Check this Out,.!!
G.f.a Productiom
- Songs and Lyric (17)
- Video (14)
- Galeri (5)
- Profil (5)
- Acara (3)
- Beat Gratis (1)
DCM Galeri Headline Animator
Wednesday, April 10, 2013
Video Cara membuat cd audio lagu dengan nero
Read More »
Sunday, April 7, 2013
Adobe Audition Professional audio editor and home recording
Adobe Audition is a multi-track recording studio that offers all the refinement you expect in Adobe products but may leave beginners floundering in technical jargon.
After the initial installation, Adobe Audition searches for compatible audio formats on your hard drive but asks you which file types you want to associate with it. Otherwise the program would detect every single sound file on your hard drive meaning your Adobe Audition library would be a jumbled mess.
Adobe Audition's interface is clean, with the active window highlighted by a red border. Each window is separated by tabs to keep the File, Effects, Main and Mixer sections separate and easy to revert to. If you don’t like the layout then Adobe has provided an Unlock Panel option which allows you to detach and move these windows to a position of your choosing. You can save your own rearrangements as workplace templates according to the type of project you are working on.
To really get the most out of Adobe Audition, you’ll need a pretty good sound card. For those concerned with MIDI support, Adobe Audition doesn’t offer a great deal in this area and many users report this as one of the most confusing aspects of the program to configure.
To describe all the editing possibilities of Adobe Audition would involve going into the minute technicalities of audio composition and compression but there are four main modes to get to grips with. The first is Waveform Display which displays the wave in graphical form. Second is Spectral Frequency Display which graphically displays the frequency range with colors. Logarithmic Display does exactly the same but obviously displays the wave as a Logarithm. For producing stereo-sound, there’s also Spectral Pan Display and Spectral Phase Display which enable you to get stereo sound perfectly synced.
Editing is performed using the time-honored cut and paste functions common to most audio and video editing programs. You simply mark an in and out point and cut and paste the audio until it’s as you want it. However, the Adobe Audition is much more advanced than this as it's able to detect beat patterns and rhythms and set in and out points accordingly. To use this function though, you’ll have to spend a long time studying the Help guide (which fortunately is very clear and detailed). You can also use a relatively new function in the audio editing field called Frequency Space Editing which means you can edit certain frequencies of the sound rather than the wave as a whole. There are also of course a heap of effects that you can apply to sounds ranging from complex distortions to pitch bending specific frequencies.
Adobe Audition has been updated with a host of new features. Pick of the bunch is probably the way Adobe have improved multitrack editing, added new effects and enhanced noise reduction. They've also added phase correction tools plus VSTi virtual instrument support and native 5.1 surround support. The multi-track editing suite has been improved to save time and maintain consistency by grouping clips into a Multitrack View. From here you can trim and fade much more easily. You can also batch save all audio files applying specific file formats, locations, filename templates, and more.
Adobe Audition is a very advanced program designed only for those who are serious about multi-track audio production. If you are looking for a simple sound editor, then this is way too advanced and will only leave you frustrated. If however you want to take your first few steps into professional editing, the extensive Adobe help guide will ensure that you get the most out of this rich and complex program.
This popular application allows you to record, mix, edit, and master digital audio files with powerful tools that bring flexibility and control to your desktop studio. Audition lets you easily create music, produce radio spots, and restore imperfect recordings. You can bring audio and video together using smart integration with Adobe video applications.
Major features of the app:
- Low-latency mixing with unlimited tracks
- ASIO, VST, DirectX, and ReWire support
- More than 50 audio effects and DSP tools
- Recordable parameter automation with external hardware support
- Surround Encoder
- Complete audio toolset
- Loop-based soundtrack creation
- Intuitive user interface
- Audio editing for video
- Thousands of uncompressed 32-bit music loops
- Audio restoration tools
- Mastering Rack in Edit View
- Spectral Frequency Display tools
- Spectral Pan and Phase displays
- Mastering tools
Friday, April 5, 2013
Pro Audio.. Apaan sich??
Pastinya buat kalangan profesional seperti soundman /sound engineer, supplier, praktisi, dan 'orang - orang sakti' di dunia audio, kata pro audio sama sekali bukan kata yang asing. Tapi buat kita yang masih awam di dunia audio, mungkin masih banyak yang agak bingung dengan istilah tersebut.
