Yang belum paham mengenai istilah Recording ,Mixing & Mastering. Kali ini saya akan menjelaskan dikit satu persatu.
Check this Out,.!!
G.f.a Productiom
- Songs and Lyric (17)
- Video (14)
- Galeri (5)
- Profil (5)
- Acara (3)
- Beat Gratis (1)
DCM Galeri Headline Animator
Friday, April 5, 2013
Pengertian Recording ,Mixing & Mastering
Yang belum paham mengenai istilah Recording ,Mixing & Mastering. Kali ini saya akan menjelaskan dikit satu persatu.
Wednesday, October 31, 2012
Kumpulan Tutorial Recording, Mixing, Mastering
Tuesday, October 30, 2012
Tips Mixdown untuk Mastering
Jika kamu menggunakan plug-ins pada master output saat mixing, maka export dalam dua versi: A) versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan, dan B) versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Keterangan :
A adalah Versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan B adalah Versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Mempunyai dua versi mixing memberikan pilihan in case you over-processed the mix. Pastikan ketika plug-ins di nonaktifkan tidak terjadi clipping. Jika terjadi, turunkan master fader hingga tidak terjadi clipping Jika anda mixing dalam 24 bit maka seharusnya peak tertinggi ada pada sekitar -12 dBFS hingga -3dBFS yang berarti masih ada 12 hingga 3 dB headroom sebelum melebihi digital ceiling yaitu 0 dBFS
Keterangan :
A Sinyal terlalu lemah, tidak optimal untuk masteringB Peak tertinggi di sekitar -12 hingga -3 dBFS. Baik untuk masteringC Peak di 0 dBFS, tidak diinginkan tapi masih bisa digunakanD Overloading (clipping), tidak bisa digunakan untuk menghasilkan mastering
Headroom adalah jumlah dB sebelum terjadi clipping and overload yang ditandai dengan lampu indikator pada master output. Jika terjadi, turunkan output fader hingga peak tertinggi berada pada range yang direkomendasikan. Kualitas suara tidak akan terpengaruh ketika kamu menurunkan master fader. Tetapi jika kamu melebihi digital ceiling, akan menimbulkan distorsi, dan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kualitas orsinilnya. Tidak ada alasan untuk memaksimalkan volume saat mixing karena optimalisasi loudness akan dilakukan pada proses mastering nantinya
Mixing Tips – Dari Pandangan MasteringIsu berikut dapat diperbaiki dengan hasil yang lebih baik pada proses mixing daripada proses mastering. Pastikan kamu memperhatikan hal-hal berikut iniNoise
Pada rekaman analog (gitar, drum, dll), gunakan mute automation untuk mengeliminasi hiss noise pada saat track tersebut tidak aktif terutama pada intro, breakdown, dan outro dimana noise berpotensi untuk terdengar.
Phase dan Polarity
Pastikan bahwa drums, synthesizer, dan elemen lainnya tidak out of phase. Dengarkan playback dalam mono, apakah suara menjadi melemah atau bahkan hilang jika polarity nya di invers.
Frekuensi Sub
Frekuensi sub (di bawah 40 Hz) yang terlalu berlebihan pada individual track dapat menyebabkan masalah pada kualitas suara dan final volume dari master. Pastikan melakukan low cut pada semua track yang tidak membutuhkan frekuensi sub. Misalnya pada vocal dapat dilakukan low cut pada 80 Hz dengan 12 dB/Octave slope. Jangan memotong frekuensi sub pada keseluruhan mix jika tidak secara hati-hati karena dapat menyebabkan mix terdengar tipis (thin)
Sibilants dan Suara Runcing/Tajam Lainnya
Suara sibilants and suara runcing/tajam lainnya merupakan tantangan yang serius ketika mastering. Pastikan vokalis mengontrol sibilants. Gunakan de-esser jika dibutuhkan, terutama broadband de-esser untuk menghindari artifact. Gunakan volume automation pada sibilants yang sangat keras, bunyi plosif, bunyi click. Perhatikan juga bunyi runcing seperti crash cymbals dan hi-hats
Level Vocal
Vocal yang tidak rata/stabil sulit untuk diperbaiki pada proses mastering. Terkadang dua compressor dengan low ratio lebih baik daripada satu compressor dengan high ratio. Namun adakalanya setelah compression kamu masih harus melakukan volume automation. Naikan atau turunkan bagian tertentu hingga semuanya terdengar smooth dan stabil. Coba untuk mendengarkan pada low volume ketika melakukan volume automation
Volume Automation pada vocal track
Versi Alternatif
Terkadang perlu untuk menyiapkan beberapa versi alternatif mixing dengan vocal lebih keras (atau lebih pelan) misalnya +0.6 db dan 1.4 db, versi instrumental, dan versi akapela atau kick/snare drum yang lebih keras.
