.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #e2e7b4; } .breadcrumbs a { text-decoration:none; color: #000000; }

G.f.a Productiom

DCM Galeri Headline Animator

Showing posts with label dengan. Show all posts
Showing posts with label dengan. Show all posts

Tuesday, October 30, 2012

Tutorial mendapatkan Fat Drum Sound dengan Parallel Compression

AppId is over the quota
Parallel Compression, yang juga dikenal sebagai New York Compression yang namanya diambil dari tempat asal teknik kompresi tersebut dipopulerkan, adalah teknik memproses dua track yang sama persis dengan kompresi yang berbeda untuk mendapatkan sound dengan karakteristik kompresi tertentu. Parallel compression memungkin kita untuk mendapatkan benefit dari cara kompresi tertentu tanpa menimbulkan over compression.

Compressor mengangkat level yang lemah atau mereduksi level yang terlalu kuat sehingga dinamika suatu sinyal audio menjadi stabil. Proses ini cenderung memberikan kesan gemuk (fat) pada bunyi, which can add a lot of character. Tapi efek fat yang kita inginkan baru terasa dengan heavy compression, dimana over compression membunuh dinamika dari performansi player. Parallel compression seringkali menjadi teknik kompresi yang lazim digunakan untuk mengkompromikan hal tersebut.

Abstraksi parallel compression yang telah sedikit saya jelaskan mungkin masih belum memberikan gambaran secara jelas bagaimana parallel compression bekerja, bagaimana melakukannya, dan bagaimana hasilnya. Agar pembahasan kita jelas dan terarah, maka saya fokuskan ruang lingkup pembahasan kita kali ini pada parallel compressionn pada drums.

Adakalanya kita sudah mendapatkan sound drum yang cukup mumpuni but we still want to fatten it up a bit and make it punchier a bit, namun bagaimana pun kita melakukan EQ-ing dan compressing baik pada individual track maupun drumbuss tidak menghasilkan sound yang kita inginkan. Wonder how to solve it?

Buat satu Group Channel dan routing-kan semua elemen drum (kick, snare, toms, overhead, dll) ke group channel tersebut. Untuk mempermudah, kita namakan group channel tersebut dengan drum buss atau group drum atau sesuka kamu. Sebagai audio sample, saya mempunyai drumbuss seperti berikut:


link : http://soundcloud.com/distorsi/tutorial-mendapatkan-fat-drum

Buat satu Group Channel lagi dan send Drumbuss yang sudah dibuat ke group channel tersebut. Untuk mempermudah, kita namakan group channel tersebut dengan paracomp atau parallel compressor atau sesuka pacar anda. Insert compressor dengan setting gila-gilan pada Paracomp. Ratio minimal 4:1, a lottagain reduction, attack dan release secepat mungkin hingga suaranya sangat dull dan breathing, pelan-pelan perlambat attack dan release hingga dull dan breathing nya hilang. Di bawah ini adalah setting yang saya gunakan pada audio sample, but don’t copy my setting exactly! Jadikan guideline pada artikel ini agar kamu bisa menggali lebih jauh. 

Sehingga kita mendapatkan sound seperti berikut


link : http://soundcloud.com/distorsi/tutorial-mendapatkan-fat

Now you’re hearing that fat, punchy, and powerful drum tones, but it’s heavily overcompressed!

Drop Fader Paracomp mentok kebawah hingga tidak ada suara dari group channel tersebut. Play lagunya sehingga kamu hanya mendengar drumbuss, pelan-pelan naikan fader paracomp hingga drum terasa sedikit “menggemuk” but don’t overdo it. Perpaduan level antara drumbuss dan paracomp sangatlah krusial. Level paracomp terlalu lemah dan kamu tidak mendapat impact dari parallel compression dengan maksimal, level paracomp terlalu keras and you’re squeezing the drums too much. Pada audio sample yang saya buat, Drumbuss + paracomp menghasilkan bunyi seperti berikut ini


link : http://soundcloud.com/distorsi/tutorial-mendapatkan-fat-1


Sekian pertunjukkan kecil pada artikel ini! By the way, tidak hanya satu cara untuk melakukan parallel compression pada drums seperti yang telah saya tunjukkan pada artikel ini. Sebagai contoh, ada yang hanya me-routing kick, snare, dan toms ke group channel yang dikompres gila-gilaan, ada yang menggunakan 2 atau lebih group channel paracomp, ada yang mem-boost 100 Hz dan 10kHz pada Paracomp untuk memperjelas definisi kick dan snare, dan banyak ide kreatif lainnya. Jangan sampai artikel singkat ini menghalangi kretivitasmu!

