.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #e2e7b4; } .breadcrumbs a { text-decoration:none; color: #000000; }

G.f.a Productiom

DCM Galeri Headline Animator

Showing posts with label Vocal. Show all posts
Showing posts with label Vocal. Show all posts

Wednesday, April 10, 2013

Merekam suara atau take vocal sendiri di Fl studio 10

type="html">Pa kabar sob..?..Moga baik baik saja semuanya..Ane mau lanjut lagi berbagi ilmu di Fl studio 10 lagi. Kali ini ane bahas masalah bagaimana cara merekam atau take vocal suara sendiri di Fl studio, yang mungkin teman-teman punya lagu sendiri  atau untuk membuat vocal voice untuk bahan ngeremix lagu. Ok..Gimana caranya sob?

Read More »

View the original article here

Tuesday, October 30, 2012

Menjinakkan Sibilan pada Vocal dengan Deesser Ganda

AppId is over the quota
Menurut wikipedia, Sibilan atau konsonan desis adalah cara artikulasi konsonan frikatif (desah) dan afrikat (gesek), dibuat dengan mengarahkan aliran udara dengan lidah menuju tepi pangkal gigi, yang diadakan berdekatan. Contoh suara sibilan adalah konsonan pada awal kata saya, zirah, syair, cakap, jahil; konsonan kedua dalam kata visi; konsonan pada kata susu. Pada istilah audio, sibilan adalah bunyi desis yang berlebihan sehingga mengganggu tatanan suara secara kesuluruhan.

Sibilan bisa berasal dari vocal manusia atau instrumen musik lainnya seperti crash cymbal, gesekan antar benda logam dan lain-lain. Namun pada pembahasan kali ini, saya akan memfokuskan pada kasus vocal manusia. Untuk mereduksi sibilan, you can simply throw a single deesser to your vocal track and process your vocal track with EQ, compressor, reverb, and blah blah blah. Tapi bagaimana jika setelah melakukan EQ-ing dan compressing bunyi sibilan yang sebelumnya sudah tereduksi kembali muncul? Kemungkinan dari kita mungkin akan berpendapat “pasti EQ nya kebanyakan boosting high tuh, coba turunin”. Tapi ketika high nya diturunkan, tujuan saya EQ-ing untuk mendapatkan shape yang saya inginkan tidak tercapai. Apakah ini berarti kita harus mengorbankan salah satunya? Tentu tidak! Bagaimana caranya? Don’t go anywhere, check this out!

Jadi inilah audio sample dari track vocal growl yang masih raw tanpa sentuhan plugin apapun.


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada

Apa yang anda dengar? Growl yang cadas? Itu sajakah? Dengarkan sekali lagi! Sangat jelas bahwa konsonan desis terdengar sangat berlebihan!

Untuk memecahkan masalah tersebut, saya gunakan deesser sebagai insert pertama yang bekerja dengan mereduksi 3kHz ke atas saat konsonan desis muncul.


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-1

Yap, konsonan desis yang mengganggu sekarang sudah diselesaikan. Tapi saya merasa bahwa vocal sangat menggulung dan terlalu berdinamika sehingga saya melakukan EQ-ing to shape the sound dan compressing it quite hard to make it less dynamic and a little bit distorted.


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-1

Tujuan saya melakukan EQ-ing dan compressing tercapai, tapi apa yang terjadi? That annoying sibilant is back! Kita tidak perlu berkompromi untuk mengorbankan sound shaping atau sibilan. Just simply throw a desser again AFTER EQ&compressor, namun yang menjadi kunci pada deesser kedua adalah saya menggunakan mode narrow sehingga frekuensi yang tereduksi adalah frekuensi yang benar-benar merupakan sumber sibilan sehingga tidak mengganggu frekuensi yang lain dan menyebabkan vocal terdengar dull.

Maka chain akhirnya adalah deesser > EQ > compressor > deesser 


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-2

Sekarang coba bandingkan audio vocal raw dengan audio vocal setelah melalui berbagai proses desser, EQ, dan compression. Pada vocal raw, sibilan sangat eksplosif, pada vocal setelah diproses, sibilan tetap ada tapi tidak overwhelming. Pada vocal raw, sibilan terdengar menggulung dan sangat berdinamika, pada vocal setelah diproses, vocal tidak lagi menggulung dan dinamika vocal lebih stabil. Dengan deesser ganda, tidak perlu khawatir dengan kompromi antara sibilan dan overall frequency curve.

Sekian artikel kali ini mengenai “menjinakkan sibilan pada vocal dengan deesser ganda”. Sesungguhnya banyak jalan dalam mixing untuk menghasilnya bunyi seperti apa yang kita inginkan, be creative and out of the box!