Dan sedikit share soal apa sih yang di maksud dengan professional audio, atau yang biasa di singkat pro audio, biasa diguakan untuk merujuk kepada jenis perlatan audio serta aplikasinya dalam kebutuhan - kebutuhan tertentu.
Peralatan audio professional menggambarkan setiap perlatan audio yang digunakan dan/dipasarkan sebagai aplikasi suara dan tujuan professional. Ini termasuk, namun tidak terbatas hanya pada, loudspeaker, mikrofon, mixing console, amplifier, recording dan lainnya.
Di sebut pro audio biasanya karena di lihat baik dari segi kualitas produksi / manufaktur (antara lain soal kualitas material atau komponen yang digunakan, maupun tenaga ahli di bidangnya), maupun dari segi fitur yang komplit bila dibandingkan dengan peralatan audio standar yang sangat terbatas kualiatas, fitur-fitur pendukung, dan aplikasinya.
Sedangkan bicara soal aplikasi audio professional biasanya merujuk pada teknik yang digunakan dalam dunia pro audio, yang mencakup, namun tidak terbatas pada broadcasting, audio mastering, sound reinforcement, seperti konser, DJ performance, audio sampling, public address, surround sound pada gedung bioskop, dan berbagai aplikasi musik lainnya.
Kedua istilah di atas menyiratkan lingkup pro audio / audio engineering lebih kepada kebutuhan professional industri, dibandingkan untuk kebutuhan pribadi. Sebagai contoh, dalam penggunaan sehari - hari seperti mikrofon pada ponsel memiliki jangkauan dinamis (dynamic range) yang sangat terbatas hanya pada suara (speech), sedangkan pada mikrofon professional memiliki jangkauan dinamis yang lebih luas untuk menagkap suara bisikan sampai pada suara alat musik yang keras.
Contoh lainnya pada loudspeaker yang biasa kita gunakan di rumah, sperti speaker pada radio dan televisi, daya maksimumnya hanya 100 watt rms pada signal-to-noise ratio, sedangkan loudspeaker professional seperti yang digunakan untuk konser musik bisa mencapai 1000 watt rms bahkan lebih. Atau penggunaan spekaer pada studio dapat beroperasi secara signifikan lebih efisien signal-to-noise rating-nya dengan speaker yang digunakan pada radio atau televisi pada daya yang sma (daya 100 watt).
Spesifikasi ini sendiri tidak baku untuk dipertimbangkan sebagai acuan dalam pro audio, tetapi tidak lebih sekadar share mengenai definisi singkat tentang pro adio dan mungkin dapat dijadikan semacam referensi.
Thursday, April 4, 2013
Definisi Profesi Audio Engineer/Sound Engineer
- Studio engineer – seorang engineer yang bekerja dengan fasilitas studio, baik bersama produser atau pribadi
- Recording engineer – engineer yang melakukan perekaman/recording/tracking.
- Assistant engineer – biasanya ada di studio rekaman besar/profesional, dia bekerja sebagai assistant dari engineer inti, skillnya seperti microphone setups, mengatur sesi rekaman dan beberapa kasus kesalahan mixing.
- Mixing engineer – engineer yang me-mixing audio multitrack.
- Mastering engineer – engineer yang bekerja menggunakan stereo track, melakukan pekerjaan finishing dari proses perekaman yang dilakukan sebelum hasil audio tersebut digandakan.
- Live sound engineer – orang yang berurusan dengan reinforcement live sound. Ini biasanya meliputi perencanaan dan instalasi speaker, kabel, equipment dan mixing sound selama pertunjukan di stage.
- Monitor engineer – engineer live sound yang biasanya memiliki sistem audio yang terpisah dari engineer FOH (Front of House) dan memanipulasi sinyal audio secara independen dari apa yang penonton dengar, tugasnya memberikan sound monitor untuk musisi/player yang bermain di atas panggung/stage.
- Systems engineer – bertanggung jawab atas pengaturan desain sistem PA modern yang seringkali sangat kompleks. Seorang system engineer biasanya juga disebut sebagai “crew chief” tour dan bertanggung jawab atas kinerja dan persyaratan pekerjaan sehari-hari crew audio di lapangan secara keseluruhan bersama dengan sistem FOH audio.
- Game audio designer engineer – pekerjaannya berkaitan dengan aspek sound game development
- Audio post engineer – orang yang melakukan editing dan mixing untuk audio film dan televise.