Gunakan nama yang jelas untuk menghindari kebingunganTuliskan perbedaan perlakukan pada file name. Selain perbedaan pada file name, segala sesuatu yang lain identik 100% dengan versi normal, jangan ubah master fader. Jika dibutuhkan kita dapat memilih beberapa versi alternatif sebagai final mix.
Start/End
Pada saat export, tambahkan minimal satu bar kosong sebelum lagu benar-benar dimulai dan beberapa bar di akhir lagu untuk memastikan reverb, delay, dan instruments decay habis sepenuhnya
Tambahkan bar kosong di awal dan akhir lagu
Fades
Jangan lakukan fade out saat mixing. Katakan kepada mastering engineering kapan fade out mulai hingga akhir, misalnya fade dari 3:15 hingga 3:30 atau fade out 15 detik terakhir
File Format
WAV atau AIFF lebih disukai.
Stereo Format
Pilih interleaved stereo bukan split stereo saat mixdown untuk mastering. Jika sequencer kamu tidak memberikan pilihan maka kemungkinan adalah interleaved stereo.
Bit Resolution
Guanakan 24. 16 bit hanya digunakan jika tidak memungkinkan untuk mendapatkan 24 bit. 32 bit floating point tidak digunakan untuk mixdown untuk mastering karena dengan bunyi yang identika dengan 24 bit, 32 bit floating point memakan banyak space dan lebih lambat dalam hal transfer data.
Sample Rate
44.1 kHz atau lebih tinggi. Hanya export pada lebih tinggi dari 44.1 kHz jika proyek direkam dan diproses pada rate tersebut. Keuntungan dan kerugian dari sample rate diatas 44.1 kHz masih diperdebatkan. Jika proyek kamu diatas 44.1 kHz jangan convert sample rates sendiri, biarkan mastering engineer yang melakukannya pada proses mastering.
Dithering dan Noise Shaping
Jangan gunakan noise shaping atau colored dither, seperti UV22 saat export mixdown untuk mastering. Reduksi final bit menjadi 16 bit (audio CD format) dilakukan pada proses terakhir saat mastering
Normalizing
Jangan lakukan normalize pada mixdown. Final volume level akan dioptimalisasikan pada proses mastering
Dengarkan Mixdown
Selalu dengarkan mixdown dari awal hingga akhir sebelum dikirim untuk proses mastering. Pastikan lagu dimainkan dengan benar dari awal hingga akhir, struktur lagu benar, dan tidak ada artifcat atau bunyi click.
Dan, selesai! oke itulah beberapa Tips Mixdown untuk Mastering yang dapat anda gunakan sebagai acuan :)
Distorsi | Alat Rekaman | Studio Rekaman | Home Recording
Monday, October 29, 2012
Cara mudah Recording
Tuesday, May 1, 2012
EMI TG Mastering (Musik Digital plug-in)
Bilamana anda memiliki dana yang cukup, kami persilahkan anda untuk membeli software yang asli, kami tidak menjamin kualitas software yang bukan asli ini.
Lihat tutorial lain tentang Recording
View the Original article
MUSIK DIGITAL : ANALOG MASTERING TOOL
Analog Mastering Tool atau yang disingkat dengan nama AMT ini dapat dipergunakan untuk menggantikan peran PSP Vintage Warmer dalam kerangka proses mixing ataupun mastering musik-digital. Cukup bagus serta mudah dalam pengoperasiannya. Reproduksi suara atau musik yang dihasilkan pun cukup memadai untuk telinga-telinga awam. Cukup bagus untuk melengkapi koleksi-koleksi plug-in musik-digital anda.
ANALOG MASTERING TOOL_1
ANALOG MASTERING TOOL_2
Sebaiknya untuk melengkapi pengetahuan anda, silahkan juga membaca artikel-artikel lainnya tentang mixing dan mastering yang telah tersedia pada halaman-halaman berikutnya.