Distorsi | Mixing Tutorial | Alat Recording | Studio Rekaman



View the original article here

Friday, April 27, 2012

Menjinakkan Sibilan pada Vocal dengan Deesser Ganda

Menurut wikipedia, Sibilan atau konsonan desis adalah cara artikulasi konsonan frikatif (desah) dan afrikat (gesek), dibuat dengan mengarahkan aliran udara dengan lidah menuju tepi pangkal gigi, yang diadakan berdekatan. Contoh suara sibilan adalah konsonan pada awal kata saya, zirah, syair, cakap, jahil; konsonan kedua dalam kata visi; konsonan pada kata susu. Pada istilah audio, sibilan adalah bunyi desis yang berlebihan sehingga mengganggu tatanan suara secara kesuluruhan.

Sibilan bisa berasal dari vocal manusia atau instrumen musik lainnya seperti crash cymbal, gesekan antar benda logam dan lain-lain. Namun pada pembahasan kali ini, saya akan memfokuskan pada kasus vocal manusia. Untuk mereduksi sibilan, you can simply throw a single deesser to your vocal track and process your vocal track with EQ, compressor, reverb, and blah blah blah. Tapi bagaimana jika setelah melakukan EQ-ing dan compressing bunyi sibilan yang sebelumnya sudah tereduksi kembali muncul? Kemungkinan dari kita mungkin akan berpendapat “pasti EQ nya kebanyakan boosting high tuh, coba turunin”. Tapi ketika high nya diturunkan, tujuan saya EQ-ing untuk mendapatkan shape yang saya inginkan tidak tercapai. Apakah ini berarti kita harus mengorbankan salah satunya? Tentu tidak! Bagaimana caranya? Don’t go anywhere, check this out!

Jadi inilah audio sample dari track vocal growl yang masih raw tanpa sentuhan plugin apapun.


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada

Apa yang anda dengar? Growl yang cadas? Itu sajakah? Dengarkan sekali lagi! Sangat jelas bahwa konsonan desis terdengar sangat berlebihan!

Untuk memecahkan masalah tersebut, saya gunakan deesser sebagai insert pertama yang bekerja dengan mereduksi 3kHz ke atas saat konsonan desis muncul.


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-1

Yap, konsonan desis yang mengganggu sekarang sudah diselesaikan. Tapi saya merasa bahwa vocal sangat menggulung dan terlalu berdinamika sehingga saya melakukan EQ-ing to shape the sound dan compressing it quite hard to make it less dynamic and a little bit distorted.


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-1

Tujuan saya melakukan EQ-ing dan compressing tercapai, tapi apa yang terjadi? That annoying sibilant is back! Kita tidak perlu berkompromi untuk mengorbankan sound shaping atau sibilan. Just simply throw a desser again AFTER EQ&compressor, namun yang menjadi kunci pada deesser kedua adalah saya menggunakan mode narrow sehingga frekuensi yang tereduksi adalah frekuensi yang benar-benar merupakan sumber sibilan sehingga tidak mengganggu frekuensi yang lain dan menyebabkan vocal terdengar dull.

Maka chain akhirnya adalah deesser > EQ > compressor > deesser 


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-2

Sekarang coba bandingkan audio vocal raw dengan audio vocal setelah melalui berbagai proses desser, EQ, dan compression. Pada vocal raw, sibilan sangat eksplosif, pada vocal setelah diproses, sibilan tetap ada tapi tidak overwhelming. Pada vocal raw, sibilan terdengar menggulung dan sangat berdinamika, pada vocal setelah diproses, vocal tidak lagi menggulung dan dinamika vocal lebih stabil. Dengan deesser ganda, tidak perlu khawatir dengan kompromi antara sibilan dan overall frequency curve.

Sekian artikel kali ini mengenai “menjinakkan sibilan pada vocal dengan deesser ganda”. Sesungguhnya banyak jalan dalam mixing untuk menghasilnya bunyi seperti apa yang kita inginkan, be creative and out of the box!