Belajar Profesional Sound (Audio Mixer)
Sunday, March 17, 2013
DFX Plus Audio Enchancer 11 Terbaru
Cara setting compresor audio
Monday, November 26, 2012
Soundcard? Audio Interface? Ini dia tips cara memilih sebelum anda membeli! Part 1
Banyak sekali kawan-kawan yang bertanya ke saya, entah lewat email, sms, ym, maupun lewat facebook. "Soundcard yang bagus untuk saya itu apa yah?" atau "Mau beli soundcard merek A, kira-kira bagus gk buat saya?" dan juga "Kira-kira bagusan mana mas, soundcard merek A atau merek B".
Nah setelah muter-muter cari referensi, akhir dapat juga. Artikel ini ditulis bersumber dari artikel Mas Agus Hardiman dari Musiktek. Saya minta ijin tulis lagi di blog Distorsi yah Mas Agus :)
Dari tiga pertanyaan tentang soundcard diatas yaitu :
Soundcard yang bagus untuk saya itu apa yah?Mau beli audio interface / soundcard merek A, kira-kira bagus gk buat saya?Kira-kira bagusan mana mas, soundcard merek A atau merek B?Kita bisa membuat pertanyaan lagi dari pertanyaan-pertanyaan diatas. Loh? Kenapa? karna pertanyaan-pertanyaan seperti ini penting untuk mengetahui Soundcard apa yang cocok untuk anda.
Oh iya sebelumnya, Soundcard adalah "kata" yang umum digunakan oleh orang, walaupun sebetulnya gk terlalu tepat atau pas. Istilah yang sering dipakai itu adalah Conveter / Audio Interface / Audio Card. Karena seperti yang telah di jelaskan di postingan saya sebelumnya yang berjudul Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana bahwa belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal dengan koneksi USB dan FIREWARE).
Oke kita mulai aja.
1. Berapa budged yang anda alokasikan?Ini dia pertanyaan yang paling penting. Berapa dana atau budged yang anda alokasikan untuk membeli soundcard atau audio interface. Seperti yang kita tahu Soundcard atau Audio Interface khusus untuk rekaman yang ada di pasaran saat ini mempunya harga yang berbeda-beda.Jadi mulailah dahulu berapa budged yang ingin anda alokasikan untuk membeli Soundcard atau Audio Interface.
Dimulai dari yang paling murah mungkin sekitar 1juta hingga 2,5jutaan sudah terbilang bagus untuk merekam materi lagu-lagu anda secara professional. Punya dana lebih? Sudah tentu anda akan memiliki lebih banyak pilihan dan fitur yang lebih bagus :)
Mungkin masih banyak yang bertanya seperti ini :
"Mas di komputer PC / laptop saya sudah bisa mendengarkan lagu mp3 dengan winamp, dan juga bisa merekam materi saya kok? Kenapa harus beli lagi soundcard atau audio interface dengan harga yang tidak bisa dikatakan murah lagi?"
Yup, memang di PC ataupun Laptop anda akan menemukan Soundcard. Soundcard ini bernama soundcard onboard yang menempel di Motherboard komputer / laptop anda. Di Soundcard Onboard biasanya anda akan menemukan 3 buah lubang, 1 lubang stereo untuk output / headphone out. 1 lubang mic input dan juga 1 lubang line input.
Tapi dengan memakai Soundcard Onboard, anda akan menemukan banyak sekali masalah. Beberapa masalah yang paling menonjol adalah :
Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional. Kalau Anda pernah rekaman dgn soundcard onboard & hasil rekamannya terasa lebih mendem (=kurang bright) atau malah hilang frekwensi bassnya dibandingkan dengan bunyi instrumen aslinya, nah itu dia pengaruh kualitas AD Converternya. AD converter adalah bagian dari soundcard yang mengubah data analog menjadi data digital (Input). Sedangkan DA converter mengubah data digital menjadi data analog (output).
So, masih mau pakai soundcard onboard lagi? :D
Jadi. yang bisa disimpulkan dari poin pertama adalah :
Menentukan budged yang anda alokasikan untuk membeli Soundcard atau Audio Interface saat ingin bertanya / membeli :)
A. Berapa jumlah channel input dan output yang diperlukan / yang anda butuhkan?
Ini pertanyaan yang sering sekali saya tanyakan. Berapa channel input dan output yang akan anda gunakan secara bersama-sama? 2 channel? 4 channel? 6 channel? 8 channel? atau lebih?