Selamat berkreasi dan jangan lupa tulis komentar pada kolom yang telah tersedia.
View the Original article
Monday, April 30, 2012
Recording Modern
Ini salah satu lagu yang pertama kali saya rekam dengan Sonar 3 pada tahun 2005 (terakhir Sonar 8 -2008).
- Instrumen: Setiap instrumen mempunyai cara recording berbeda. Semakin bagus kualitas instrumen semakin bagus hasil rekaman.
- Pro Audio: Pengetahuan tentang output/sound out instrumen seperti characteristic suara gitar yang menggunakan efek/mesin gitar. Semakin bagus pengetahuan output instrumen maka hasil recording juga bagus.
- Wiring: Pengkabelan.
- Miking: Cara penempatan microphone waktu merekam instrumen.
- Pre Amp: Untuk menghasilkan output bagus dari pro audio terkadang memerlukan pre amp.
- Komputer recording: Sama dengan komputer PC biasa cuma spek harus disesuaikan.
- Sound card: Jembatan antara instrumen dan komputer agar instrumen dapat terekam pada sotfware.
- Software: Software recording dan software pendukung.
- Mixing dan Mastering.
Fokus materi di sini adalah recording gitar dan vocal serta pengetahuan MIDI umum agar anda bisa membuat lagu seperti contoh di atas.
Skema recording jaman modern:
Contoh 1
Ini contoh paling sederhana menggunakan metode direct input karena efek gitar Line 6 yaitu rekomendasi Tone Port UX2 dan POD XT Pro sebenarnya sudah dirancang untuk sekaligus berfungsi sebagai sound card. Install software dari efek gitar ini maka siap berfungsi sebagai sound card.
Contoh 2
Ini contoh menggunakan sound card recording. Dalam contoh ini koneksi Line 6 terputus dari komputer akan tetapi hanya berfungsi sebagai efek gitar saja. Dan hasil recording tergantung dari pro audio atau sound out combo. Untuk merekam tetap menggunakan microphone dan tentu hasil juga tergantung dari miking dan tipe microphone. Cara-cara ini sudah bisa untuk rekaman live band. Sound card ada 16 analog input dan kalau kurang tinggal tambah yang sama sebagai extensi.
Tips: Kalau memang peralatan dari instrumen sampai dengan microphone kualitasnya jelek maka disarankan untuk rekaman direct input saja. Semua contoh dari pelajaran blues menggunakan sistem direct input.
Contoh 3
Contoh ini sama dengan contoh 2 akan tetapi ditambahkan unit control surface atau semacam DAW (Digital Audio Workstation) yang berfungsi mengontrol aktifitas track dan menggantikan fungsi keybord serta mouse. Sudah bisa untuk studio professional. Untuk set-up sistem ini belinya bisa sebagian-sebagian dulu.
Contoh 4
Atau bagaimana dengan yang ini? Kalau uang bukan masalah maka D Command adalah dream studio anda. Siap bisnis recording yang benar-benar AAA class. Inilah DAW terintegrated dengan sistem komputer, pre amp, dan hardware pendukung lainnya.
Semoga gambaran umum recording ini menjadi bahan pengetahuan yang berguna. Tapi kalau masih nyaman dengerin lagu dari mp3 maka alat canggih jadi biasa saja. Dan untuk di Indonesia sangat jarang orang tahu recording dengan standar Audiophile jadi rasanya sistem recording AAA class bukan satu keperluan yang mendesak.
Lihat tutorial lain tentang Recording
Saturday, April 28, 2012
Cara Recording Dengan Adobe Audition 3 "Bagian 1"
2. Untuk menghapus file dari list file.
3. Untuk mengedit file.
4. Untuk memasukan file ke Multi Track.
5. Untuk memasukan file ke dalam list CD.
6. Untuk menampilkan atau menutup menu option yang berada pada bagian bawah yang
di tunjukan oleh no 7-9.
