.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #e2e7b4; } .breadcrumbs a { text-decoration:none; color: #000000; }

G.f.a Productiom

DCM Galeri Headline Animator

Showing posts with label (Part. Show all posts
Showing posts with label (Part. Show all posts

Friday, April 27, 2012

Understanding Compressor (part 1) - Memahami kontrol dan fitur di Compressor

Dalam istilah audio, compressor adalah tool yang biasa digunakan untuk memperkecil dynamic range (jangkauan dinamika) dari sebuah sinyal audio. Misalnya dalam sebuah komposisi musik yang sedang kita mixing, vokal yang kita miliki sangat berdinamika, kadang pengucapan lirik terlalu pelan dan kadang pengucapan lirik terlalu kencang. Untuk memperkecil dinamika sehingga level vokal lebih stabil, kita dapat menggunakan compressor. Selain menggunakan compressor, beberapa sound engineer lebih memilih menggunakan fader secara manual, teknik ini biasa disebut level automation. Namun beberapa sound engineer memilih menggunakan compressor karena kepraktisannya untuk memperkecil dynamic range tanpa harus mengubah fader secara manual dari tiap part ke part yang lain dalam sebuah lagu. Beberapa sound engineer yang lain bahkan menggunakan compressor dan fader secara bersamaan untuk mendapatkan kontrol yang lebih maksimum.



Beberapa elemen dasar pada compressor antara lain:

Ratio
Ratio menyatakan perbandingan dB antara sinyal yang masuk compressor dan sinyal yang keluar compressor. Ratio 4:1 berarti setiap sinyal yang masuk compressor sebesar 4 dB akan direduksi sehingga sinyal yang keluar compressor tinggal sebesar 1 dB. Ratio pada compressor dapat bervariasi dari 1:1 hingga tak hingga:1. Semakin tinggi ratio berarti semakin banyak sinyal masuk compressor yang tereduksi dan dynamic range semakin kecil sehingga sinyal audio menjadi semakin stabil.

Thresold
Thresold menyatakan dB dimana compressor mulai memproses sinyal audio yang masuk. Misalnya kita menyetting Thresold pada 0dB, maka compressor baru mulai memproses sinyal audio ketika sinyal audio menyentuh 0dB. Jika sinyal audio belum menyentuh 0dB maka compressor belum bekerja. Semakin rendah thresold maka semakin cepat compressor mulai bekerja.

Gain Reduction
Gain Reduction atau disebut juga attenuation menyatakan banyaknya dB sinyal yang telah terkompres, semakin tinggi gain reduction maka semakin banyak sinyal yang terkompres. Gain reduction yang terlalu banyak akan meyebabkan sinyal menjadi over compressed dan terdengar seperti tergencet.

Attack
Attack menyatakan waktu yang dibutuhkan compressor (biasanya dalam satuan ms) untuk memproses sebuah sinyal audio. Jika kita menyetting attack time sebesar 0 ms maka tidak ada attack sama sekali karena sinyal yang masuk langsung diproses oleh compressor dan menyebabkan sound akan terdengar sangat tumpul. Jika sound terdengar tumpul setelah melalui compressor, mungkin attack time nya terlalu cepat, cobalah untuk memperlambat attack time

Release
Release menyatakan waktu dalam satuan ms yang dibutuhkan compressor (biasanya dalam satuan ms) untuk mengkompres sebelum melepaskan efek compressor untuk kemudian mengkompres kembali. Release time yang terlalu cepat akan menimbulkan efek pumping (pompa), release time yang terlalu lambat akan menyebabkan compressor tidak bekerja dengan maksimal karena sinyal akan kembali terkompres sebelum dilepas. Kombinasi antara attack dan release time sangatlah penting untuk menghasilkan karakter dinamika seperti yang diinginkan.

Gain
Gain disebut juga output, digunakan untuk mengkompensasikan gain yang tereduksi oleh proses kompresi. Misalnya kita mengkompres vokal dengan gain reduction sebesar 4 dB. Maka sinyal audio yang dihasilkan akan terdengar lebih lemah 4 dB dibanding sinyal audio sebelum dikompres. Untuk mengembalikan gainnya seperti sediakala, maka kita menaikan gain atau output sebesar 4 dB.

Bagaimana Menyetting Compressor?
Setelah mengetahui gambaran umum tentang fungsi masing-masing knob yang ada pada compressor, maka tahap selanjutnya adalah mencoba mempraktekkan teori yang telah didapat ke dalam aplikasi nyata. Namun dengan banyaknya knob yang ada, kadang membuat kita bingung darimana kita harus mulai menyetting compressor dan bagaimana.