Nah misalnya anda hanya merekam instrument satu-persatu, tentu saja 2 channel input saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan anda.
Atau misalnya anda ingin merekam live accoustic dengan perlengkapan sebagai berikut :
2 buah microphone untuk vocal utama dan backing vocal2 buah guitar accoustic1 buah bass1 buah cajon
Berarti ada membutuhkan 6 buah input channel apabila ingin merekam kesemua perlengkapan diatas pertrack secara bersamaan yang nanti bisa anda mixing secara leluasa. Atau apabila anda ingin merekam drum, berarti anda membutuhkan minimal 8 buah input channel atau lebih. Kalau merekam live full band butuh berapa input? Monggo di perkirakan sendiri :D
Oke yang barusan kita bahas adalah input channel. Kalau output channel? Minimal output channel tentu saja 2 buah output mono (stereo) untuk ke speaker monitor anda.
Tapi kok ada yang output channel nya lebih dari 2 channel? Nah itu bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain. Sebagai contoh yaitu untuk outboard processor atau hardware FX eksternal. Juga sebagai monitoring saat anda live (untuk keperluan playback looping anda) ataupun untuk output ke sepasang speaker monitor yang lain di studio anda.
Contohnya adalah Focusrite Saffire PRO 24 DSP.
Gambar 3. Focusrite Saffire PRO 40 - input dan output
Focusrite Saffire PRO 40, Audio Interface murah dengan fitur lengkap ini memiliki
8 channel input10 analog output+ 2 channel stereo untuk headphone di front panel.
Focusrite Saffire PRO 40 bisa di set sebagai berikut (Contoh) :
Output 1 dan 2 bisa digunakan untuk ke sepasang speaker monitor flat anda.Output 3 dan 4 bisa anda gunakan untuk sepasang speaker multimedia / hi-fi yang gunanya sebagai perbandingan bagaimana suara hasil recording / mixing / mastering anda terdengar di speaker biasa iniOutput 5 dan 6 bisa anda gunakan untuk headphone monitoring untuk pemain / player (musisi) yang siap rekaman di ruangan lain (contoh nya untuk player drum, guitar accoustic, dll)Output 7, 8 dan seterusnya bisa anda gunakan untuk outboard processor atau hardware FX eksternal, dsb, dsb, dsn :p
B. Apa yang ingin anda rekam di audio interface anda
Nah ini nih yang harus anda soroti saat ingin membeli Audio Interface atau Soundcard. Pastikan di Audio Interface atau Soundcard yang anda pilih / yang ingin anda beli memiliki koneksi input yang dibutuhkan untuk merekam instrument atau sumber suara yang ingin anda rekam.
Sebagai contoh jika anda ingin merekam dari microphone, tentu saja anda membutuhkan mic input dengan koneksi XLR. Dan jika anda ingin merekam dari microphone condenser Audio Interface atau Soundcard anda wajib memilik Phantom Power (48V)!
Sebagai contoh di Focusrite Saffire PRO 40, di channel input audio interface ini anda dapat melihat bahwa semua input (8 channel) memiliki konektivitas yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Di 8 channel input yang ada, anda bisa "mencolokkan" kabel dengan konektivitas TRS (biasanya untuk instrument) maupun XLR (biasanya untuk microphone). Jadi benar-benar sangat fleksibel!
Coba lihat gambar input (Input 1 dan 2) yang berada di front panel dari Focusrite Saffire PRO 40 dibawah ini. Warna biru menunjukan input, dan warna merah menunjukan tombol Phantom Power untuk channel input 1 hingga channel input 4.
Gambar 6. Mic Input 1 & 2 dan Phantom Power
Nah, bagaimana untuk merekam instrument seperti bass ataupun gitar yang direct dari instrument langsung ke Audio Interface atau Soundcard tanpa melalui Multi-FX? Anda membutukan Instrument Inputs. Kalau di Focusrite Saffire PRO 40, anda tinggal klik tombol Inst yang berada di front panel.