7. Untuk memainkan / memutar file audio.
8. Untuk mengatur volume file yang ingin di putar.
1. Tombol untuk menghilangkan suara ketika Multi track di Play pada track yang apabila tombol tersebut di hidupkan.
2. Tombol untuk memutar satu track ketika Multi Track di Play yang apabila tombol tersebut di hidupkan.
3. Tolmbol ini berfungsi untuk menentukan di track mana anda akan melakukan recording, saat anda menyalakan tombol tersebut automatis akan muncul jendela browser untuk menyimpan data recording dan menyimpan data season Multi track,
6. Untuk pengaturan input pada tiap track.
2. Apabila microphone Mono maka baiknya menggunakan set Mono.
5. Untuk mengatur perangkat keras seperti microphone dll yang ingin di gunakan untuk recording.
2. Tombol Play. / jalan pintas (space)
3. Tombol Pause.
4. Tombol Play dari Cursor.
5. Tombol Play dari Loops.
6. Tombol untuk Record track, ketika tombol “R” pada salah satu track aktif / jalan pintas
(CTRL + Space)
7. Tombol Next.
8. Tombol Fast Forward.
9. Tombol Rewind
10. Tombol Previous.
“Itu tadi merupakan tombol dan fitur penting dalam Adobe Audition 3, mungkin kurang lengkap karena masih banyak lagi fitur dan tombol-tombol lain”.
Friday, April 27, 2012
Tips Mixdown untuk Mastering
Keterangan :
- A adalah Versi pertama dengan plug-ins pada master output diaktifkan
- B adalah Versi kedua dengan plug-ins pada master output dinonaktifkan
Mempunyai dua versi mixing memberikan pilihan in case you over-processed the mix. Pastikan ketika plug-ins di nonaktifkan tidak terjadi clipping. Jika terjadi, turunkan master fader hingga tidak terjadi clipping
Keterangan :
- A Sinyal terlalu lemah, tidak optimal untuk mastering
- B Peak tertinggi di sekitar -12 hingga -3 dBFS. Baik untuk mastering
- C Peak di 0 dBFS, tidak diinginkan tapi masih bisa digunakan
- D Overloading (clipping), tidak bisa digunakan untuk menghasilkan mastering
Headroom adalah jumlah dB sebelum terjadi clipping and overload yang ditandai dengan lampu indikator pada master output. Jika terjadi, turunkan output fader hingga peak tertinggi berada pada range yang direkomendasikan. Kualitas suara tidak akan terpengaruh ketika kamu menurunkan master fader. Tetapi jika kamu melebihi digital ceiling, akan menimbulkan distorsi, dan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kualitas orsinilnya. Tidak ada alasan untuk memaksimalkan volume saat mixing karena optimalisasi loudness akan dilakukan pada proses mastering nantinya
Noise
Pada rekaman analog (gitar, drum, dll), gunakan mute automation untuk mengeliminasi hiss noise pada saat track tersebut tidak aktif terutama pada intro, breakdown, dan outro dimana noise berpotensi untuk terdengar.
Phase dan Polarity
Pastikan bahwa drums, synthesizer, dan elemen lainnya tidak out of phase. Dengarkan playback dalam mono, apakah suara menjadi melemah atau bahkan hilang jika polarity nya di invers.
Frekuensi Sub
Frekuensi sub (di bawah 40 Hz) yang terlalu berlebihan pada individual track dapat menyebabkan masalah pada kualitas suara dan final volume dari master. Pastikan melakukan low cut pada semua track yang tidak membutuhkan frekuensi sub. Misalnya pada vocal dapat dilakukan low cut pada 80 Hz dengan 12 dB/Octave slope. Jangan memotong frekuensi sub pada keseluruhan mix jika tidak secara hati-hati karena dapat menyebabkan mix terdengar tipis (thin)
Sibilants dan Suara Runcing/Tajam Lainnya
Suara sibilants and suara runcing/tajam lainnya merupakan tantangan yang serius ketika mastering. Pastikan vokalis mengontrol sibilants. Gunakan de-esser jika dibutuhkan, terutama broadband de-esser untuk menghindari artifact. Gunakan volume automation pada sibilants yang sangat keras, bunyi plosif, bunyi click. Perhatikan juga bunyi runcing seperti crash cymbals dan hi-hats
Level Vocal
Vocal yang tidak rata/stabil sulit untuk diperbaiki pada proses mastering. Terkadang dua compressor dengan low ratio lebih baik daripada satu compressor dengan high ratio. Namun adakalanya setelah compression kamu masih harus melakukan volume automation. Naikan atau turunkan bagian tertentu hingga semuanya terdengar smooth dan stabil. Coba untuk mendengarkan pada low volume ketika melakukan volume automation
Volume Automation pada vocal track |
Versi Alternatif
Terkadang perlu untuk menyiapkan beberapa versi alternatif mixing dengan vocal lebih keras (atau lebih pelan) misalnya +0.6 db dan 1.4 db, versi instrumental, dan versi akapela atau kick/snare drum yang lebih keras.