Distorsi | Jual Novation | Home Recording | Studio Rekaman | Mixing Tutorial | Alat Recording



View the original article here

Saturday, April 28, 2012

Cara menggunakan Ez Drummer dengan Steinberg Cubase

Artikel ini merupakan terusan dari artikel yang saya tulis di blog dengan judul Installasi EZ Drummer di Steinberg Cubase dan FL Studio / Fruity Loops. Di artikel tersebut saya bahas hanya sampai bagian installasi saja, belum sampai cara memasukkan / mengunakaannya di steinberg cubase atau FL dan belum menerangkan bagaimana cara membuat beat atau ketukan drumnya dikarenakan artikelnya terlalu panjang. nah, oleh karena itu di sini saya mencoba untuk meneruskan nya.


Oke pada tahap kemarin kita membahas sampai setting path VST plugins juga installasi ez drummer, yuk lanjut kita test drive aja. pertama kita coba di Software Steinberg Cubase nya dulu.

  • buka program steinberg cubase (dalam tutorial saya memakai versi 5)
  • buat sebuah project baru (tutorial bisa dilihat di sini
  • pergi ke menu Device - VST Instrument (shortcut F11)
    5546856753_ce1cfd7c59.jpg
  • klik kiri pada kolom bertulisan no instrument, lalu pilih ezdrummer
    5546867449_894b31c845.jpg
  • akan muncul sebuah window, klik saja create biar nanti tidak usah buat track midi lagi
    5547462830_3731b411c6.jpg
  • oke, program ezdrummer nya sudah terbuka, kita biarkan default aja dulu.
  • tunggu beberapa saat hingga semua sample audio nya ter-load
    5547482404_8e50d307db_s.jpg
  • lalu sisih kan (kaya masak :p ) maksudnya keluarkan saja dulu dengan mengklik kiri tombol X
  • kita kembali lagi ke steinberg cubase nya, tekan angka 8 (delapan) pada keyboard atau klik gambar pensil di project window tool
    5547501080_8f03fff6e4.jpg
  • buat atau gambar (draw) 4 bar pada track midi yang ter-routing EZ Drummer
    5547551812_56a3815e60.jpg
  • Select all dengan mem block atau pun tekan tombol Ctrl+A pada keyboard, lalu klik kiri 2 kali pada bar (kotak-kotak) tersebut.
    5547551840_d1166d6086.jpg
  • yuk kita mulai membuat beat atau ketukan drumnya.. berikut adalah gambar beat yang saya buat (hanya untuk contoh belum mengutak-atik velocity nya). klik gambar untuk memperbesar dan memperjelas
    5547032677_9c2a7e4ef9_z.jpg
  • oh iya, beat diatas saya buat untuk tempo 200, untuk mengganti tempo pergi ke menu Project - Tempo track (shortcut Ctrl+T)
    5546971291_2d410b2d0a.jpg
  • lalu pada kolom tempo klik 2 kali (atau klik kiri) dan ubah menjadi 200
    5547622432_fc06e890ee.jpg

Oke deh segini. nanti diterusin lagi di artikel selanjutnya bagaimana cara menggunakan EZ Drummer di FL Studio.

Lihat tutorial lain tentang Recording

Distorsi l Studio Rekaman l Home Recording


View the Original article

Cara menggunakan Ez Drummer dengan FL Studio

Oke, sebelumnya saya sudah nulis tutorial bagaimana cara menginstal Ezdrummer yang bisa anda lihat di http://www.distorsi.net/2011/03/installasi-ez-drummer-di-steinberg.html.

Dan juga kemari saya telah menulis tutorial bagimana cara memakai + bagaimana cara membuat beat atau ketukan drum memakai ezdrummer di cubase.

Nah sekarang kita bahas bagaimana cara memakai + bagaimana cara ngebuat beat atau ketukan drum di FL Studio aka Fruity Loops. Sebenarnya tidak jauh berbeda kok, Oke langsung ke tutorial nya aja :)

Dalam contoh sih saya make yang versi 8, jadul yah... hehe...
  • Pertama buka dulu program FL Studio / Fruity Loops nya
  • Abis itu setting tempo dulu deh, di angka 200
    1.JPG
  • Lalu kita ke channel window, klik kanan channel button, lalu ke Insert - More
    2.JPG
  • Lalu klik tombol refresh agar vsti ezdrummer nya masuk kedalam list yang ada disitu, lalu pilih fast scan (recommended)
    3.JPG
  • cari plugins ezdrummer pada list VST Plugins (biasanya berwarna merah karena baru), lalu check list, dan keluar dengan meng-klik tombol X
    4.JPG
  • kembali lagi ke channel window, klik kanan channel button, lalu ke Insert - ezdrummer
    5.JPG
  • Oke... program ez drummer nya sudah terbuka. tunggu beberapa saat hingga semua sample audio nya ter-load
    5547482404_8e50d307db_s.jpg
  • sementara biarkan dahulu dalam keadaan default, lalu keluarkan saja dengan menekan tombol X, saat nya membuat ketukan ;)
  • klik kanan channel button yang bernama Dfh Sampler, lalu pilih piano roll
    6.JPG
  • sebelumnya ubah terlebih dahulu Display Mode nya menjadi Text (Abc). hal ini optional kok
    7.JPG
  • yuk kita mulai membuat beat atau ketukan drumnya.. berikut adalah gambar beat yang saya buat (hanya untuk contoh). klik gambar untuk memperbesar dan memperjelas
    9.JPG