Kalau di Audio Interface atau Soundcard lain, mungkin nama tombol nya adalah HI-Z Swicth. Contohnya pada Mackie Onyx Black Jack
Gambar 8. HI-Z Swicth pada Mackie Onyx Black Jack
Nah kalau merekam dari keyboard synthesizer atau output dari Multi-FX Guitar, dibutuhkan line input
Gambar 9. Line input (Juga sebagai Mic juga bisa)
Kalau mau merekam data MIDI? Tentu saja anda membutuhkan MIDI Input
C. Digunakan untuk apa? apakah untuk recording? apakah untuk mixing? atau apakah untuk mastering?
Nah bingungkan? emangnya beda yah Audio Interface / soundcard untuk recording dengan untuk mixing maupun mastering?
Jika anda ingin membeli Audio Interface / Soundcard dengan kebutuhan utamanya untuk recording, maka pilihlah Audio Interface atau soundcard yang dynamic range-nya (dynamic range input) dari A/D converter yang besar (semakin besar, semakin bagus)Jika anda ingin membeli Audio Interface / Soundcard dengan kebutuhan utamanya untuk mixing dan mastering, maka pilihlah Audio Interface atau soundcard yang dynamic range-nya (dynamic range output) dari D/A converter yang besar (semakin besar, semakin bagus)Diluar dari kedua poin sebelumnya, untuk mastering, cari soundcard yang bisa merekam dengan sample rate 192kHz dan minimal mempunyai 4 input/out agar dapat menggunakan insert hardware dari outboard processor. Tapi jika ingin mastering "in the box", 2 input/output sudah cukup kok :)
Untuk mengetahui beberapa hal diatas, anda bisa melihatnya pada spesifikasi dari Soundcard atau Audio Interface yang ingin anda beli kok.
Continue...
Distorsi | Home Recording | Studio Rekaman | Alat Recording
Friday, November 2, 2012
Menjadikan Audio WAVE atau MP3 Menjadi Midi (2)
Wednesday, October 31, 2012
Menjadikan Audio WAVE atau MP3 Menjadi Midi (1)
Monday, October 29, 2012
The terms that are in the audio world
Anechoic Chamber:
A room designed specifically to eliminate the reflected sound from the wall. Ideally, an anechoic chamber does not cause the reflection of sound at any frequency (the walls absorb all frequencies) and can be ' me-reproduction of ' the original sound has been in design/design of experiments as accurately as possible we do there.
Audio Mixer:
A tool that serves as a reinforcement and stabilisation of some sources of sound, into a single output (output) that meet the criteria to become an input (input) on the recording device.
The Basilar membrane:
A layer in the inner ear slugs a home we are in charge of analyzing the frequency of the sound wave is received by the eardrum.
Clip On:
This type of microphone which forms a small, to the position mic use paired on a shirt or a costume event. Can be clipped manner or by way of pasting.
Clipping:
Something happens when the amplitude of the sound past the threshold of batasmaksimum. Generally the sound becoming broken.
Complex tone:
Tone/voice that had some of its frequencies, 99.9% of the kind of sound that we hear is a complex tone, only a few votes are called pure tone (has one frequency content only) like a sine wave, several types of birds and others.
Compressor:
Tool used to adjust the dynamic range of sound.
Critical bandwidth:
Wide bandwidth of a band-just passed noise that can close a narraow signal has frequency band Center in the same area. Critical band refers to a region that delineates a roughness sensations where one frequency can be heard clearly.
DAW (Digital Audio Workstation):
The recording device is digital or computer-based. Such as Nuendo, cubase, Sonar etc. ..
Decibels (dB):
logarithmic unit for measuring sound levels.
(an antecedent unit used to measure sound, like cm (centimeters) at a distance).
A Di Box:
A tool that serves to turn the signal unbalanced (-10dB) be balanced (+ 4dB).
Diffuser:
Tools/content that generally reflect sound and installed to reduce a focused reflection, usually worn diffuser to spread certain frequencies in all directions with (often referred to as the diffuser).
Diffraction:
One of the properties of the sound which can be "replayed" if it hits an object that is smaller than its magnitude.
Early reflection/bounce-bounce early vote:
Reflection-reflection of the beginning sounds from the sound source to ketelinga we average with one/two time bouncing off the walls/ceiling/floor. The amount was greatly influenced by sound absorption coefficients of materials attached to the wall/langit-langit/lantai. This sound is usually up to ditelinga we are no more than 50ms after the original sound from the sound source to.