Nantikan Understanding Compressor part 2 dimana saya akan mencoba mengupas satu teknik yang hopefully dapat membantu mempercepat learning curve kamu dalam memahami compressor

Mixing Tutorial | Distorsi | Studio Rekaman | Home Recording | Jual Midi Controller | Jual Alat Rekaman


View the Original article

Understanding Compressor (Part 2) - Bagaimana Menyetting Compressor

Belajar bagaimana menyetting compressor dengan benar tentu bukan hal yang mudah karena efek yang dihasilkan compressor tidak terlalu audible seperti misalnya equalizer, reverb, delay, dan tools pemanipulasi suara lainnya. Salah satu pendekatan menyetting compressor yang cukup ampuh untuk memahami bagaimana compressor bekerja dan bagaimana output yang dihasilkan adalah menyetting compressor secara ekstrim sehingga kita dengan jelas mendengar apa yang kita




Langkah Pertama
Set release secepat mungkin, ratio setinggi mungkin, dan thresold hingga sinyal terasa sangat terkompres. Setelah kita mendapatkan tiga knob tersebut pada posisi yang sangat ekstrim, sekarang saatnya mengatur knob attack ke posisi yang diinginkan. Dengan setting yang ekstrim akan mempermudah kita untuk mengetahui perubahan suara yang terjadi ketika kita mengatur attack.

Selanjutnya sweep attack dari sangat cepat ke sangat lambat sambil mendengar dengan cermat perubahan suara yang terjadi. Attack yang cepat akan memotong transien sehingga suara terdengar tumpul dan attack yang lambat akan meloloskan transien. Bagaimana kamu akan menyetting attack akan sangat tergantung pada situasi dan sound yang ingin kamu dapatkan.

Yang menjadi poin penting adalah lupakan presets. Dengan banyak mendengar kamu akan semakin mendapatkan “feel” untuk mendapatkan sound yang diinginkan dengan cepat. Namun preset juga dapat menjadi starting point yang memberi kita masukan bagaimana kita menyetting compressor pada situasi tertentu, hanya saja jangan terlalu tergantung pada presets sehingga melupakan esensi penting dari mixing itu sendiri.

Poin penting lainnya adalah dengan setting yang ekstrim pada tiga knob tersebut, sound yang terdengar akan sangat parah, kamu harus mengabaikan hal itu. Setting yang ekstrim dimaksudkan agar kamu fokus pada efek dari perubahan attack time.


Langkah kedua
Setelah attack time berada pada posisi yang diinginkan, saatnya melangkah ke setting release. Sama seperti menyetting attack, dengarkan perubahan suara yang terjadi dengan cermat, lupakan perhitungan matematika (seperti mengenai berapa “seharusnya” release time sesuai dengan BPM dengan rumus tertentu or whatever) dan rasakan feel/groove nya.


Langkah ketiga
Setelah mendapatkan attack dan release, sekarang saatnya menurunkan ratio ke posisi yang kamu inginkan. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah turunkan ratio hingga kamu tidak lagi mendengar efek dari attack dan release kemudian naikan lagi sedikit hingga sound yang dihasilkan terdengar pas. Kuncinya tetap sama, dengarkan dengan cermat.


Langkah keempat
Setelah mendapatkan attack, release, dan ratio, persiapkan dirimu pada langkah terakhir yaitu thresold. Jika kamu mengikuti tutorial ini dari awal dengan baik, kemungkinan compressormu sedang bekerja setiap saat denga keras karena gain reduction yang tinggi sehingga kamu dapat mendengar dengan jelas perubahan suara yang terjadi karena setting tiga knob pertama tapi mungkin hal ini bukanlah yang kamu inginkan

Naikan thresold perlahan atau turunkan thresold perlahan sehingga sound yang dihasilkan terdengar pas, tidak over compressed tapi tidak juga kurang terkompres (depends on your wants and tastes).


Penutup
Saya berharap proses kecil ini dapat membantu “membuka” telinga kamu sehingga kamu dapat mendengar perubahan suara yang terjadi pada tiap knob dalam compressor denga jelas sehingga kamu mempunyai pegangan dalam memutuskan bagaimana kamu harus menyetting compressor untuk mendapatkan sound yang kamu inginkan. Mixing itu tentang bagaimana mendengarkan dengan cermat dan menurut saya proses ini dapat membantu mempermudah untuk mendengar dengan cermat efek yang dihasilkan dari proses compression.

Focusrite | Rode Microphone | Mixing Tutorial | Studio Rekaman  | Home Recording


View the Original article

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik di sini untuk melihat:


Entri Populer

Grasak Fuck Audio Production

Followers

Search Engine

Loading
x

join to my fans at facebook