Selesai :D
Semoga bermanfaat, kalau ada pertanyaan jangan ragu bertanya yah di box komentar dibawah :)

Lihat tutorial lain tentang Recording

Distorsi tutorial membuat home recording dan studio rekaman


View the Original article

Friday, April 27, 2012

Menjinakkan Sibilan pada Vocal dengan Deesser Ganda

Menurut wikipedia, Sibilan atau konsonan desis adalah cara artikulasi konsonan frikatif (desah) dan afrikat (gesek), dibuat dengan mengarahkan aliran udara dengan lidah menuju tepi pangkal gigi, yang diadakan berdekatan. Contoh suara sibilan adalah konsonan pada awal kata saya, zirah, syair, cakap, jahil; konsonan kedua dalam kata visi; konsonan pada kata susu. Pada istilah audio, sibilan adalah bunyi desis yang berlebihan sehingga mengganggu tatanan suara secara kesuluruhan.

Sibilan bisa berasal dari vocal manusia atau instrumen musik lainnya seperti crash cymbal, gesekan antar benda logam dan lain-lain. Namun pada pembahasan kali ini, saya akan memfokuskan pada kasus vocal manusia. Untuk mereduksi sibilan, you can simply throw a single deesser to your vocal track and process your vocal track with EQ, compressor, reverb, and blah blah blah. Tapi bagaimana jika setelah melakukan EQ-ing dan compressing bunyi sibilan yang sebelumnya sudah tereduksi kembali muncul? Kemungkinan dari kita mungkin akan berpendapat “pasti EQ nya kebanyakan boosting high tuh, coba turunin”. Tapi ketika high nya diturunkan, tujuan saya EQ-ing untuk mendapatkan shape yang saya inginkan tidak tercapai. Apakah ini berarti kita harus mengorbankan salah satunya? Tentu tidak! Bagaimana caranya? Don’t go anywhere, check this out!

Jadi inilah audio sample dari track vocal growl yang masih raw tanpa sentuhan plugin apapun.


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada

Apa yang anda dengar? Growl yang cadas? Itu sajakah? Dengarkan sekali lagi! Sangat jelas bahwa konsonan desis terdengar sangat berlebihan!

Untuk memecahkan masalah tersebut, saya gunakan deesser sebagai insert pertama yang bekerja dengan mereduksi 3kHz ke atas saat konsonan desis muncul.


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-1

Yap, konsonan desis yang mengganggu sekarang sudah diselesaikan. Tapi saya merasa bahwa vocal sangat menggulung dan terlalu berdinamika sehingga saya melakukan EQ-ing to shape the sound dan compressing it quite hard to make it less dynamic and a little bit distorted.


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-1

Tujuan saya melakukan EQ-ing dan compressing tercapai, tapi apa yang terjadi? That annoying sibilant is back! Kita tidak perlu berkompromi untuk mengorbankan sound shaping atau sibilan. Just simply throw a desser again AFTER EQ&compressor, namun yang menjadi kunci pada deesser kedua adalah saya menggunakan mode narrow sehingga frekuensi yang tereduksi adalah frekuensi yang benar-benar merupakan sumber sibilan sehingga tidak mengganggu frekuensi yang lain dan menyebabkan vocal terdengar dull.

Maka chain akhirnya adalah deesser > EQ > compressor > deesser 


Dan hasilnya adalah sebagai berikut:


link : http://soundcloud.com/distorsi/menjinakkan-sibilan-pada-2

Sekarang coba bandingkan audio vocal raw dengan audio vocal setelah melalui berbagai proses desser, EQ, dan compression. Pada vocal raw, sibilan sangat eksplosif, pada vocal setelah diproses, sibilan tetap ada tapi tidak overwhelming. Pada vocal raw, sibilan terdengar menggulung dan sangat berdinamika, pada vocal setelah diproses, vocal tidak lagi menggulung dan dinamika vocal lebih stabil. Dengan deesser ganda, tidak perlu khawatir dengan kompromi antara sibilan dan overall frequency curve.

Sekian artikel kali ini mengenai “menjinakkan sibilan pada vocal dengan deesser ganda”. Sesungguhnya banyak jalan dalam mixing untuk menghasilnya bunyi seperti apa yang kita inginkan, be creative and out of the box!

Distorsi | Mixing Tutorial | Alat Recording | Studio Rekaman


View the Original article

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik di sini untuk melihat:


Entri Populer

Grasak Fuck Audio Production

Followers

Search Engine

Loading
x

join to my fans at facebook