The Equalizer:
Tools to change the tonal balance of a sound spectrum.
(Tool yg bs meng-CUT/boost posting frequency is desirable with Q-factor)
Fundamental frequency/frequency of basic:
Natural frequency (natural frequency low produced a system (first harmonic).
Frequency/frequency:
Abundance of vibrations that occur within a specified time period (unit is Hertz, commonly abbreviated Hz).
FOH (Front Of House):
A place that is used to control the sound system.
Handheld Microphone:
Microphone is held by hand/handheld microphone.
Harmonic:
Frequency-frequency spectrum sound that berkelipatan the basic frequency of the round.
Is Infrasonic:
Frequency/sounds under the limit of our hearing (less than 20 Hz).
Microphone:
A device that converts the energy of motion into electrical energy.
Millisecond (ms):
Milli-seconds. Equal to one thousandths of an SEC (1/1000 seconds = 1 ms).
Monitor Mixer:
A Mixer that is behind or beside the stage that its concentration is to serve the Division of votes and balancing the monitor above the stage.
Noise:
The chill.
Are Omnidirectional:
Polar pattern that can receive sound from all directions.
Overtones:
Frequency – higher frequencies from the frequency of the fundamental, can be round or berkelipatan fractions.
PA (Public Address) System:
Professional language for sound system is facing the audience.
Phonemes:
The smallest voice/language of a calibrated.
Pink Noise:
The frequency of 20 Hz-20 kHz is emitted simultaneously with the same volume of violence.
Resonance:
The smallest voice/language of a calibrated.
Reverberation time:
The time it takes for the sound diminished within a room that has 60dB walls reflective.
Reverberance:
A sensation of reverberation in a room, it can also mean the sensation that we are surrounded by sound.
RTA (Real Time Analyzer):
Tools to detect the frequency, shape like a PDA but the built in microphone.
Sensitivity:
His great energy electricity generated by
microphone due to the energy of sound membranes
microphone.
Speech Intelligibility:
The ability to hear and understand a conversation,
SPL (sound pressure Level):
The Level of pressure on the ordinary sound waves caused by the units of dB, could be seen at each microphone (a Microphone SPL capability).
Tinnitus:
Sensation in buzzing/ringing/roaring/buzzing in the ear. Is a form of damage that occurs in our ears.
Ultra sonic:
Frequency/sound above the limit of hearing us (above 20.000 Hz)
White noise:
A voice that does not contain the information, which this vote has the same energy at each interval frekunsinya. An example is the sound of a waterfall.
Wirelless microphone:
Microphone Wireless: microphone that does not use the connection cable. Transmits their signal using a small FM radio transmitters that are connected to the receivernya in a sound system.
Friday, June 1, 2012
Dirty South Drum Kit
Dirty South Drum Kits' from Big Citi Loops brings you customized Dirty South Hit Drums and two Construction Kits straight from the South side. These Drums included over fifteen 808 Subs, Claps, Hi-Hats, Claps, and FX sure to give you that Dirty South experience, with all the Royalty-Free elements you need to create dirty, shaking hits. Everything you need to create authentic Dirty South tracks is here, including Hit Drums, synth, pads, Sub 808, electronic drums, FX and more.
Features
All parts individually exported
All loops are Royalty-Free
Keys and tempos are included
Format
Fruity Loops
WAV
Klik disini untuk Download
Skip ads wait 5 sec.....
Tuesday, May 1, 2012
David Klein, Principle of School of Audio Engineering LPDK / Lembaga Pendidikan David Klein.