Distorsi | Mixing Tutorial | Alat Recording | Studio Rekaman


View the Original article

 17 Tips Mixing

Suara vokal yang terkesan megah, drum yang benar-benar “menendang” dan gitar yang luar biasa, tetapi bagaimana menyatukannya? kacaukah? Mungkin ada banyak cara yang benar untuk menangani sebuah mixing job seperti kesuksesan yang dilakukan oleh para sound engineers dan produser musik. Meskipun demikian, saya telah mengambil 17 tips yang saya temukan untuk membantu kendala mixing selama bertahun-tahun dan disajikan di bawah ini dalam bentuk checklist. Ini bukan aturan baku, hanya pedoman umum yang dapat ditinggalkan jika Anda memang merasa hal seperti ini tidak mampu memecahkan masalah mixing Anda. Have fun!
  1. Kelompokkan bagian logis dari bahan mixing Anda, seperti drum kit atau backing vokal, sehingga Anda dapat mengontrol level secara keseluruhan dari unsur-unsur kelompok tadi dari hanya sebuah fader tunggal atau sepasang stereo fader.
  2. Jangan berasumsi bahwa telinga Anda selalu mengatakan yang sebenarnya. Istirahatkan telinga Anda sebelum mixing dan terus-menerus lihat rekaman komersial di sistem monitor Anda, sehingga Anda memiliki beberapa bentuk referensi tujuan yang hendak dicapai. Hal ini penting terutama jika Anda menggunakan harmonic enhancer , telinga Anda dapat menangkap dengan sangat cepat jika digunakan untuk mendengar efek over-enhancement.
  3. Jangan menggunakan efek berlebihan, terutama reverb. Karena hal ini dapat mengacaukan rekaman Anda dan menghilangkan kontras yang diperlukan untuk memberikan pukulan/punch terhadap mixing Anda. Sebagai aturan, semakin kering/dry mixingnya, musik akan terasa terdengar sangat di depan/in your face, sedangkan terlalu banyak reverb, musik akan cenderung bergerak ke latar belakang/background. Jika Anda membutuhkan reverb yang kuat pada vokal, cobalah untuk menambahkan beberapa pre-delay pada efek reverb kemudian sesuaikan volume baik di tingkat vokal dan tingkat reverb sehingga vokal yang terkena efek reverb tadi berada nyaman di belakang.
  4. Jangan lakukan panning terhadap suara bass seperti kick drum atau instrumen bass ke sisi stereo, karena energi yang tinggi dari suara ini perlu dibagi rata antara kedua speaker stereo untuk hasil terbaik. Sebagai aturan, jika terlalu banyak/tinggi suara bass maka definisi dari mixing Anda akan tidak terarah bahkan hilang, sedangkan suara bass yang banyak mengandung harmonisasi dapat menjadikan musik lebih terarah.
  5. Meninggalkan EQ final dan penyesuaian efektif sampai dengan campuran penuh bermain. Jika bisa, hindari menggunakan EQ berlebihan agar hasilnya akan terdengar lebih alami.
  6. Cobalah untuk tidak terlalu banyak memiliki instrumen yang bersaing untuk bagian yang sama dari spektrum audio. Middle range sangat rentan, jadi cobalah untuk memilih suara yang terbaik dari sumber/sourcenya. Anda dapat meningkatkan separasi antar instrumen saat mixing dengan menggunakan Narrow EQ atau EQ-ing dengan Q faktor yang kecil pada spektrum suara yang sedang Anda kekerjan. Cobalah lakukan HPF dari low end dan kadang-kadang cut setiap ujung high end yang berlebihan dengan LPF. Hal ini kadang dikenal sebagai spektral mixing, suara di mana masing-masing instrumen diberikan ruang sendiri dalam spektrum audio. Sebuah contoh yang baik dari hal ini adalah gitar akustik, tapi dalam mixing sebuah lagu rock, bisa mengacaukan frekuensi low mid. Oke, jika Anda roll off dari low end, Anda masih mendapatkan banyak definisi dari musik Anda, dan mixing akan tampak jauh lebih bersih. filter sidechain pada noise gates (diatur ke modus Key Listen) sering menjadi alat yang sangat baik untuk pemangkasan high dan low end tanpa terlalu banyak mengubah bagian yang ingin Anda simpan.
  7. Jangan terlalu banyak merubah EQ karena mereka akan membuat suara cenderung tidak wajar, terutama saat boosting. Sebagai aturan, equalizer eksternal akan terdengar lebih baik daripada console channel EQ Anda yang mencoba untuk membuat perubahan signifikan pada tonal. Jika Anda bisa membuat batasan terhadap EQ Anda ke arah gentle shelving cut atau boost daripada menggunakan heavy sweep pada mid, mixing Anda kurang lebih akan cenderung ke arah nasal, kasar atau phasey sounds.
  8. Jika mungkin, perbaiki masalah mixing Anda dengan melakukan cutting daripada boosting pada EQ. Karena sistem pendengaran manusia kurang peka terhadap cutting EQ daripada untuk melakukan boost EQ. Hal ini terutama berlaku jika Anda menggunakan equalizer yang murah atau EQ di PC Anda.