Gunakan nama yang jelas untuk menghindari kebingungan |
Start/End
Pada saat export, tambahkan minimal satu bar kosong sebelum lagu benar-benar dimulai dan beberapa bar di akhir lagu untuk memastikan reverb, delay, dan instruments decay habis sepenuhnya
Tambahkan bar kosong di awal dan akhir lagu |
Fades
Jangan lakukan fade out saat mixing. Katakan kepada mastering engineering kapan fade out mulai hingga akhir, misalnya fade dari 3:15 hingga 3:30 atau fade out 15 detik terakhir
File Format
WAV atau AIFF lebih disukai.
Stereo Format
Pilih interleaved stereo bukan split stereo saat mixdown untuk mastering. Jika sequencer kamu tidak memberikan pilihan maka kemungkinan adalah interleaved stereo.
Bit Resolution
Guanakan 24. 16 bit hanya digunakan jika tidak memungkinkan untuk mendapatkan 24 bit. 32 bit floating point tidak digunakan untuk mixdown untuk mastering karena dengan bunyi yang identika dengan 24 bit, 32 bit floating point memakan banyak space dan lebih lambat dalam hal transfer data.
Sample Rate
44.1 kHz atau lebih tinggi. Hanya export pada lebih tinggi dari 44.1 kHz jika proyek direkam dan diproses pada rate tersebut. Keuntungan dan kerugian dari sample rate diatas 44.1 kHz masih diperdebatkan. Jika proyek kamu diatas 44.1 kHz jangan convert sample rates sendiri, biarkan mastering engineer yang melakukannya pada proses mastering.
Dithering dan Noise Shaping
Jangan gunakan noise shaping atau colored dither, seperti UV22 saat export mixdown untuk mastering. Reduksi final bit menjadi 16 bit (audio CD format) dilakukan pada proses terakhir saat mastering
Normalizing
Jangan lakukan normalize pada mixdown. Final volume level akan dioptimalisasikan pada proses mastering
Dengarkan Mixdown
Selalu dengarkan mixdown dari awal hingga akhir sebelum dikirim untuk proses mastering. Pastikan lagu dimainkan dengan benar dari awal hingga akhir, struktur lagu benar, dan tidak ada artifcat atau bunyi click.
Dan, selesai! oke itulah beberapa Tips Mixdown untuk Mastering yang dapat anda gunakan sebagai acuan :)
Lihat tutorial lain tentang Recording
Distorsi | Alat Rekaman | Studio Rekaman | Home Recording
View the Original article
Entri Populer
-
MANFAAT DAN KEGUNAAN EQUALIZER Equalizer ada dalam sistem tata suara dalam dua bentuk : Equalizer grafik dan Equalizer parametrik. Keduanya ...
-
Seperti yang kita ketahui, saat ini efek guitar hingga guitar amp dapat di simulasikan oleh software / plugins. Banyak software yang dapat a...
-
Saat anda menggunakan sebuah software atau alat, dipastikan anda sebelumnya harus mengatur atau menyeting software atau alat tersebut. Kenap...
-
Sorry, I could not read the content fromt this page.Sorry, I could not read the content fromt this page. View the original article here
-
Saat ini diinternet banyak sekali dibanjiri plugins VST yang dapat didownload free alias gratis, Anda akan menemukan plugins intrument, efek...
-
type='html'> Musik Digital Indonesia , indahnya musik tradional Indonesia, dengan sentuhan digital-musik ( musik-digital ) , ma...
-
Oke di artikel ini saya ingin meneruskan 13 plugins VST gratis terbaik yang dapat di download di internet - Part 1 . Seperti yang kita tahu...
-
Nama : Muhammad Nur Cahyo A.K.A : A. Rehap Tempat/tanggal lahir : Surabaya,12 April 1989 Agama : Muslim Pekerjaan ...