View the Original article
Monday, April 30, 2012
MUSIK DIGITAL : AUDIO TECHNICA AT-LP60-USB
View the Original article
Saturday, April 28, 2012
Mengatasi masalah Vari Audio di cubase 5 yang terasa berat
Oke, saya akan sedikit cerita terlebih dahulu masalah yang baru-baru ini saya alami saat memakai fitur Vari Audio di studio saya. Belum lama ini saya baru saja pindah studio rekaman yang saya jalani saat ini. Karena satu dan lain hal, akhirnya saya merakit komputer baru untuk studio rekaman yang baru tersebut. Spesifikasinya lumayan jauh lebih baik daripada spesifikasi komputer di studio rekaman saya yang lama. Namun tentunya software dan Sistem operasinya tetap sama seperti studio rekaman lama saya. yaitu:
- Windows XP SP3
- Steinberg Cubase 5
- Addictive Drums
- FX Pansion BFD2
- EZ Drummer + Expansionnya
- Keluarga Amplitube
- Keluarga Guitar Rig
- Wave bundle
- EQWL Silver Edition
- FL Studio 8 (walau versi lama tapi udah telanjur jatuh hati :p )
- Dan puluhan VST, VSTI maupun sample lainnya yang saya ndak bisa sebutin satu-persatu
Nothing special alias tidak ada perubahan sama sekali software yang saya gunakan di studio lama dengan yang di studio baru. Dan masih "Working" hingga saat saya harus editing pitch vocal menggunakan Vari Audio untuk sebuah band yang sedang saya rekam. Apa masalah nya? Setelah menjalankan fitur Vari Audio, sistem komputer saya menjadi begitu berat, lambat, lag dan memuakan ( #halah lebay :p ). untuk mem-play aja tuh sulitnya bukan main. Saya berpikir saat itu mungkin ada yang salah dengan driver nya... dan ternyata? tidak ada masalah sama sekali. Driver yang saya gunakan adalah driver Asio terupdate bawaan Soundcard / Audio Interface saya.
Oh iya, sebelumnya, pada saat saya belum memakai fitur Vari Audio. Semua berjalan dengan normal, saya pun telah banyak menggunakan plugins-plugins yang saya rasa memang sangat berat atau menguras resource dari CPU. Tapi ya berjalan sangat sempurna, tidak ada lag sama sekali.
Setelah berpusing ria + emosi + binggung karna tidak tahu sebabnya, akhirnya saya menyerah, dan menunda pekerjaan editing pitch vocal tersebut (maunya sih langsung mau tanya sama om google, tapi apa daya distudio rekaman yang baru belum dipasaing modem :p ). Keesokannya saya mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya, dan akhirnya saya dapat jawabannya di http://www.gearslutz.com/board/music-computers/481884-cubase-5-tuning-vocals-using-vari-audio-slows-down-system.html Apabila anda mampunyai masalah yang sama, saya coba menjelaskan bagaimana cara mengatasinya.
Pertama buka Explorer
Lalu kemenu Tools - Folder Options
Lihat gambar dibawah ini (ini hanya untuk menyeting agar hidden folder bisa terlihat)
Sesudah itu pergi ke c:\Documents and Settings\(*Your user account*)\Application Data\Steinberg
Contoh kalau ditempat saya C:\Documents and Settings\Administrator\Application Data\Steinberg
Lalu cari folder yang bernama Cubase 5, dan delete atau pindahkan ke folder mana saja yang ada suka
Lalu jalankan Steinberg Cubase 5 anda, dan tunggu beberapa saat (agak sedikit lama) karena cubase butuh waktu untuk meng-recreate semua internal database, dan men-scan kembali pulgins-pulgins anda :)
Semoga bemanfaat :D
Lihat tutorial lain tentang Recording
View the Original article
Entri Populer
-
MANFAAT DAN KEGUNAAN EQUALIZER Equalizer ada dalam sistem tata suara dalam dua bentuk : Equalizer grafik dan Equalizer parametrik. Keduanya ...
-
Seperti yang kita ketahui, saat ini efek guitar hingga guitar amp dapat di simulasikan oleh software / plugins. Banyak software yang dapat a...
-
Saat anda menggunakan sebuah software atau alat, dipastikan anda sebelumnya harus mengatur atau menyeting software atau alat tersebut. Kenap...
-
Sorry, I could not read the content fromt this page.Sorry, I could not read the content fromt this page. View the original article here
-
Saat ini diinternet banyak sekali dibanjiri plugins VST yang dapat didownload free alias gratis, Anda akan menemukan plugins intrument, efek...
-
type='html'> Musik Digital Indonesia , indahnya musik tradional Indonesia, dengan sentuhan digital-musik ( musik-digital ) , ma...
-
Oke di artikel ini saya ingin meneruskan 13 plugins VST gratis terbaik yang dapat di download di internet - Part 1 . Seperti yang kita tahu...
-
Nama : Muhammad Nur Cahyo A.K.A : A. Rehap Tempat/tanggal lahir : Surabaya,12 April 1989 Agama : Muslim Pekerjaan ...