengatasi masalah ini.
Tips:
Masuk ke Power Options pada windows Anda (OS Windows 7)
Control Panel > Power Options
Terdapat 3 opsi yaitu Balance, Power saver dan High Performance (Biasanya opsi power plan lebih dari 3 jika Anda menginstal aplikasi power plan untuk game), Silahkan Pilih High performance. Perlu diingat jika menggunakan laptop disarankan selalu gunakan charger/adaptor untuk mendapatkan performa terbaik.
Setelah mengatur power options masuk ke FL Studio. Pada menu bar di pojok kiri atas pilih
Options > audio settings
Klik untuk memperjelas gambar
Klik “Primary Sound Driver” setelah itu akan muncul drop down menu, pilih “ASIO4ALL v2”.
FL Studio - Audio Settings
Tutup audio settings.Silahkan coba jalankan projek-projek FL Studio yang berat. Sekarang sudah cukup lumayan ringan bukan? Jika masih terasa berat sebetulnya masih ada trik-trik yang bisa memaksimalkan kinerja komputer Anda dalam menjalankan projek FL Studio, namun akan saya bahas pada tips berikutnya.Sekian untuk kali ini dan selamat mencoba!
Panduan ini dibuat untuk melengkapi rangkaian tutorial musik berikut:
Dirty South Drum Kits' from Big Citi Loops brings you customized Dirty South Hit Drums and two Construction Kits straight from the South side. These Drums included over fifteen 808 Subs, Claps, Hi-Hats, Claps, and FX sure to give you that Dirty South experience, with all the Royalty-Free elements you need to create dirty, shaking hits. Everything you need to create authentic Dirty South tracks is here, including Hit Drums, synth, pads, Sub 808, electronic drums, FX and more. Features All parts individually exported All loops are Royalty-Free Keys and tempos are included
Format Fruity Loops
WAV
Ada beberapa alat kecuali alat-alat instument (alat-alat intsrument seperti drum, guitar, bass, dll) yang dibutuhkan dalam pembuatan home recording, beberapa di antaranya:
1. Sebuah komputer:
Tentu saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas disini adalah rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner, pemilihan fx guitar maupun bass, drum, editing, mixing, mastering kita lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah baiknya bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena untuk melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor, ram, maupun hardisk.
Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:
Processor: intel celeron p4 1,8 ghz
Ram: SDRAM 256mb
Hardisk: ATA 40 gb
Soundcard: onboard (akan lebih jauh dibahas di poin 2)
Lalu pelan-pelan saya upgrade:
Processor: intel pentium D 3ghz
Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 80 gb 7200rpm
Soundcard: Sound Blaster 7.1 (akan lebih jauh dibahas di poin 2)
Lalu sekarang saya memakai
Processor: intel dual core 2,66ghz< Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 250 gb 7200rpm
Soundcard: ESI Juli@ PCC 192khz 24bit (akan lebih jauh dibahas di poin 2)
2. Soundcard / conveter / audio interface
Soundcard dalam bahasa indonesia adalah kartu suara. Apa itu? Apa gunanya? Dan bagaimana cara kerjanya?
Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis.
Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-komputer yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu :
1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih. Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli.
2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker.
3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang kompleks.
Cara Kerja Soundcard yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3.
sumber: dari berbagai sumber.
Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar
Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard onboard (onboard = yang menempel pada motherboard)
Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FIREWIRE
Beberapa orang dan sound engineering (sound engineering=operator rekaman / orang yang bekerja untuk merekam audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll) menyebut soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE karena belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal).
Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.
Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun multimedia diberi warna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang tersebut mempunyai fungsi masing-masing.
Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy dll banyak sekali kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih bisa dipakai, namun bila ingin serius dan ingin hasil yang lebih memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).
Kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)
2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.
3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.
4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional
sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut dari forum musiktek
Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurut kebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan bit depth nya besar, akan semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour dan lain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda kunjungi)
Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan OUT PUT yang ada butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan minimal 8 channel INPUT). Namun menurut saya bila hanya untuk home recording / membuat studio dirumah atau kamar anda, 2 CHANNEL INPUT sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS / VSTi seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..
3. Speaker monitor
Speaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker multimedia. speaker multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-speaker tersebut mem-boost pada low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan untuk rekaman / recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat)
A. Kenali speaker anda.
Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.
B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.
Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering oleh para professional.
C. Kenali karakter ruang kamar anda.
Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi anda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda.
4. Preamp
preamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke soundcard. bisa juga digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan preamp untuk mengambil panthom powenya saja. panthom power dibutuh kan bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.
Gambar diatas merupakan contoh gambar preamp dari behringer "tube ultragain mic200"
Untuk yang belum bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp dengan efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan / tidak di on kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox metalzone yang sangat sangar untuk distort, jangan gunakan distort nya, namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang lewat"), akan membantu menaikan gain dari source audio.
Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dari BOSS "Metal Zone MT-2"
5. Kabel
Jangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.
6. Mic untuk vokal
Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.
Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa apabila dalam suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio instrument bagus, namun suara audio vokal yang tidak bagus. Dan mungkin pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua kali nya karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.
Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic, Condenser, dan lain-lain
Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan kebutuhan, karakter dan budget yang anda punya. Bila ingin membeli jangan segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang anda kunjungi, tentang karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain.
Tambahan:
-untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter dan stand mic
Agar suara yang direkam tidak naik turun dikarenakan vokalis band anda menyanyi menjauh dan mendekat antara mulut dan mic.