  9. Kompres vokal untuk membuat mereka benar-benar berada dalam mix. Beberapa vokalis bisa bernyanyi pada tingkat volume yang cukup bahkan bisa dengan sukses tanpa kompresi. Soft-knee kompresor cenderung menjadi yang paling menonjol, tetapi jika Anda ingin kompresi untuk menambah kehangatan dan semangat untuk vokal Anda, cobalah OPTO-kompresor atau model hard-knee dengan pengaturan rasio yang lebih tinggi daripada yang biasa Anda gunakan. Sadarilah bahwa kompresi menimbulkan noise pada background musik (untuk setiap 1dB pengurangan gain, background noise yang tenang akan muncul sebesar 1dB), dan heavy compression juga dapat memperbesar sibilance pada vokal.
  10. Dari waktu ke waktu, cobalah mengecek keseimbangan mixing Anda dengan mendengarkan dari luar studio / pintu kamar Anda. Hal ini cenderung muncul ketidakseimbangan tingkat yang lebih jelas daripada saat mendengarkan langsung dari depan monitor. Tidak ada yang tahu pasti mengapa, but it’s work icon smile 17 Tips Mixing
  11. Jangan melakukan monitoring terlalu kencang. Ini mungkin membuat musik tampak lebih menarik (pada awalnya), tapi pendengar lain tidak mungkin untuk mendengarkan pada level yang sama. Pemantauan pada level yang tinggi juga cenderung menyebabkan penggeseran perspektif pendengaran Anda dan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Tidak apa-apa untuk memeriksa mixing Anda dalam level yang tinggi untuk jangka pendek, tetapi pada sebagian besar waktu Anda, cobalah mixing pada tingkat saat Anda berpikir musik pada akhirnya akan dimainkan di suatu tempat. (Lupakan Aku berkata ini jika anda sedang mixing musik dansa untuk klub malam!)
  12. Periksa hasil mixing Anda pada headphone seperti menggunakan speaker. Headphone dapat memunculkan distorsi kecil dan klik yang Anda mungkin tidak pernah mendengar melalui speaker. Namun, jangan hanya mengandalkan headphone untuk mixing, karena mereka merupakan gambar imaging yang berbeda untuk speaker dan terkenal tak menduga frekuensi rendah.
  13. Jangan memvariasikan level drum dan bass yang tidak perlu selama proses mixing, sebagai bagian ritme yang secara tradisional menjadi background konstan terhadap suara lain yang bergerak. Dinamika alami dalam bagian-bagian ritme instrumen itu OK, tetapi jangan terus gerakkan fader suara drum dan bass ini.
  14. Dalam busy mix, cobalah melakukan ‘ducking’ atau sidechain terhadap instrumen mid-range seperti overdrive gitar dan pads synth di bawah kendali vokal, sehingga setiap kali vokal hadir, suara yang bertentangan akan mengalami penurunan level sebesar dua atau tiga desibel. Sedikit melakukan ducking dapat secara signifikan meningkatkan clarity pada mixing. Gunakan waktu attack yang cukup cepat untuk ducker (yang mungkin berupa kompresor atau noise gate yang memiliki fasilitas ducking), dan mengatur waktu rilis menggunakan feel Anda. Waktu rilis yang pendek akan menyebabkan lebih jelas gain terpompa, tapi dalam mixing lagu rock, ini dapat menambah sebuah energi dan excitement.
  15. Jika Anda merekam lagu terutama berbasis MIDI, cobalah untuk tidak melihat ke layar sequencer Anda saat mixing; stimulus visual dapat mengganggu kemampuan Anda untuk membuat penilaian subjektif yang hanya didasarkan pada suara. Jika perlu, tutup mata Anda. Menonton progress dari sequencer Anda melalui piano roll juga dapat memberi Anda impresi palsu dari seberapa baik aransemen tersebut bekerja, ini alasan mengapa beberapa komposer menggunakan sequencers yang berbasis hardware.
  16. Jika suara close-miked nampaknya tak bernyawa seperti biasanya, disamping itu Anda tidak ingin menambahkan reverb yang jelas, cobalah menggunakan reverb tipe ambience atau pengaturan refleksi pantulan suara yang lebih awal untuk mendorong sense ruangan dalam mixing Anda. Semakin pendek waktu reverb, semakin mudah untuk memperlakukan musik Anda menjadi lebih berada ke depan.
  17. Dengarkan lagi mixing Anda yang telah selesai sehari setelahnya, karena persepsi Anda kemungkinan akan berubah setelah telinga Anda beristirahat semalam. Periksakan juga rekaman master Anda pada sound sistem lain yang ada, untuk memastikan akan terdengar baik pada semua jenis output. Bahkan kemudian, simpanlah semua informasi dan mixing sheet Anda, termasuk pengaturan efek, Anda tidak akan pernah tahu kapan mungkin saja ingin mencoba untuk memperbaiki ‘Final Mix’ itu lagi!
Artikel ini diambil dari http://www.soundonsound.com/sos/jun98/articles/20tips.html.Di saring dan diterjemahkan

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik di sini untuk melihat:


Entri Populer

Grasak Fuck Audio Production

Followers

Search Engine

Loading
x

join to my fans at facebook